Perbedaan Otak Besar dan Otak Kecil


Perbedaan Otak Besar dan Otak Kecil

Nikekuko -  Perbedaan, Fungsi dan Perkembangan otak besar dan otak kecil adalah suatu organ penting dari tubuh manusia, merupakan pusat sistem syaraf yang mengatur gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh serta melatih emosi, ingatan dan motorik.
 

Pengertian Otak
 

Yang dimaksud Otak adalah benda putih yg lunak terdapat di dalam rongga tengkorak yg menjadi pusat saraf; benak(n) ; ki alat berpikir; pikiran; benak (Kamus besar Bahasa Indonesia).

Jadi yang dimaksud Otak adalah suatu organ penting dari tubuh manusia, merupakan pusat sistem syaraf yang mengatur gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh serta melatih emosi, ingatan dan motorik.  Dan Otak adalah pusat sistem saraf  pada vertebrata dan banyak invertebrata.

Struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron disebut juga yaitu otak.
 

Menurut umum Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

            Cerebrum (Otak Besar)


            Cerebellum (Otak Kecil)


            Brainstem (Batang Otak)


            Limbic System (Sistem Limbik)

Fungsi Otak

 Pada Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, menalarkan, mengingat, membayangkan,serta merencanakan masa depan.


 

Perbedaan Otak Besar dan Otak Kecil

 

Jadi,  Otak adalah pusat kendali seluruh aktivitas manusia. Sedang Otak juga menentukan kesehatan fisik maupun psikologis manusia. Apabila Otak Anda sehat maka bisa menunjang kualitas kesehatan Anda lebih baik.

 Tetapi, jika Otak Anda bermasalah maka bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh dan psikologis Anda.

Jadi Otak adalah organ manusia yang paling penting. Apabila Otak Anda berhenti bekerja satu detik saja maka tubuh Anda akan mati.

Karena Otaklah yang menentukan bagamana Anda berfikir, merasakan, bertingkah laku, menyikapi sesuatu baik masa lalu atau masa depan.

 
Sedangkan  Otak manusia terdiri dari batang otak, sistem limbik, dan neokorteks . Dan Neokorteks inilah yang membedakan otak manusia dengan otak makhluk lain. Pada Manusia disebut manusia karena memilki otak berpikir atau neokorteks.

 
Dan Otak adalah organ manusia yang paling rumit untuk dijelaskan, butuh waktu berhari-hari untuk menjelaskan secara detail tentang Otak.
 

Pada Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan.

 
Tiap-tiap belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Pada Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika.

 Ada sebagian pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).
 

Saat itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Contohnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi.

 Di otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.

 Sedangkan Otak besar (cerebrum) serta otak kecil (cerebellum) mempunyai perbedaan didalam fungsinya di masing-masing otak.  Serta Otak atau (ensefalon) adalah suatu organ terbesar serta paling kompleks diantara dari seluruh sistem saraf.
 

Pada Umumnya dalam volume otak orang dewasa itu kurang lebih 1.350 ml(mililiter). Dan Otak tersebut dilindungi olehtulang tengkorak (kranium),

 

  • selaput otak (meninges),
  • cairan serebrospinal.

 

Serta Otak itu terletak didalam suatu rongga kepala. Dan Otak itu terbagi menjadi tiga bagian yakni :

       1. otak


       2. otak tengah


        3. otak belakang (otak kecil).


Pada Otak besar serta otak kecil adalah bagian terpenting didalam sistem saraf serta juga merupakan bagian utama didalam otak.

         

  • Perkembangan Otak



Serta Otak adalah organ yang paling penting dalam tubuh manusia.  Pada Organ inilah yang mengontrol seluruh kerja tubuh.

 
Sistem  pembentukan sel-sel otak ini hanya terjadi sekali seumur hidup, yakni sejak dari kandungan hingga usia kurang lebih tiga tahun. Pada Sel-sel otak yang mati tidak dapat tergantikan oleh sel yang baru.
 

Selesai sel-sel otak selesai terbentuk, sel-sel tersebut akan terus bertambah besar dan kompleks dengan jumlah lebih dari 10.000 milyar sambungan antar sel.

 
Pertumbuhan sel-sel otak sangat tergantung dari setiap rangsangan yang diterima, baik rangsangan yang positif maupun negatif dari sekelilingnya.
 

Sedangkan Otak manusia terbagi atas 2 bagian, yaitu otak kiri dan otak kanan. Dan Otak kiri mengatur cara berpikir logis, kemampuan kognitif, dan menganalisa yang memungkinkan seseorang mempelajari bahasa dan matematika.

