Aneh Tapi Nyata Cerita Israel Takut Tentara Berpakaian Putih Kebal Dengan Peluru Senjata, Apakah Malaikat?


Aneh Tapi Nyata Cerita Israel Takut Tentara Berpakaian Putih Kebal Dengan Peluru Senjata, Apakah Malaikat?

Nikekuko - Tentara-tentara Zionis Israel lari pontang-panting melihat sekelompok pasukan tak dikenal di jalur Gaza hingga membuat rasa takut yang amat sangat.

Mesti akui tentara Israel takut dengan pasukan mujahidin Hamas yang memiliki julukan Izuddin Al Qassam, prajurit Zionis disebut tempat alami pengalaman mengerikan menghadaapi tentara tak dikenal.

Mereka tahu pasukan Izuddin Al Qassam bisa menyusup dari balik terowongan dan menyerang secara tiba-tiba. Tetapi yang mereka hadapi kali ini. Ini tidak seperti biasanya.

Secepat kilat mereka muncul lalu secepat kilat juga menghilang.
Dan bukan menyamar dengan pakaian tentara atau pakian seragam lainnya, justru mereka berpakaian serba putih dan mayilaukan mata.

Mudah dilihat dan sangat mencolok ditengah peperangan. Siapakah kelompok itu?

Sekuat apapun pasukan Zuddin Al Qassam, jika mereka tertembak mereka akan terluka, berdarah, roboh, dan gugur sebagai syuhada.


Tetapi pasukan berjuba putih itu, mereka seakan tak bisa dibunuh.
Peluru-peluru yang ditembakkan kepada mereka seperti mengenai udara kosong saja. Apakah mereka hanya hologram sehingga tidak bisa dilukai dan dibunuh? Tapi jika hologram, mengapa mereka juga bisa menyerang?
Maka setengah berbisik, mereka memulai mengatakan: "inikah malaikat?"
Dan ketakutan itu pun semakin dahsyat. Sebab jika benar itu malaikat, tak mungkin Zionis bisa mengalahkan mereka. Karena jika benar itu malaikat, tak mungkin mereka mampu memenangkan peperangan.

Tak sedikit pasukan Zionis yang bertemu mereka pada Perang Furqan akhir 2008 lalu. Mereka mengatakan bahwa pasukan yang dihadapinya berpakaian putih-putih.

Awalnya mereka menduga itu adalah pasukan Izzuddin Al Qassam.

Tetapi mereka harus percaya, pasukan Izzuddin Al Qassam memakai pakaian hitam. Dan kemampuannya tidak sehebat itu.

Keberadaan "pasukan lain" berseragam putih di Gaza pernah muncul pada Januari 2009. Pasukan ini sangat membantu para pejuang Palestina dalam menghadapi tentara zionis. Bahkan, pasukan Israel pun mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.


Suatu hari, rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatang sekelompok tentara Israel.

Seluruh anggota keluarga diperintahkkan duduk di sebuah ruangan. Salah seorang pria dirumah itu diintrogasi mengenai ciri-ciri para pejuang Al-Qassam.

Saat diintrogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan, pria itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang Al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Namun tentara Israel malah marah-marah dan memukulnya hingga pingsan.

Selam tiga hari berturut-turut, pria itu menjawab bahwa para pejuang Al-Qssam berseragam hitam.

Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, "Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!"

Jadi, tentara Israel bukan mendapat perlawanan dari para pejuang al-Qassam yang berseragam hitam-hitam. Jadi ada pasukan lain yang berseragam putih, yang berhasil memukul mundur tantara Israel.

 Kisah serupa juga diceritakan penduduk Palestina melalui situs Brigade Izzuddin al-qassmi. Mulanya, sebuah ambulan dihentiakan sekelompok pasukan Israel. Si sopir lantas bertanya, apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah?

Sopir malang itu menjawab, "Saya bukan kelompok mana-mana. Saya hanya sopir ambulan".

Tetapi tentara Israel itu tidk percaya. "Pasukan berpakaian putih-puti di belakangmu itu siapa, dari kelompok mana?"

Tentu saja si sopir pun keheranan, karena dia tidak melihat seorang pun di belakangnya "Saya tidak tahu," Ujarnya.

Cerita mengenai "pasukan tidak di kenal" Juga datang dari seorang penuduk rumah susun wilayah Tal Islam yang hendak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga rumah, dia melihat beberapa pejuang menangis, "Kenapa kalian menangis?" tanyanya.

"Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami, atau takut kepada nusuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain sedang bertempur memporak-porandakan musuh (tentara Israel), Dan kami tidak tahu dari mana mereka datang," jawabnya.

Maka setengah berbisik, mereka memulai mengtakan satu kalimat: "inikah malaikat?"
Dan ketakutan itu pun semakin dahsyat.