9 Pemimpin Militer Paling Sadis Sepanjang Sejarah

 


NIKEKUKO.com - Sejumlah pemimpin militer terkenal kontroversial dalam sejarah dunia. Yang dimaksud kontroversi dalam konteks ini adalah penderitaan besar yang disebabkan oleh kepemimpinan bertangan besi ini.

Dalam istilah modern, orang-orang yang tangannya banyak ‘berlumuran darah’ ini lazim disebut sebagai penjahat perang. Berikut 10 pemimpin militer paling kontroversial dalam sejarah. (Baca juga: Rahasia Tokoh Kontroversial, Saddam Novelis, Fidel Castro Bandar Narkoba?)

1. Ratko Mladic (Kepala Staf tentara Serbia-Bosnia)


9 Pemimpin Militer Paling Sadis Sepanjang Sejarah

Ratko Mladic adalah bekas Kepala Staf Angkatan Darat Serbia-Bosnia dalam perang Bosnia. Bersama dengan Radovan Karadzic, ia bertanggung jawab atas pembersihan etnis Kroasia dan muslim di Bosnia.

Pria yang dijuluki ‘jagal dari Balkan’ ini didakwa oleh pengadilan PBB atas genosida dan kejahatan lain terhadap kemanusiaan, termasuk pembantaian 7.500 orang di Srebrenica pada 1995. Pada 26 Mei 2011, Mladic ditangkap dan diadili di pengadilan kejahatan perang internasional di Den Haag, Belanda.

2. Theoneste Bagosora (Perwira Militer Rwanda)


9 Pemimpin Militer Paling Sadis Sepanjang Sejarah

Theoneste Bagosora adalah perwira militer Rwanda dalam krisis etnis di Rwanda yang diduga terlibat dalam genosida terhadap suku Tutsi. Bagosora dikenal karena peran kuncinya dalam genosida Rwanda 1994, di mana ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Rwanda (ICTR).

Pada 2011, hukumannya dikurangi menjadi 35 tahun penjara karena dirinya banding. Ia akan dipenjara hingga berusia 89 tahun.

3. Vasily Blokhin (Algojo Uni Soviet era Stalin)


9 Pemimpin Militer Paling Sadis Sepanjang Sejarah

Vasili Brokhin adalah salah satu algojo pembunuh paling sadis dalam sejarah umat manusia. Dia merupakan tangan kanan Stalin yang melakukan pembunuhan massal di masanya berkuasa.

Setidaknya 10.000 orang dibantai karena aksinya. Dalam satu sesi eksekusi, Blokhin bisa membantai 300 orang dengan cepat.

Kepiawaiannya dalam membunuh membuat Stalin sangat bangga. Bahkan dia mendapatkan penghargaan cukup tinggi dari pemerintah. Meski tenar dan mendapatkan banyak posisi terbaik, Vasili justru mengakhiri hidupnya dengan gantung diri pada 1955 saat usianya menginjak 60 tahun

4. Oskar Dirlewanger (Pemimpin Militer Nazi)


9 Pemimpin Militer Paling Sadis Sepanjang Sejarah


Oskar adalah pemimpin militer SS Nazi yang disebut-sebut memiliki mental tidak stabil, fanatik dan pecandu alcohol. Dia dan tentaranya membantai dan memperkosa ribuan orang di Jerman, Polandia, dan Belarus.

Atas kejahatannya itu Dirlewanger disebut sangat menikmatinya. Banyak orang Yahudi dan Slavia yang terbunuh tidak bersenjata alias warga sipil pemberontak yang dilabeli sebagai "bandit". (Baca juga: Ini Pesan Rahasia Terakhir Nazi dalam Perang Dunia II)

5. Matsui Iwane (Pemimpin Militer Jepang di China)

9 Pemimpin Militer Paling Sadis Sepanjang Sejarah

Matsui adalah salah seorang pemimpin militer Kekaisaran Jepang pada tahun 1937. Beberapa tahun sebelum dimulainya Perang Dunia II di Eropa, ia memerintahkan salah satu pembantaian paling mengerikan di kota Nanjing China.

