Larutan Asam dan Basa - Kimia

 
Larutan Asam dan Basa - Kimia
 
Beraneka ragam bidang industri, pertanian, kesehatan, dan penelitian di laboratorium telah lama memanfaatkan larutan asam, basa, dan garam secara luas. 
 
Di lingkup keseharian senyawa ini juga tak kurang memberi banyak manfaat. Asam, basa, dan garam termasuk dalam golongan campuran homogen, yakni campuran antara 2 zat atau lebih yang partikel penyusunnya tidak dapat dibedakan. Campuran homogen lazim disebut dengan larutan. 
 
Contoh larutan homogen adalah campuran antara air dan garam menjadi larutan garam. Jika dilihat secara kasat mata, partikel garam tidak bisa lagi dibedakan karena larut dalam air. 
Contoh Larutan Asam, Basa, dan Garam dalam Kehidupan Berikut ini adalah penjelasan dan contoh larutan asam, basa, dan garam dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Larutan Asam 

Sangat mudah menemukan senyawa asam dalam beragam barang sehari-hari, termasuk pada makanan, minuman, atau cairan pembersih rumah. Jeruk, lemon, dan tomat merupakan contoh buah dan sayur yang mengandung asam. 

Cuka dapur sebagai penambah rasa juga mengandung asam asetat. Aki pada kendaraan bermotor terdiri dari asam sulfat. Bahkan di lambung, asam ditemukan dalam bentuk asam klorida untuk membantu proses pencernaan. Larutan asam memiliki beberapa ciri khusus yaitu: 

  • Senyawa asam bersifat korosif 
  • Derajat keasaman (pH) < 7 
  • Sebagian besar bereaksi dengan logam menghasilkan H2 
  • Memiliki rasa masam 
  • Dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah 
  • Menghasilkan ion H+ dalam air 
Meski larutan asam punya banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari, di sisi lain larutan ini juga punya efek negatif bagi lingkungan, misalnya seperti hujan asam. Fenomena ini terjadi akibat kadar gas Belerang Dioksida (SO2) dan Nitrogen Oksida (NO) di atmosfer sangat tinggi. 
Gas ini kemudian bereaksi dengan air di atmosfer membentuk asam sulfat, asam nitrat dan senyawa asam lain. 
 
Ketika hujan, reaksi ini membuat air yang turun jadi lebih asam dari keadaan normal. Hujan asam dapat merusak bangunan, patung, membunuh tumbuhan, ikan dan makhluk lain di sungai. 

Berikut beberapa contoh asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya: 

  1. Asam asetat: Larutan cuka 
  2. Asam askorbat: Jeruk, tomat, sayuran Asam sitrat: Jeruk 
  3. Asam borat: Larutan pencuci mata 
  4. Asam karbonat: Minuman berkarbonasi 
  5. Asam klorida: Asam lambung, obat tetes mata 
  6. Asam nitrat: Pupuk, peledak Asam fosfat: Deterjen, pupuk 
  7. Asam sulfat: Baterai mobil, pupuk Asam tartrat: Anggur 
  8. Asam malat: Apel Asam formiat: Sengatan lebah 
  9. Asam laktat: Keju 
  10. Asam benzoate: Bahan pengawet makanan 

2. Larutan Basa 

Beberapa contoh benda sehari-hari dengan kandungan basa adalah sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, obat maag, dan pupuk. 
Seperti larutan asam, kita dapat membedakan larutan basa hanya dengan melihat sifat khususnya, bahkan dengan menjajal rasa. 
  • Senyawa basa terasa pahit. 
  • Bersifat merusak kulit atau kaustik. Derajat keasaman (pH) > 7. 
  • Terasa licin di tangan seperti sabun. 
  • Dapat mengubah lakmus merah menjadi biru. 
  • Menghasilkam ion OH dalam air. 

Beberapa senyawa basa dalam kehidupan sehari-hari termasuk di antaranya: 

  1. Aluminium hidroksida: deodoran, antasid. 
  2. Kalsium hidroksida: mortar dan plester. 
  3. Magnesium hidroksida: obat pencahar, antasid. 
  4. Natrium hidroksida: bahan sabun. 

3. Larutan Garam 

Garam merupakan senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Contoh garam dalam kehidupan sehari-hari termasuk garam dapur atau NaCl, lazim digunakan untuk menambah cita rasa masakan. Sifat garam di antaranya: 
  1. Rasanya manis, asin atau hambar. 
  2. Derajat keasaman (pH) = 7. 
  3. Tidak mengubah warna kertas lakmus. 
  4. Tidak menghasilkan ion H+ atau ion OH. 
Beberapa contoh garam yang dikenal, di antaranya: 
  1. Natrium klorida: garam dapur, penyedap rasa pada makanan. 
  2. Natrium bikarbonat: baking soda, pengembang kue. 
  3. Kalsium karbonat: kalsit, cat tembok, dan bahan karet. 
  4. Kalsium nitrat: pupuk, bahan peledak. 
  5. Kalium karbonat: sabun dan kaca. 
  6. Natrium fosfat: TSP, deterjen. 
  7. Ammonium klorida: salmiak, baterai kering.