Harga Sembako Naik Meroket,Tapi Upah Minimum Naik Melemah, Hasil Pertanian Anjlok

 

Harga Sembako Naik Meroket,Tapi Upah Minimum Naik Melemah, Hasil Pertanian Anjlok
sumber gambar facebook.com/groups/pasmah.air.keruh/

NIKEKUKO.COM - Menghadapi awal tahun 2022 ini publik dikejutkan dengan naiknya berbagai harga barang dan kebutuhan pokok. Terlepas dari, upah minimum di mayoritas daerah justru mengalami kenaikan yang sangat minim.

Dengan hitungan baru upah minimum provinsi (UMP) dengan aturan turunan UU Cipta Kerja, rata-rata upah minimum secara nasional hanya naik 1,09%.

 

1. Harga pupuk dan obat-obatan pertanian tinggi.

 

Harga Sembako Naik Meroket,Tapi Upah Minimum Naik Melemah, Hasil Pertanian Anjlok

 

Ribuan petani sayur di hampir setiap daerah mengeluhkan harga sayur mayur di tingkat petani yang  anjlok. Akibatnya, hasil panen petani tidak bisa menutupi biaya produksi yang dikeluarkan, mulai menggarap hingga siap panen.

 

Anjloknya harga berbagai jenis sayuran di hampir disetiap wilayah, membuat kondisi perekonomian petani semakin terpuruk, karena lahan yang mereka garap adalah lahan sewaan, bukan milik sendiri. Selain itu, pendapatan dari hasil panen tidak bisa menutupi biaya produksi yang mereka keluarkan. Demikian pula harga pupuk dan obat-obatan pertanian yang mereka beli dengan harga tinggi.

 

Baca juga :   Tarif Resmi Pembuatan Plat Nomor Cantik Kendaraan

 

2. Harga Pangan: Minyak Goreng

 

Harga Sembako Naik Meroket,Tapi Upah Minimum Naik Melemah, Hasil Pertanian Anjlok

 

Harga pangan sebagai kebutuhan pokok mulai banyak yang naik. Beberapa komoditas sedang meroket tinggi harganya, mulai dari minyak goreng hingga cabe.

Harga minyak goreng sendiri mengalami kenaikan signifikan sejak bulan November, di masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) pun harga minyak goreng belum juga turun.


2. LPG Non Subsidi

 



Baca juga :   Aturan Baru akan Segera Dipasang Cip, pada Plat Nomor Kendaraan Bermotor

 

Menyusul harga pangan, harga tabung gas Elpiji non subsidi ikut naik. Kenaikan terjadi sejak hari Sabtu 25 Desember yang lalu. Harga LPG nonsubsidi naik di kisaran Rp 1.600-2.600 per kilogram (kg). PT Pertamina (Persero) menaikkan harga LPG nonsubsidi merespons peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) yang terus naik sepanjang 2021.

Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting mengungkapkan pada November 2021 harga CPA tercatat US$ 847 per metrik ton. Ini merupakan harga tertinggi sejak 2014 atau naik 57% sejak Januari 2021.

Berapa harga isi ulang tabung gas saat ini? Dari informasi yang didapatkan contact center Pertamina 135 disebutkan untuk harga isi ulang Elpiji di Kabupaten Bogor dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan ukuran 5,5 kg seharga Rp 76 ribu atau Rp 13.900 per kg. Sedangkan untuk Elpiji 12 kg baik tabung biru maupun Bright Gas dibanderol Rp 163 ribu atau Rp 13.584 per kg.

Sementara itu untuk Elpiji subsidi 3 kg atau 'gas melon' harganya Rp 21 ribu atau Rp 7 ribu per kg yang konsumsi nasionalnya mencapai 92,5%. Yang perlu digaris bawahi, Elpiji subsidi ini tidak mengalami penyesuaian harga, tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

3. Cukai Rokok

 

Harga Sembako Naik Meroket,Tapi Upah Minimum Naik Melemah, Hasil Pertanian Anjlok

Bagi sebagian orang rokok menjadi salah satu kebutuhan pokok. Nah mulai tahun baru 2022 nanti, nampaknya harga rokok bakal meroket. Sebab, cukai rokok resmi naik rata-rata 12,05% per 1 Januari 2022 nanti.

Kemungkinan, harga rokok paling mahal akan dibanderol hingga Rp 40 ribu per bungkus. Perkiraan itu untuk rokok jenis SPM (sigaret putih mesin) I yang cukainya naik 13,9% dengan tarif Rp 1.065. Harga jual eceran (HJE) per batang terendah Rp 2.005 dan per bungkus Rp 40.100.

Sementara itu untuk jenis SKM (sigaret kretek mesin) I naik 13,9% dengan tarif Rp 985. HJE per batang terendah Rp 1.905 dan per bungkus (20 batang) Rp 38.100.

Lalu untuk jenis SKT (sigaret kretek tangan) IA naik 3,5% dengan tarif Rp 440. HJE per batang terendah Rp 1.635 dan per bungkus Rp 32.700.