Diperkirakan 100.000 hingga 300.000 orang dibantai, banyak dari mereka bukan tentara, sementara kota dibakar dan dijarah. Kekejaman ini juga dinamai Perkosaan Nanjing (Rape of Nanjing), secara simbolis berkisah tentang kota yang dihancurkan, tetapi juga secara harfiah adalah ketika puluhan ribu wanita dan gadis diperkosa oleh tentara Jepang.

6. Napoleon Bonaparte (Kaisar Prancis)

9 Pemimpin Militer Paling Sadis Sepanjang Sejarah

Revolusi Prancis ingin membentuk pemerintahan yang lebih inklusif tetapi kemudian Napoleon mengambil kekuasaan untuk menaklukkan Eropa dengan pasukannya. Napoleon adalah seorang pemimpin militer sukses, tetapi ia memerintah dengan tangan besi.

Prancis di era kekuasaannya mampu menaklukkan sebagian wilayah Eropa pada 1812. Simbol kekuatannya yang besar adalah ketika ia tidak menunggu Paus Katolik untuk memahkotainya selama upacara penahbisannya sebagai kaisar. Dia justru mengambil mahkota dari tangan Paus dan mengenakannya sendiri, sebuah tindakan yang menunjukkan betapa besarnya kekuatan yang dia miliki saat itu.

7. Hernan Cortes (Penjelajah Paling Berpengaruh Spanyol)


9 Pemimpin Militer Paling Sadis Sepanjang Sejarah

Hernan Cortes awalnya dikirim untuk menaklukkan Kekaisaran Aztec. Salah seorang penjelajah Spanyol paling terkenal ini melakukan petualangan dengan tujuan utama mencari emas, menyebarkan agama dan kemuliaan, (slogan gold, god dan glory), sebuah slogan terkenal dalam kolonisasi awal Amerika.

Kaisar Aztec, Motechuhsoma, mengira Cortes adalah dewa ular Aztec, Quetzalcoatl sehingga dia diperlakukan dengan sangat hormat. Cortes menyalahgunakan perlakuan ini di mana tentaranya membakar kuil utama suku Aztec.

Cortes dan anak buahnya kemudian kabur dengan membawa kekayaan paling besar yakni disebut La Noche Triste. Mereka kemudian menaklukkan suku Aztec dengan mudah kekuatan lebih besar dan teknologi militer

8. Walter Sansavoir (Pemimpin Militer di Perang Salib)

 

9 Pemimpin Militer Paling Sadis Sepanjang Sejarah
 

Walter Sansavoir adalah pemimpin militer utama di bawah Peter the Hermit di Perang Salib Rakyat Pertama . Meskipun perang melawan Muslim di Tanah Suci, Sansavoir memerintahkan penggerebekan dan pembunuhan orang-orang Yahudi dan pagan di Jerman, Eropa Timur, dan Bizantium.

Perang salib rakyat memang membunuh beberapa Muslim dari Kekaisaran Seljuq, tetapi mereka pada akhirnya dihancurkan oleh Walter. Meskipun tidak berhasil dalam hal menangkap Jermsulam, Sansavoir sangat mengilhami lebih banyak pemimpin perang salib Kristen di masa depan yang dipersiapkan dengan pasukan jauh lebih baik dan menyebabkan kematian banyak orang.

9. Ghengis Khan (Kaisar Mongolia)

 

9 Pemimpin Militer Paling Sadis Sepanjang Sejarah

Memimpin kekaisaran terbesar kedua dalam sejarah manusia, Ghengis Khan juga dikenal sebagai Chinggis Khan. Ia membangun kerajaannya dengan peperangan yang konstan dan brutal. Kawasan yang ditaklukkan nya membentang dari China, Rusia, hingga Timur Tengah dan banyak lagi.

Teror dan pembantaian populasi terhadap wilayah yang dikalahkan menjadi kebiasaan Ghengis Khan dalam memperluas kekuasaannya. Semua ini dilakukan dengan alasan untuk mencari kekayaan atau upeti dari orang-orang yang ditaklukkan.