8 Makanan yang Harus di Hindari Ibu Menyusui agar Bayi Tidak Mengalami Alergi & Diare

 

8 Makanan yang Harus di Hindari Ibu Menyusui agar Bayi  Tidak Mengalami Alergi & Diare

NIKEKUKO.com - Diare termasuk salah satu penyakit yang mudah menyerang siapa saja, termasuk bayi. Bayi yang mengalami diare umumnya terjadi setelah mengonsumsi ASI eksklusif dari sang bunda. Kondisi ini bisa terjadi karena apa yang dikonsumsi selama menyusui dapat masuk ke dalam ASI, sehingga memicu si Kecil terkena diare.

Untuk itu, ibu menyusui sangat disarankan untuk menghindari berbagai makanan dan minuman yang dapat menyebabkan bayi mengalami diare. Segala asupan yang dikonsumsi selama memberikan ASI eksklusif harus benar-benar diperhatikan.

Demi menghindari si Kecil mengalami mencret alias diare dan alergi  berikut beberapa rangkuman dari nikekuko.com mengenai makanan dan minuman yang perlu dihindari oleh ibu menyusui.



1. Cokelat memberi efek pencahar pada bayi

 

Menyantap sebatang cokelat atau kue cokelat yang lembut saat bayi sedang diare, hanya akan membuat diarenya bertambah buruk. Cokelat mengandung kafein yang memiliki efek laksatif atau efek pencahar pada bayi.

Lalu, bila bayi sudah sehat, boleh tidak mengonsumsi cokelat? Beberapa anak terbilang sangat sensitif terhadap kafein. Jadi, bila kamu menemukan lendir pada popoknya setelah kamu mengonsumsi cokelat, ada baiknya kamu menghindari cokelat hingga masa menyusui selesai.

 

2. Produk susu sapi bikin bayi buang-buang air


Bisa jadi susu sapi atau makanan yang mengandung susu adalah penyebab diare pada bayi kamu. Cobalah diingat-ingat, apakah kamu mengonsumsi produk berbahan dasar susu sebelum bayi terserang diare?

Jika ya, kemungkinan si kecil alergi terhadap susu sapi. Selain buang-buang air, biasanya bayi yang alergi susu sapi atau intoleran laktosa juga memiliki masalah kulit dan masalah tidur. Untuk sementara waktu, ada baiknya kamu menghindari produk susu dan turunannya, agar ASI aman bagi bayi. Beri ASI sebanyak-banyaknya agar si kecil tidak dehidrasi.

3. Kacang-kacangan menyebabkan perut kembung


Kacang sebaiknya dihindari dulu saat bayi diare, karena menyebabkan perut kembung dan diare makin buruk. Perlu diingat, jika ada riwayat alergi kacang dalam keluarga kamu, pastikan kamu menghindari kacang-kacangan hingga bayi disapih.

Senyawa alergen pada kacang-kacangan ini dapat ditularkan melalui ASI. Jika kamu tidak yakin apakah bayimu memiliki alergi terhadap kacang atau tidak, perhatikan apakah ia mengalami asma, ruam, atau gatal-gatal saat kamu mengonsumsi kacang. Tanda-tanda ini bisa jadi adalah reaksi alergi.

4. Kopi membuat bayi sulit tidur

Siapa yang bisa menolak segelas kopi atau kukis kopi yang harum semerbak? Sayangnya, kandungan kafein pada kopi bikin si kecil makin rewel. Tubuh bayi tidak siap memproses kafein secepat tubuh orang dewasa. Kafein yang masuk ke tubuh bayi lewat ASI akan bertahan selama 97,5 jam atau lebih dari 4 hari!

Karena kualitas tidurnya terganggu, bayi jadi lebih rewel daripada biasanya. Apalagi, saat diare seperti ini, si kecil memerlukan kualitas tidur yang baik agar tubuhnya segera pulih. 

 
5. Jeruk mengiritasi saluran pencernaan bayi

Saluran pencernaan bayi masih belum matang. Beberapa senyawa dalam buah jeruk bisa menimbulkan iritasi pada saluran pencernaannya. Jeruk menyebabkan stres pada saluran pencernaan dan mengakibatkan ruam popok.

Jika kamu ‘ngidam’ makan buah-buahan kaya vitamin C, kamu bisa mengonsumsi nanas atau mangga. Jangan lupa, saat bayi diare, konsumsi serat pun harus dibatasi hingga bayi pulih

6. Bawang putih menyebabkan gas pada sistem pencernaan


Memang benar bahwa bawang putih memiliki banyak manfaat. Hanya saja, saat bayi kamu diare, sebaiknya hindari dulu bawang putih hingga bayi sehat. Bawang putih mengandung serat tak larut yang bisa menimbulkan gas pada sistem pencernaan sehingga perut semakin terasa kembung dan penuh.

 
7. Makanan berserat tinggi bisa memperburuk diar
e

Brokoli, jagung, dan kacang polong adalah contoh makanan berserat tinggi yang harus dihindari. Makanan kaya serat bisa membuat bayi yang terserang diare menjadi sering buang air besar.

Keadaan ini bisa menyebabkan bayi mengalami dehidrasi berat. Segera bawa bayimu ke dokter, bila kamu melihat tanda-tanda dehidrasi. Tanda dehidrasi antara lain tidak mengeluarkan air mata saat menangis, mulut dan bibirnya kering, terlihat lesu, dan popoknya kering lebih dari 6 jam.

 8. Makanan cepat saji, karena minim gizi 

 
Bayi butuh asupan nutrisi yang seimbang untuk perkembangan tubuhnya, termasuk untuk menjaga imunitas tubuhnya. Saat bayi diare (bahkan sebenarnya selama bayi membutuhkan ASI eksklusif) sebaiknya kamu menghindari makan makanan cepat saji yang tinggi lemak. Selain berisiko menambah berat badanmu menjadi berlebihan, makanan cepat saji juga minim gizi dan tidak membantu perkembangan fisik serta otak bayi.

Untuk sementara hindari makanan tersebut, ya, Bu, agar diare yang dialami bayi tidak semakin parah.