Terobosan dalam Mengatasi Sepi Pembeli

www.nikekuko.com 

Terobosan dalam Mengatasi Sepi Pembeli
sate padang "EBOL" jln sukaraja dekat peraktek dokter surani

Pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian secara luar biasa. Hampir dua tahun lebih seluruh dunia menghadapi penurunan ekonomi dan menyebabkan kontraksi yang sangat dalam karena hampir semua negara melakukan pembatasan mobilitas secara ketat. Justru banyak negara yang menerapkan lockdown yang memberikan konsekuensi pada perekonomian yang langsung merosot sangat tajam.
 

Bahkan semua negara dengan berbagai upaya stimulus maupun countercyclical policy-nya akan dihadapkan pada ketidakpastian. Selain munculnya varian baru, juga efektivitas dari countercyclical policy-nya juga sangat ditentukan oleh bagaimana perekonomian negara tersebut.

Didalam mengelola perekonomian juga harus terus mengupayakan adanya pemulihan dan adanya reborn karena perekonomian bisa dan harus mulai kembali lagi bergerak. Langkah pemulihan semua hal yang bisa dicapai baik dalam penanganan Covid maupun dari sisi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, tentu menjadi bekal yang baik untuk terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan kebijakan ke depan.

Bekerja secara profesional  pada sebuah perusahaan seringkali kita dihadapkan pada permasalahan. Dalam rapat atasan selalu bertanya mengenai masalah tersebut dan bagaimana solusinya. Sebagai Direksi perusahaan terbuka, pemegang saham dan komisaris mungkin akan menanyakan juga kondisi perusahaan dan permasalahan serta solusinya. Kita dituntut untuk memberikan jawaban yang cepat dan tepat. Namun yang sering menjadi fokus kita adalah jawaban yang cepat.

Ketika pertanyaan yang muncul adalah "mengapa penjualan kita menurun?" atau "mengapa revenue kita menurun?" salah satu alternatif jawaban yang mudah adalah menurunnya daya beli masyarakat. Lalu setelah itu dikait-kaitkan dengan pengurangan subsidi dari Pemerintah, harga komoditas yang turun, naiknya angka kemiskinan dan pengangguran. Selalu begitu untuk jawaban singkat padat dan jelas.
 

Ada 3 strategi untuk mengatasi penurunan daya beli masyarakat

1. Optimalisasi Penjualan
 

Pegoptimalan penjualan apa saja yang bisa dilakukan, yaitu dengan melakukan promosi yang efektif dan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk meminimilasi penurunan penjualan akibat dari menurunya daya beli masyarakat, ada beberapa hal yang dapat dilakukan,
 

a. Promosi Penjualan

Di dalam situasi daya beli menurun, maka kemampuan konsumen dalam membelanjakan uangnya menjadi terbatas. Persaingan perebutan konsumen terjadi sangat ketat, siapa yang tidak siap menghadapi situasi seperti ini akan memperoleh dampak penurunan penjualan yang paling besar.
 

Adapun tujuan promosi penjualan untuk mencapai omset penjualan yang optimal dan menguntungkan, Promosi penjualan yang benar dan tepat harus dilakukan sebab pada dasarnya promosi penjualan mempunyai tujuan penting yang akan mendukung tercapaianya omset optimal yang menguntungkan bagi perusahaan.

Penting di perhatikan juga, bentuk promosi seperti apa tergantung dari pasar yang ditarget. Dalam pemilihan bentuk promosi perlu hati hati, karena apabila tidak efektif, justru membebani biaya perusahaan, tapi bila tidak dilakukan peluang untuk keluar dari situasi sulit semakin kecil. Jika promosi berbentuk penurunan harga jual, perlu dipertimbangkan efektifitasnya, dan perlu disertainya komunikasi yang efektif, karena bisa terjadi tehnik promosi dengan penurunan harga jual ini justru menggerus perolehan laba usaha.
 