 
Sedangkan pada otak kanan menghasilkan pikiran-pikiran kreatif dan artistik, seperti emosi, musik, dan intuisi.

 
Sel otak untuk berpikir disebut Korteks atau neokorteks, adalah jaringan berlipat-lipat yang tebalnya kira-kira 3 mm, yang membungkus hemisfer-hemisfer.

 
Lalu  hemisfer serebral mengendalikan sebagian besar fungsi tubuh mendasar seperti gerak otot dan pencerapan, korteks memberi makna apa yang kita lakukan dan cerap. Begitu juga Korteks juga berperan penting dalam memahami kecerdasan emosional.
 

Sedangkan Korteks memungkinkan kita mempunyai perasaan tentang perasaan kita sendiri, memahami sesuatu secara mendalam, menganalisis mengapa kita mengalami perasaan tertentu, dan selanjutnya berbuat sesuatu untuk mengatasinya.

Komponen otak yang mengurusi emosi adalah sistem Limbik.  Pada proses Limbik terletak jauh dalam hemisfer otak besar dan terutama bertanggungjawab atas pengaturan emosi dan impuls.
 

Mengenai tahap-tahap pembentukan dan perkembangan antara lain :

    
Pada Usia 3-4 minggu kehamilan
 

Sistematika dan perkembangan otak manusia dimulai dengan pembentukan lempeng saraf ( neural plate ) pada 3-4 minggu usia kehamilan.
 

Sedangkan Lempeng saraf ini kemudian menggulung membentuk tabung saraf ( neural tube ).  

 
Pada Usia 2-3 bulan kehamilan

 
Dan  2-3 bulan usia kehamilan mulailah terlihat cikal bakal otak besar di ujung tabung saraf, yang selanjutnya terbentuklah batang otak, otak kecil ( serebelum ) dan bagian-bagian lainnya.

 
Pada Usia 3-4 bulan kehamila

Dan usia kehamilan 3-4 bulan terjadi proses produksi dan penambahan jumlah sel saraf (proliferasi ).

 
Pada Usia 4-5 bulan kehamilan

Dan usia kehamilan 4-5 bulan berlangsung migrasi atau perpindahan sel saraf.

 
Pada Usia 5 bulan kehamilan.

 Dan usia 5 bulan kehamilan dan beberapa tahun setelah kelahiran berlangsung proses perubahan sel saraf ( deferensiasi ), pembentukan jalinan saraf ( sinapsis ) dan pembentukan selubung sel saraf ( mielinisasi ). Metode penambahan jumlah sel saraf telah selesai beberapa saat setelah bayi dilahirkan, dan pada usia 2 tahun tidak akan bertambah lagi jumlahnya.
 

Teknik dasar morfogenesis/struktural otak ini juga dikontrol secara genetik. Walaupun, kemampuan mencapai perkembangan otak seorang anak yang optimal dalam hal struktur dan kemampuan fungsional ( cognitif ) juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

    Pada dunia genetika di rumuskan :

        F = G + L

        dimana F= fenotif/ sifat-sifat yang teramati
        G= faktor genetis / keturunan
        L= faktor lingkungan baik biotik maupun abiotik
 

Sedangkan engoptimalan tidaknya pebentukan dan perkembangan otak manusia ditentukan oleh kedua faktor tersebut ( G + L ) yang saling berinteraksi.

 

 Sejumlah pakar berpikir kalau kedua faktor utama tersebut dapat dimodifikasi sehingga perkembangan otak anak/manusia bisa optimal.Seperti misalnya : memberikan asupan zat gizi
 

Sebagian tahapan Proses tumbuh kembang otak yaitu penambahan sel-sel saraf (poliferasi), perpindahan sel saraf (migrasi), perubahan sel saraf (diferensiasi), pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (si- naps), dan pembentukan selubung saraf (mielinasi).

            Poliferasi

 Awal  mulanya, bentuk sel saraf (neuron) masih sederhana. Selanjutnya, mengalami pembelahan sehingga menjadi banyak. Hal ini yang disebut proses penambahan (poliferasi) sel saraf. Sistem proliferasi ini berlangsung pada usia kehamilan sekitar 4-24 minggu. Sistem poliferasi sel saraf selesai/berhenti pada waktu bayi lahir.

            Migrasi

Selesai  proses poliferasi, sel saraf akan mengalami migrasi atau berpindah ke tempatnya masing-masing.

 
Adanya yang menempati wilayah depan, belakang, samping, dan bagian atas otak. Masa terjadi perpindahannya berbeda-beda sesuai program yang sudah dibentuk secara genetik dan alamiah.Setelah sampai di “rumahnya” masing-masing, sel-sel saraf lalu berkembang.

