Negara yang Warganya Paling Sering Bunuh Diri, Disebabkan Depresi

 

Negara yang Warganya Paling Sering Bunuh Diri, Disebabkan Depresi

Nikekuko.com - Depresi merupakan jenis gangguan kesehatan mental yang paling sering ditemukan di dunia.

Dilansir dari data dari World Health Organization (WHO), bunuh diri akibat depresi merupakan penyebab kematian terbesar ketiga di dunia untuk usia remaja antara 15-19 tahun.
 

Grafik angka-angka yang tercatat ini juga semakin bertambah setiap tahunya, di mana tidak jarang kasus depresi justru terjadi pada negara-negara besar. Kasus bunuh diri di berbagai dunia menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.

Data WHO pada 2019, lebih dari 700.000 orang meninggal dunia karena bunuh diri setiap tahunnya. Artinya, satu orang meninggal dunia karena bunuh diri setiap 40 detik secara global.

Justru angka kematian akibat bunuh diri melebihi dari angka kematian HIV, malaria, perang, dan pembunuhan.

Dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bunuh diri termasuk dua puluh besar penyebab kematian di dunia.

Bunuh diri di dunia mempengaruhi individu dari semua bangsa, budaya, agama, jenis kelamin, dan kelas. Faktor lainnya, seperti gangguan pikiran, kelainan saat lahir, dan tingginya depresi.

Berikut lima negara dengan indeks bunuh diri tertinggi di dunia pada tahun 2019. Yuk, simak penjelasannya!

1. Lesotho

 

Negara yang Warganya Paling Sering Bunuh Diri, Disebabkan Depresi

Bersumberkan data World Population Review, rasio bunuh diri per 100 ribu penduduk di Lesotho sejumlah 72,4. Artinya, 72 orang melakukan bunuh diri dari setiap 100 ribu penduduk di Lesotho.

Alasannya karena kemiskinan yang ekstrem.

Selain itu juga dilakukan survei oleh Global Burden of Disease bahwa penduduk negara yang terletak di selatan Afrika ini memiliki tingkat depresi tertinggi di dunia tahun 2017.

2. Guyana

 

Negara yang Warganya Paling Sering Bunuh Diri, Disebabkan Depresi

Negara di pesisir utara Amerika Selatan ini pada tahun 2020 memiliki 786.559 penduduk. Indeks angka bunuh diri di negara ini sebesar 40.3 per 100 ribu penduduk.

Artinya, setidaknya terdapat 40 orang yang tewas akibat bunuh diri.
 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan bunuh diri di Guyana disebabkan depresi, pemerkosaan, kemiskinan, penyakit kronis, rendahnya keterampilan karena pendidikan kurang memadai dan pengangguran tinggi.

3. Eswatini

 

Negara yang Warganya Paling Sering Bunuh Diri, Disebabkan Depresi


Negara di Afrika bagian selatan ini atau Swaziland memiliki populasi sebanyak 1,16 juta jiwa. Setiap 100.000 penduduk di Swaziland, hampir 30 orang meninggal akibat bunuh diri.

Penyebab utama penduduk Eswatini mengalami depresi karena kurangnya kesadaran kesehatan mental.

Faktor lain juga menuntut laki-laki terlihat kuat dan logis hingga mengakibatkan depresi untuk bunuh diri.

4. Korea Selatan

 

Negara yang Warganya Paling Sering Bunuh Diri, Disebabkan Depresi


Korea Selatan memiliki populasi sebanyak 51,78 juta dan menjadi negara tertinggi di Asia akibat bunuh diri.

Justru tak jarang menemukan insiden bunuh diri oleh artis atau aktor negara ginseng tersebut, seperti Kim Jonghyun (Shinee), Sulli (ex f(x)), Goo Hara (Kara), dan masih lain sebagainya.

Tiap 100.000 penduduk, sekitar 28-29 orang mengakhiri hidupnya, turunnya pendapatan, jenuh akibat social distancing, hingga ditinggal oleh orang yang dicintainya.

5. Kiribati

 

Negara yang Warganya Paling Sering Bunuh Diri, Disebabkan Depresi

Pada setiap 100.000 penduduk, 28 orang meninggal akibat bunuh diri. Diduga karena perubahan iklim menjadi salah satu penyebab angka bunuh diri tinggi meningkat di negara tersebut.

Perubahan iklim merusak perekonomian dan kerap dilanda badai besar, banjir, dan bencana alam lainnya.

Jumlah tingkat kematian akibat bunuh diri meningkat sebesar 14,4 persen dari tahun 2007 hingga 2017. Bahkan dipercaya meningkat setiap tahunnya.

Itulah kelima negara yang mengalami permasalahan cukup serius tentang tingkat bunuh diri.