Bagian Mata dan Fungsinya -Biologi

Nikekuko - Apa saja yang membantu mata kita untuk dapat bekerja dengan baik sebagai indra penglihatan?


Indra Mata kita terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar dan bagian dalam. Di bagian luar mata terdiri atas alis, kelopak mata, dan bulu mata. Lalu ketiga bagian luar mata ini memiliki fungsi yang sama, yaitu melindungi mata dari benda asing dan cahaya yang berlebih.


Untuk bagian dalam mata, terdapat kornea. Sedangkan Kornea adalah lapisan terluar mata berbentuk selaput tipis berwarna bening yang berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya. Selanjutnya cahaya  tersebut kemudian diteruskan ke bagian mata yang berfungsi untuk menerima rangsangan cahaya.

 

Lalu cahaya yang masuk ke mata melalui kornea kemudian diatur jumlahnya oleh pupil. Pada saat  cahaya yang masuk jumlahnya banyak, pupil akan mengecil. Melainkan, ketika cahaya yang masuk melalui kornea jumlahnya sedikit, pupil akan membesar.

Hanya pupil, ada iris yang memiliki pigmen yang memberi warna mata. Corak warna mata ini ditentukan oleh dua hal, yaitu pigmentasi iris dan cara iris menyebarkan seberapa banyak melanin yang ada di mata.

 

Kian banyak melanin, makan akan semakin gelap pula warna mata. Corak warna mata yang paling umum adalah cokelat, dengan persentase sekitar 55-79% dari populasi dunia. 

 

Hanya cokelat, warna mata lainnya adalah biru dengan persentase sekitar 8-10% dari populasi dunia, hazel dan amber dengan masing-masing persentase sekitar 5% dari populasi dunia, hijau dengan persentase sekitar 2% di tinjau dari populasi dunia, serta abu-abu dan merah/ungu dengan persentase kurang dari 1%. 

 

Sakit pada kelainan pada iris mata disebut sebagai heterochromia, di mana mata memiliki dua warna mata yang berbeda. Sekitar kurang dari 1% populasi dunia memiliki iris mata heterochromia.
 

Bagian Mata Manusia

 

Bagian Mata dan Fungsinya -Biologi

Sinar cahaya yang masuk melalui kornea dan diatur jumlahnya oleh pupil akan diterima oleh reseptor yang ada pada retina. 

 

Penerima /reseptor ini disebut sebagai fotoreseptor, yang terdiri dari sel batang dan sel kerucut. Pada sel batang berjumlah kurang lebih 125 juta dan berfungsi untuk menerima rangsangan cahaya yang tidak berwarna. 

 

Stimulan /rangsangan cahaya ini diterima oleh rodopsin, sebuah pigmen yang terbentuk dari persenyawaan vitamin A dan protein. 

 

Jadi Rodopsin inilah yang peka terhadap rangsangan cahaya. Andaikata cahaya yang masuk berlebih, rodopsin akan berkurang.  Melainkan, apabila cahaya yang masuk kurang, rodopsin akan terbentuk kembali. 

 

Sistem terbentuknya rodopsin sendiri membutuhkan waktu adaptasi sehingga terkadang mata akan terasa kabur pada proses adaptasi itu berlangsung.


Serta sel kerucut berjumlah kurang lebih 6,5 juta sel yang mengandung pigmen yang disebut sebagai iodopsin, yaitu pigmen yang terbentuk dari persenyawaan retinin dan opsin. 

 

Didapati tiga jenis sel kerucut berdasarkan kepekaannya terhadap warna, yaitu merah, hijau, dan biru. 

 

Berdasarkan kombinasi tiga jenis sel tersebut, mata dapat menerima rangsangan warna dari spektrum merah hingga ungu. 

 

Dan oleh karena itu, apabila sel kerucut ini mengalami kerusakan, mata akan mengalami apa yang disebut sebagaii buta warna. 

 

Kelainan buta warna sendiri terdiri atas buta warna total di mana mata hanya dapat melihat warna dengan  jangkauan/spektrum monokromatik (hitam-putih), dan buta warna parsial di mana mata dapat melihat sebagian spektrum warna, seperti buta warna merah-hijau yang tidak dapat melihat spektrum warna merah dan hijau, dan buta warna biru-kuning yang tidak dapat melihat spektrum warna biru dan kuning.

 

Lalu bagian retina yang tidak mengandung fotoreseptor disebut sebagai bintik buta.Pada bintik buta adalah bagian retina yang mengandung pembuluh darah dan saraf. 

 

Sedangkan pembuluh darah ini disebut koroid dan berfungsi untuk menyuplai nutrisi untuk mata. Selanjutnya  pembuluh saraf berperan untuk menghantarkan informasi yang diterima oleh mata ke otak.
 

Pada cahaya yang masuk akan difokuskan oleh lensa. Dan  Sifat lensa mata sama seperti lensa pada kamera, yaitu memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di retina. 

 

Sehingga lensa mata dapat berubah bentuk menjadi cekung dan cembung sesuai dengan jarak objek yang dilihat oleh mata. Terjadinya perubahan ini disebut sebagai daya akomodasi. Pada lensa juga ditopang oleh badan silindris yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan air mata.

 

Sehingga bola mata ditopang oleh sklera. Karena sklera merupakan tempat melekatnya otot mata. Oleh sebab itu sklera juga berfungsi untuk melindungi bola mata dari kerusakan mekanis.

 

Pada saat mata melihat suatu benda yang jaraknya dekat, otot siliaris mata akan berkontraksi sehingga lensa akan menebal (cembung) untuk menangkap cahaya yang masuk. 

 

Selanjutnya cahaya yang masuk kemudian difokuskan agar jatuh tepat di retina. Sekalipun, apabila mata melihat suatu benda yang jaraknya jauh otot siliaris mata akan berelaksasi sehingga lensa akan menjadi pipih (cekung) untuk menangkap cahaya yang masuk dan difokuskan agar tepat jatuh di retina.

 

Jika daya akomodasi mata menurun, maka mata akan mengalami presbiopi. Terkadang, presbiopi sering terjadi pada usia lanjut. Penyimpangan/kelainan mata yang lazim terjadi lainnya adalah rabun dekat atau hipermetropi. 

 

Yang dimaksud Hipermetropi adalah kondisi di mana retina lebih pendek dari yang seharusnya, sehingga bayangan jatuh di belakang retina. 

 

Keadaan  hipermetropi dapat diatasi dengan menggunakan kacamata lensa cembung atau lensa positif. Sedangkan kondisi retina yang lebih panjang dari seharusnya dan menyebabkan bayangan jatuh di depan retina disebut sebagai rabun jauh atau miopi. 

 

Keadaan miopi dapat diatasi dengan menggunakan lensa cekung atau lensa negatif. Penyimpangan/Kelainan mata lainnya adalah astigmatisma, yaitu kelainan akibat bentuk lengkungan pada permukaan kornea yang tidak merata sehingga garis-garis vertikal dan horizontal tidak dapat difokuskan secara simultan. 

 

Penyebab kelainan mata astigmatisma dapat diatasi dengan menggunakan kacamata lensa silindris.