 
Masing-masing “rumah” memiliki kurva pertumbuhan sendiri-sendiri. Laju pertumbuhannya juga berbeda-beda.

Dan kemampuan otak setiap anak juga berbeda. Sistem migrasi sebenarnya berlangsung sejak kehamilan 16 minggu sampai akhir bulan ke-6. Sistem migrasi ini terjadi secara bergelombang. Maksudnya, sel saraf yang bermigrasi lebih awal akan menempati lapisan dalam dan yang bermigrasi berikutnya menempati lapisan luar (korteks serebri).


            Diferensiasi

Di saat bulan ke-6 kehamilan, lempeng korteks sudah memiliki komponen sel saraf yang lengkap. Bertepatan  dengan itu juga sudah tampak adanya diferensiasi. Adalah perubahan bentuk, komposisi dan fungsi sel saraf menjadi enam lapis seperti pada orang dewasa. 

 

Komponen  saraf kemudian berubah menjadi sel neuron yang bercabang-cabang dan juga berubah menjadi sel penunjang (sel glia). Komponen/sel penunjang ini tumbuh banyak setelah sel saraf menjadi matang dan besar. Peran  sel glia juga mengatur kehidupan individu sehari-hari.

            Sinaps      

 

Berikutnya terjadi pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (sinaps). Selesaimenjalani mielinisasi (proses pematangan selubung saraf), sinaps makin bertambah banyak.

 

            Mielinisasi

Proses pematangan selubung saraf (myelin) yang disebut mielinisasi masih terus berkembang. Proses ini terjadi terutama beberapa saat sebelum terjadi kehamilan. 

 

Pematangan selubung saraf mencapai puncaknya ketika bayi berumur satu tahun. Setelah bayi lahir terjadi pertumbuhan serabut saraf. Lalu, terjadi peningkatan jumlah sel glia yang luar biasa serta proses mielinisasi.Semua proses tersebut, selain berlangsung alamiah, juga dipengaruhi oleh stimulasi dan nutrisi. Nah, di sinilah pentingnya peranan orang tua pada masa prenatal (kehamilan) dan pascanatal (setelah kelahiran) dalam perkembangan otak anak. 

 

Karena itu, jika ibu atau ayah menghendaki si kecil mempunyai otak yang berkualitas, maka perlu memahami tahapan perkembangan otak anak meskipun secara garis besar saja. Persiapan agar anak memiliki otak yang berkualitas harus dimulai sebelum kehamilan,selama masa hamil, dan setelah bayi lahir sampai proses perkembangan otak itu selesai.


    Perkembangan Otak
 

Otak adalah organ yang paling penting dalam tubuh manusia. Organ inilah yang mengontrol seluruh kerja tubuh. Proses pembentukan sel-sel otak ini hanya terjadi sekali seumur hidup, yakni sejak dari kandungan hingga usia kurang lebih tiga tahun. Sel-sel otak yang mati tidak dapat tergantikan oleh sel yang baru.
 

Setelah sel-sel otak selesai terbentuk, sel-sel tersebut akan terus bertambah besar dan kompleks dengan jumlah lebih dari 10.000 milyar sambungan antar sel. Perkembangan sel-sel otak sangat tergantung dari setiap rangsangan yang diterima, baik rangsangan yang positif maupun negatif dari sekelilingnya.
 

Otak manusia terbagi atas 2 bagian, yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak kiri mengatur cara berpikir logis, kemampuan kognitif, dan menganalisa yang memungkinkan seseorang mempelajari bahasa dan matematika. 

 

Sedangkan otak kanan menghasilkan pikiran-pikiran kreatif dan artistik, seperti emosi, musik, dan intuisi.
 

Bagian otak untuk berpikir disebut Korteks atau neokorteks, adalah jaringan berlipat-lipat yang tebalnya kira-kira 3 mm, yang membungkus hemisfer-hemisfer. 

 

Sementara hemisfer serebral mengendalikan sebagian besar fungsi tubuh mendasar seperti gerak otot dan pencerapan, korteks memberi makna apa yang kita lakukan dan cerap. Korteks juga berperan penting dalam memahami kecerdasan emosional. 

 

Korteks memungkinkan kita mempunyai perasaan tentang perasaan kita sendiri, memahami sesuatu secara mendalam, menganalisis mengapa kita mengalami perasaan tertentu, dan selanjutnya berbuat sesuatu untuk mengatasinya.
 

