Warna BAB Bayi yang Normal & Bermasalah

 

Warna BAB Bayi yang Normal & Bermasalah

Nikekuko.com - Apakah Anda sering memperhatikan warna BAB bayi? Selain kondisi fisik, orangtua juga perlu mengetahui warna fesesnya karena bisa mengindikasikan kesehatan bayi itu sendiri. Maka itu, ketahui apakah feses bayi Anda normal jika dilihat dari warnanya.
 
Warna feses bayi bisa berubah-ubah, tergantung dari kondisi kesehatan bayi. Selama tahun pertama kehidupannya, selalu ada perubahan pola makan, sehingga berpengaruh terhadap warna BAB mereka. Tidak hanya soal warna, tetapi tekstur juga mengindikasikan apakah bayi Anda dalam keadaan sehat atau sakit.
 
Terkadang warna feses yang berbeda-beda tergantung dengan makanan yang dimakannya. Misalnya saja, jika si keci sudah masuk masa MPASI dan makan banyak sayuran hijau, warnanya akan berubah sedikit kehijauan. Sementara, jika ibu memberikannya sumber serat lain, warna fesesnya juga akan berubah.
 
Meski begitu, ibu juga harus memperhatikan tekstur dan perubahan warna pada feses bayi. Pasalnya hal ini juga bisa mengindikasikan bahwa ia memiliki gangguan tertentu.
 

Berikut beberapa warna feses pada bayi yang wajib Anda ketahui.
 
1. Hitam
 

Warna BAB Bayi yang Normal & Bermasalah


BAB bayi warna hitam, apakah normal? Biasanya warna feses hitam kehijauan ini terjadi pada bayi yang baru lahir dan beberapa waktu pada awal kehidupannya.
 

Warna feses tersebut disebabkan oleh substansi mekonium. Mekonium terdiri dari cairan ketuban, mukus, sel kulit, serta mengandung substansi lainnya yang tertelan bayi dalam rahim. Setelah 2-4 hari, feses bayi akan bertransisi menjadi warna terang, setelah ia diberikan ASI dan susu formula.
 

Namun, feses hitam dengan tekstur yang tebal keluar ketika ia berusia tiga bulan atau lebih, ini bisa mengindikasikan masalah pencernaannya. Bayi mungkin mengalami perdarahan pada saluran pencernaannya. Ada baiknya, segera konsultasikan ke dokter.
 
2. Kuning mustard


Warna BAB Bayi yang Normal & Bermasalah


Warna BAB kuning mustard masih dalam kategori normal, karena bayi minum dari ASI. Menurut jurnal Archives of Disease in Childhood Fetal and Neonatal Edition, dalam tiga bulan pertama bayi yang diberi ASI, fesesnya bertekstur lembek, agak berair. Aroma feses biasanya tercium sedikit manis.
 
3. Kuning terang
 
Warna BAB kuning terang atau cerah masih mengindikasikasikan kondisi bayi normal. Aromanya seperti BAB pada umumnya, tetapi tidak begitu kuat seperti bayi yang sudah mengonsumsi MPASI.

Warna BAB Bayi yang Normal & Bermasalah

 

Namun, feses bayi yang berwarna kuning cerah, BAB dalam sehari lebih sering daripada biasanya dan berair, bisa menjadi tanda bayi diare. Dalam kondisi ini, bayi dapat berisiko dehidrasi.
 
4. Merah

 

Warna BAB Bayi yang Normal & Bermasalah

 

Terkadang warna BAB bayi berwarna merah, karena makanan atau minuman yang ia konsumsi. Misalnya, buah bit atau jus tomat bisa membuat feses berubah merah. Kalau dalam hal ini, kondisi bayi sehat.
 

Namun, warna merah juga bisa disebabkan oleh darah yang tercampur pada fesesnya. Hal ini bisa diartikan sebagai gejala gangguan pencernaan, seperti infeksi usus, alergi susu, maupun robeknya jaringan lubang dubur (fisura ani).
 

Bila terjadi begitu, segera periksakan ke dokter agar bisa diketahui penyebabnya, ditangani, dan cepat diobati.
 
5. Hijau

 

Warna BAB Bayi yang Normal & Bermasalah


Bayi yang baru saja mulai mengonsumsi makanan padat biasanya mengeluarkan feses yang berwarna hijau gelap. Makanan yang berpengaruh terhadap warna feses hijau, di antaranya bayam, kacang polong, serta suplemen zat besi.
 

Bila bayi memiliki warna feses hijau maupun kuning terang dengan tekstur seperti lendir, bisa jadi karena produksi salivanya berlebih. Terutama ketika ia mulai mengempeng. Namun, di sisi lain tekstur dan warna tersebut bisa menjadi pertanda masalah pada sistem pencernaan atau infeksi virus batuk-pilek.
 

Ada juga warna feses bayi yang hijau dan bertekstur cair, serta frekuensi BAB lebih sering dari biasanya dalam sehari. Ini bisa menandakan bayi mengalami diare. Terutama ketika ia menyesuaikan makanan atau mengalami masalah alergi susu maupun makanan.
 

Mulai sekarang, selalu cek warna feses bayi Anda sehingga kondisi kesehatannya pun terpantau. Tak hanya itu, ibu juga harus memperhatikan tanda lain yang bisa jadi gejala dari gangguan pencernaan pada anak, seperti frekuensi BAB-nya.