Negara-Negara Hampir Bangkrut karena Hutang, Bagaimana Kondisi Indonesia?

 

Negara-Negara Hampir Bangkrut karena Hutang, Bagaimana Kondisi Indonesia?

Nikekuko.com -   Terjadinya kebangkrutan sebuah negara berarti pemerintah negara tersebut gagal melakukan pembayaran utang luar negeri serta bunganya pada saat jatuh tempo. Ini terjadi pada negara Sri Lanka menjadi contoh terbaru dari kepailitan sebuah negara karena gagal mengembalikan utang luar negerinya.

Dilansir dari Visual Capitalist berdasarkan Analisis Bloomberg, adanya terdapat 4 matriks yang menjadi indikator dasar dari prediksi tersebut.

Indikator tersebut yakni:

  1.  Imbal hasil Obligasi pemerintah.
  2. Credit default swap (CDS) 5 tahun.
  3. Beban bunga sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto (PDB).
  4. Utang pemerintah sebagai persentase PDB.

Berikut Negara - Negara yang Pailit Akibat Utang


1. Sri Lanka


Tak lama ini, Sri Lanka juga menyatakan bangkrut setelah gagal bayar utang luar negerinya. Pada Pemerintah Sri Lanka mengumumkan gagal bayar utang senilai USD51 miliar atau setara dengan Rp732 trilliun yang dipinjam dari luar negeri pada tanggal 12 April 2022.
 

Masa krisis yang terjadi di Sri Lanka ini berlangsung sejak akhir Maret 2022 kemarin. Usai mengumumkan pailit / bangkrut, pemerintah mendesak warganya yang berada di luar negeri untuk mengirimkan uang demi membantu membeli kebutuhan pokok dan bahan bakar. Hal ini menyebabkan penderitaan rakyat Sri Lanka sangat mengkhawatirkan. Warga Sri Lanka melakukan protes dan menuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk mengundurkan diri.

2. Zimbabwe

Negara Zimbabwe merupakan salah satu negara yang pailit akibat utang. Zimbabwe terlilit utang hingga USD4,5 miliar atau Rp64,8 triliun pada 2008. Diringi tingkat pengangguran di negara ini juga melonjak hingga 80 persen. Bukan itu saja, rakyat Zimbabwe berhenti membayar pajak dan menggunakan bank. Rakyatnya  tidak lagi menggunakan mata uang nasional sebagai alat transaksi jual beli.


3. Ekuador

Selanjutnya negara Ekuador menolak melakukan pembayaran utang pada tahun 2008 lalu. Pada pemerintahan Ekuador menilai bahwa hedge fund dari Amerika Serikat tidak bermoral.  Walau sebenarnya negara ini mampu membayar utang yang mencapai USD10 miliar atau Rp144 triliun tersebut, namun pemerintah negara ini memilih untuk tak membayarnya. Dengan lantaran pemerintah menganggap bahwa utang tersebut adalah hasil dari pemerintah sebelumnya yang korup.

4. Yunani

Negara Yunani juga mengalami gagal bayar utang senilai USD22 miliar kepada IMF dan secara resmi menyatakan bangkrut sejak tahun 2015 lalu. Dengan jumlah utang negara ini tercatat berjumlah USD360 miliar atau setara Rp5.255 triliun (Rp 14.593 per USD). Keadaan ekonomi Yunani menjadi terpuruk. Dan perbankan kehabisan uang dan gelandangan di Yunani semakin banyak.  Yunani mendapat talangan dana dari IMF namun harus melakukan penghematan ketat selama bertahun-tahun.
 

5. Argentina

Deretan kelima yakni negara Argentina bangkrut setelah dinyatakan gagal bayar (default) karena tidak bisa melunasi utang ke kreditur. Aturan atau kebijakan Pemerintah Argentina yang mematok USD1 sama dengan 1 peso Argentina dinilai menjadi penyebabnya. Adanya ketidak setabilannya nilai mata uang Argentina dengan dolar Amerika Serikat membuat masyarakat panik dan menarik uang merek di bank. Argentina harus mengumpulkan seluruh kreditur dan me-restrukturisasi utang yang mencapai USD100 atau Rp1.440 triliun pada tahun 2005 dan 2010. 


6. Venezuela

Venezuela tidak bisa membayar seluruh utangnya pada tahun 2017. Kebijakan pemerintah dan perusahaan minyak negara ini akhirnya memutuskan untuk meminta restrukturisasi terhadap pembayaran utang.  Negara Venezuela tercatat memiliki utang kepada sejumlah negara.  Ada beberapa negara tersebut, antara lain China dan Rusia. Untuk sementara, perusahaan minyak negara telah membayar utang sebesar USD1,1 miliar atau Rp1584 triliun. Jumlah /nominal ini adalah angka yang cukup besar bagi sebuah negara yang hanya memiliki dana sebesar USD10 miliar di bank mereka.

Itulah beberapa negara yang bangkrut akibat utang yang berhasil dirangkum Nikekuko.com dari berbagai sumber. Krisis yang melanda beberapa negara tersebut sangat menyengsarakan rakyatnya.

Apakah Kondisi Indonesia Jauh Lebih Baik?

Contohnya Sri Lanka adalah peringatan bagi semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Menyebabkan kekhawatiran pun semakin melanda setelah beberapa kali Indonesia mengalami kenaikan di berbagai harga kebutuhan pokok.
Misal harga bahan makanan yang merangkak naik, bahan bakar non-subsidi yang ikut naik, dan masih banyak lagi. Namun kita selaku masyarakat Indonesia tak perlu khawatir secara berlebihan.

Pasalnya Managing Director Dana Moneter Internasional atau Director International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva menegaskan bahwa Indonesia tidak berada dalam jurang krisis.

Kondisi Utang dan Inflasi Indonesia
 

Pada Mei 2022 lalu, utang Indonesia telah mencapai Rp7.002,24 triliun. Walau cukup besar akan tetapi rasio utang terhadap PDB masih berkisar 38,88%.
Kalkulasi  tersebut masih jauh ambang batas rasio utang maksimal yakni di angka 60%.  Namun Indonesia perlu waspada terhadap inflasi yang terus meningkat. Paling tidak per Juni 2022, inflasi Indonesia mencapai 4,35% secara tahunan (yoy) dan 0,61% secara bulanan (mtm).

Penyebab faktor hal ini terjadi tentu saja rantai pasok energi global yang saat ini terganggu akibat perang Rusia dan Ukraina.

Berikut ini daftar lengkap negara-negara terancam bangkrut karena utang? :

  1. El Salvador
  2. Ghana
  3. Tunisia
  4. Pakistan
  5. Mesir
  6. Kenya
  7. Argentina
  8. Ukraina
  9. Bahrain
  10. Namibia
  11. Brasil
  12. Angola
  13. Senegal
  14. Rwanda
  15. Afrika Selatan
  16. Costa Rica
  17. Gabon
  18. Morocc
  19. Ekuador
  20. Turki
  21. Republik Dominika
  22. Etiopia
  23. Colombia
  24. Nigeria
  25. Meksiko