Bagian otak yang mengurusi emosi adalah sistem Limbik. Sistem Limbik terletak jauh dalam hemisfer otak besar dan terutama bertanggungjawab atas pengaturan emosi dan impuls.

 Adapun tahap-tahap pembentukan dan perkembangan antara lain :

 Pada Usia 3-4 minggu kehamilan
 

Pembentukan dan perkembangan otak manusia dimulai dengan pembentukan lempeng saraf ( neural plate ) pada 3-4 minggu usia kehamilan. Lempeng saraf ini kemudian menggulung membentuk tabung saraf ( neural tube ).

 Pada Usia 2-3 bulan kehamilan
 

Dan 2-3 bulan usia kehamilan mulailah terlihat cikal bakal otak besar di ujung tabung saraf, yang selanjutnya terbentuklah batang otak, otak kecil ( serebelum ) dan bagian-bagian lainnya

Pada Usia 3-4 bulan kehamilan

Dan usia kehamilan 3-4 bulan terjadi proses produksi dan penambahan jumlah sel saraf (proliferasi)

Pada Usia 4-5 bulan kehamilan

Dan usia kehamilan 4-5 bulan berlangsung migrasi atau perpindahan sel saraf

Pada Usia 5 bulan kehamilan

Dan usia 5 bulan kehamilan dan beberapa tahun setelah kelahiran berlangsung proses perubahan sel saraf ( deferensiasi ), pembentukan jalinan saraf ( sinapsis ) dan pembentukan selubung sel saraf ( mielinisasi ).

Proses penambahan jumlah sel saraf telah selesai beberapa saat setelah bayi dilahirkan, dan pada usia 2 tahun tidak akan bertambah lagi jumlahnya.

Proses dasar morfogenesis/struktural otak ini juga dikontrol secara genetik. Walau demikian, kemampuan mencapai perkembangan otak seorang anak yang optimal dalam hal struktur dan kemampuan fungsional ( cognitif ) juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Dalam dunia genetika di rumuskan :

        F = G + L

        dimana F= fenotif/ sifat-sifat yang teramati
        G= faktor genetis / keturunan
        L= faktor lingkungan baik biotik maupun abiotik

 Jadi optimal tidaknya pebentukan dan perkembangan otak manusia ditentukan oleh kedua faktor tersebut ( G + L ) yang saling berinteraksi. Beberapa pakar berpikir kalau kedua faktor utama tersebut dapat dimodifikasi sehingga perkembangan otak anak/manusia bisa optimal.Seperti misalnya : memberikan asupan zat gizi
 

Beberapa tahapan Proses tumbuh kembang otak yaitu penambahan sel-sel saraf (poliferasi), perpindahan sel saraf (migrasi), perubahan sel saraf (diferensiasi), pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (si- naps), dan pembentukan selubung saraf (mielinasi).

            Poliferasi


 Pada awalnya, bentuk sel saraf (neuron) masih sederhana. Kemudian, mengalami pembelahan sehingga menjadi banyak. Inilah yang disebut proses penambahan (poliferasi) sel saraf. 

 

Proses proliferasi ini berlangsung pada usia kehamilan sekitar 4-24 minggu. Proses poliferasi sel saraf selesai/berhenti pada waktu bayi lahir.
          

            Migrasi

 Setelah proses poliferasi, sel saraf akan mengalami migrasi atau berpindah ke tempatnya masing-masing. Ada yang menempati wilayah depan, belakang, samping, dan bagian atas otak. Waktu terjadi perpindahannya berbeda-beda sesuai program yang sudah dibentuk secara genetik dan alamiah.

 

Setelah sampai di “rumahnya” masing-masing, sel-sel saraf lalu berkembang. Setiap “rumah” memiliki kurva pertumbuhan sendiri-sendiri. Percepatan pertumbuhannya juga berbeda-beda.


 Kemampuan otak setiap anak juga berbeda. Proses migrasi sebenarnya berlangsung sejak kehamilan 16 minggu sampai akhir bulan ke-6. 

 

Proses migrasi ini terjadi secara bergelombang. Artinya, sel saraf yang bermigrasi lebih awal akan menempati lapisan dalam dan yang bermigrasi berikutnya menempati lapisan luar (korteks serebri).


        Diferensiasi


 Pada akhir bulan ke-6 kehamilan, lempeng korteks sudah memiliki komponen sel saraf yang lengkap. Seiring dengan itu juga sudah tampak adanya diferensiasi. Yaitu perubahan bentuk, komposisi dan fungsi sel saraf menjadi enam lapis seperti pada orang dewasa. 