Terobosan dalam Mengatasi Sepi PembeliTerobosan dalam Mengatasi Sepi Pembeli

b. Optimalisasi Sumber Daya yang Tersedia

Dapat kita jumpai hal - hal yang kurang diperhatikan selama ini, dapat membantu dalam mengoptimalkan penjualan, bahkan bisa saja tanpa disadari kemampuan menjual dari pegawai penjualan sudah tertinggal jauh dari ekpetasi konsumen, oleh karena itu sangat diperlukan untuk mengevaluasi seluruh sumber daya yang tersedia.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan :

  • Tingkatkan agresifitas dalam meraih penjualan, bisa dengan cara mengharuskan pegawai penjualan lebih agresif, lebih menarik, lebih memahami kebutuhan konsumen, lebih dekat dengan konsumen, memberikan pelayanan lebih prima, kedisiplinan, dan seterusnya.
  • Perhatikan layout atau tata ruang dari ketika konsumen masuk sampai selesai melakukan transaksi, termasuk juga dalam masalah pencahayaan, kebersihan temukan kelemahannya dan cari ide yang lebih efektif dan efisien.
  • Gunakan space yang belum optimal untuk mendukung terjadinya transaksi penjualan yang lebih besar
  • Jika anda memiliki banyak jenis barang yang dijual, dorong penjualan pada barang barang yang memiliki margin tinggi, bisa juga dengan menurunkan size dengan harga lebih rendah atau membuat kemasan lebih kecil, namun memberikan margin yang lebih tinggi.
  • Berinteraksilah dengan efektif dan efisien setiap kelebihan yang dimiliki kepada konsumen, jangan sia sia kan dan jangan lewatkan kelebihan yang dimiliki.
  • Bila belum melakukan penjualan secara online, dapat dipertimbangkan untuk dilakukan, sehingga dapat menambah penjualan.
  • Perhatikan untuk menjual asset dan peralatan yang sudah tidak terpakai lagi daripada membebani biaya usaha.


2. Pengurangan Biaya (Cost Reduction)

Biaya Produksi

Selanjutnya bila barang barang dibuat melalui proses produksi terlebih dulu, maka dengan adanya penurunan omzet berakibat terjadinya kapasitas menganggur. Adanya kapasitas menganggur akan berakibat beban biaya tetap per satuan produk menjadi lebih besar.

Terkdang biaya tenaga kerja langsung yang ada di produksi bukan berdasarkan output produksi, sehingga beban tenaga kerja per satuan produk menjadi lebih besar.
 

  1. Lakukan efisiensi sebesar mungkin pada biaya overhead pabrik
  2. Hindari jumlah tenaga melebihi dari yang seharusnya, pikirkan kelebihan tenaga untuk hal-hal yang lebih produktif
  3. Pikirkan dan cari sedapat mungkin untuk menurunkan biaya bahan baku tanpa menurunkan kualitas


Biaya Penjualan dan Supporting


Lakukan evaluasi seluruh biaya yang terjadi pada bagian penjualan dan supporting, cari dan temukan biaya biaya yang masih dapat dihemat,  akan tetapi jangan mengurangi kemampuan bagian penjualan dalam memperoleh penjualan

.
3. Terobosan (Breakthrough)

Berpikir out the box, bisa menelorkan inovasi terobosan yang bisa jadi membawa perusahaan keluar dari situasi sulit, dan bahkan bisa juga berdampak posotif pada bisnis jangka panjang. Inovasi terobosan bisa saja sangat simpel dan tidak membutuhkan pembiayaan yang beresiko tinggi.

Berikut faktor-faktor ide yang menaruh perhatian terhadap bagaimana ide inovasi diawalai,terdapat enam faktor ide, yaitu:

  • Mendeteksi kebutuhan.
  • Mendeteksi solusi
  • Penemuan metal.
  • Peristiwa-peristiwa acak.
  • Penelitian pasar.
  • Mengikuti tren.

 

Tak mengherankan, banyak perusahaan bereksperimen dengan cara-cara baru untuk menurunkan risiko dan meningkatkan peluang kegagalan tanpa memedulikan pendekatan inovasi yang mereka gunakan.

Ideagoras, didefinisikan sebagai tempat-tempat di mana jutaan ide dan solusi mengubah cara dalam sesuatu yang mirip seperti eBay dalam inovasi, mencerminkan satu dari beberapa pendekatan terbaru pada inovasi terbuka, yang meningkatkan nilai dari internet untuk mengakses bakat-bakat di seluruh dunia secara instan. Ideagoras juga disebut sebagai “pencarian dalam keramaian” atau “inovasi terbuka”, perusahaan-perusahaan yang mencari solusi atas masalah-masalah yang tampaknya tidak dapat diselesaikan dengan mempelajari pemikiran-pemikiran para ilmuwan bisnis tanpa harus mempekerjakan seorang pun dari mereka secara penuh waktu.