 

Sel saraf kemudian berubah menjadi sel neuron yang bercabang-cabang dan juga berubah menjadi sel penunjang (sel glia). Sel penunjang ini tumbuh banyak setelah sel saraf menjadi matang dan besar. Fungsi sel glia juga mengatur kehidupan individu sehari-hari.

        Sinaps
 

Selanjutnya terjadi pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (sinaps). Selesai menjalani mielinisasi (proses pematangan selubung saraf), sinaps makin bertambah banyak.

        Mielinisasi

Sistem pematangan selubung saraf (myelin) yang disebut mielinisasi masih terus berkembang. Sistem ini terjadi terutama beberapa saat sebelum terjadi kehamilan.

Cara Pematangan selubung saraf mencapai puncaknya ketika bayi berumur satu tahun. Selesai bayi lahir terjadi pertumbuhan serabut saraf. 

 

Selanjutnya, terjadi peningkatan jumlah sel glia yang luar biasa serta proses mielinisasi.Semua proses tersebut, selain berlangsung alamiah, juga dipengaruhi oleh stimulasi dan nutrisi. 

Di sinilah pentingnya peranan orang tua pada masa prenatal (kehamilan) dan pascanatal (setelah kelahiran) dalam perkembangan otak anak. 

 

Oleh sebab itu, jika ibu atau ayah menghendaki si kecil mempunyai otak yang berkualitas, maka perlu memahami tahapan perkembangan otak anak meskipun secara garis besar saja. 

 

Perencanaan agar anak memiliki otak yang berkualitas harus dimulai sebelum kehamilan,selama masa hamil, dan setelah bayi lahir sampai proses perkembangan otak itu selesai.


    Otak Besar (Cerebrum)

Sedangkan Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Dan Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. 

 

Serta Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Sehingga  kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini.



Selanjutnya Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Sel lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Dari empat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.
 

1. Pada Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Dan Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.

 

2. Sedangan  Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
 

3. Dan  Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
 

4. Selanjutnya  Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
 

Bila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi beberapa area yang punya fungsi masing-masing.

Dengan dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri.  

 

Sepasang belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Menurut umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Pada Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sementara itu otak kiri untuk logika dan berpikir rasional.

    Otak Kecil (Cerebellum)

Pada Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Sedangkan Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. 

 

Selanjutnya Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.

Apabila  terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Respon menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.

Sedangkan Otak kecil (Serebelum) terdiri dari 2(dua) belahan berliku-liku dan yang sangat dalam. Pada Fungsi dari otak kecil ialah untuk dapat mengkoordinasikan kegiatan atau aktivitas lokomotor tubuh, antara lain ialah untuk mengaturan otot, posisi, serta juga keseimbangan tubuh.

Terjadinya kerusakan  pada bagian serebelum tersebut dapat mengakibatkan seseorang tersebut akan kehilangan koordinasi didalam gerakan otot tubuh. Dan Otak kecil itu terletak pada bawah bagian posterior dari otot besar.


Pada permukaan pada otak kecil tersebut terdapat materi abu-abu yang disebut ialah dengan korteks serebelar.

Serta Otak kecil terbagi menjadi 3(tiga) lobus yakni :

 1. lobus sentral (vermis),

 2. lobus lateral  

3. lobus cerebellar.


Perbedaan Otak Kanan dan Otak Kiri


 
Ada dua perbedaan fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Pada perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer sejak tahun 1960an, dari hasil penelitian Roger Sperry.
 

Dan Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, menalarkan, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.

Pada  Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan.

Tiap-tiap belahan mempunyai fungsi yang berbeda.  Pada Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Sejumlah pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).

 

Ketika itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Contohnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Untuk otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.

 Keduanya belahan otak ini semuahnya baik. Masing-masing belahan otak punya fungsi masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Namun, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Prihal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.

Manusia yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses pemikiran logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial.  Sedangkan mereka juga cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Pada manusia yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.


Jelas banyak cara untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak kanan atau dominan otak kiri. Contohnya dengan melihat perilaku sehari-hari, cara berpakaian, dengan mengisi kuisioner yang dirancang khusus atau dengan peralatan Electroencephalograph yang bisa mengamati bagian otak mana yang paling aktif.


Di lingkungan kamu pastinya ada orang yang pandai dalam ilmu pengetahuan, tapi tidak pandai bergaul. Barang kali ada orang yang pandai bergaul, tapi kurang pandai di sekolahnya.

Kondisi semacam ini disebabkan oleh ketidak seimbangan antara otak kanan dan otak kiri.


Bagusnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya berfungsi secara optimal. Pada Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang, maka dia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau bersosialisasi.