3 Perayaan Festival dan Tradisi Budaya Unik di Indonesia: Materi Kelas 5 SD/MI Tema 8 Halaman 134, 135, 136

 

3 Perayaan Festival dan Tradisi Budaya Unik di Indonesia: Materi Kelas 5 SD/MI Tema 8 Halaman 134, 135, 136

Nikekuko - Negara  Indonesia kaya akan keragaman budaya mulai dari tradisi, adat, suku, tari dan bahasa yang tersebar di berbagai daerah Indonesia.

Materi kali ini, siswa kelas 5 SD dituntut untuk aktif dan kreatif dalam memahami materi keanekaragaman budaya di berbagai daerah di Indonesia, karena di subtema 3 pembelajaran 6 halaman 134, 135, 136, ada beberapa soal yang harus siswa kerjakan dan dipraktekkan.
 

Bersama dengan, materi pada pembelajaran 6 masih saling berhubungan dengan materi sebelumnya, sehingga ada baiknya siswa mengulas kembali materi upaya pelestarian lingkungan dengan mengaitkan tradisi di masing-masing tempat tinggal dalam menjaga pelestarian budaya.
 

Sesudah siswa memahami materi keanekaragaman budaya. Lalu, siswa diharapkan dapat mengerjakan soal tematik yang terdapat di pembelajaran 6 halaman 134, 135, 136 .

Pada awal mengerjakan soal latihan, siswa diharapkan mempraktekkan tari tradisional yang ada di daerah Indonesia, kemudian siswa menganalisis tari tradisional apa yang ada di dalam cerita buku tematik halaman 134, 135, 136.


1. Festival Kuwung, Banyuwangi

Acara seni dan budaya sekaligus pesta rakyat yang paling ditunggu-tunggu kehadirannya setiap tahun yaitu Festival Kuwung.  

 

Pada festival yang digelar dalam rangka hari jadi Banyuwangi (Harjaba) ke 245 ini menyuguhkan beragam tradisi daerah yang dikemas dalam sebuah pertunjukan yang megah.

 

Penampilan seluruh peserta mampu mengundang decak kagum pada pesta rakyat Banyuwangi. Bermacam  seni daerah tampil dengan sangat menarik dan menghibur. 

 

Aksi teatrikal yang tampil dengan memikat dan tak hanya para penari, pawai mobil dengan aneka lampu yang menampilkan miniatur budaya daerah juga mampu mencuri perhatian. Dengan ratusan pendukung acara pun tampil dalam balutan kostum yang atraktif.
 

Di iringi musik tradisional sepanjang acara membuat suasana malam Banyuwangi begitu meriah. Daerah Banyuwangi sendiri beragam etnis seperti suku Jawa, suku Using, suku Bali, Etnis Madura, Etnis Tionghoa, Etnis Arab menjadi penduduk daerah yang telah berpuluh tahun hidup berdampingan dalam kerukunan.
 

Pada festival Kuwung pun membingkai keragaman budaya beragam etnis dan suku tersebut dalam rangkaian fragmen yang menarik. Dilanjutkan pembukaan Kuwung menyuguhkan Tradisi Saulak, Suku Mandar. Budaya Saulak merupakan tradisi pernikahan khas warga Mandar yang merupakan warga pesisir pantai.
 

Lebih lanjutnya pawai menampilkan etnis Jawa Mataraman membawakan fragmen berjudul Cungkup Tapanrejo yang mengisahkan babat alas warga Jawa dalam memulai kehidupan baru.
Bersam dengan itu, juga ada penampilan suku Using yang menampilkan Sarine Kembang Bakung. Kisah ini menceritakan kegigihan dan semangat masyarakat desa dalam melestarikan budaya adat Using. Sedangkan pawai Etnis Madura tampil dengan pakaian khas daerahnya.

Antara penampil membawakan Tari Topeng dan fragmen yang mengisahkan mata pencaharian mereka sebagai petani kakao. Suku Bali menampilkan tradisi Melasti Bali Banyuwangen. Dan tidak ketinggalan atraksi Ogoh- Ogoh yang menjadi ciri khas perayaan Nyepi umat Hindu.
 

Suku Tionghoa juga memeriahkan acara dengan menampilkan fragmen bertema Liong Harmoni Tionghoa. Mereka menampilkan berbagai tarian dengan kostum khasnya.Acara semakin meriah dengan penampilan Barongsai. Pada awalnya festival Kuwung juga dimeriahkan oleh penampilan defile perwakilan dari beberapa daerah, seperti kota Bogor, Kediri, Sleman, Probolinggo hingga Sumbawa Barat yang menampilkan tari Kipas.

2. Festival Lompat Batu, Ikon Nias


Keaneka ragaman budaya di Indonesia sangat berlimpah, terlihat dari salah satu festival budaya unik di daerah Nias. Pada festival budaya unik di Nias adalah sebuah tradisi lompat batu atau Fahombo merupakan salah satu daya tarik wisata yang ada di Nias.

Selanjutnya terdapat makna yang mendalam dari tradisi festival yang diselenggarakan oleh berbagai tokoh, pemuda dan sebagainya. Akan halnya makna yang terkandung dalam festival tersebut adalah pembentukkan karakter pendewasaan bagi kaum pria. Selanjutnya, seorang pemuda yang bisa memenuhi lompatan batu dengan sempurna, maka akan dikatakan sebagai pria yang sudah dewasa dan muncul rasa kebanggaan tersendiri bagi keluarganya.

3. Festival Erau, Tenggarong, Kalimantan Timur


Kemudian, ada Festival Erau yang dikenal sebagai festival kebudayaan tertua di Indonesia, karena awal mula tradisi festival Erau pertama kali digelar pada masa kerajaan Kutai dan saat itu masyarakat menggelar festival satu tahun sekali di bulan Juli sampai Agustus.
 

Pada saat ini festival kebudayaan Erau masih dirayakan dengan ciri khas budayanya, sekaligus bertepatan dengan hari jadi kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tahukah kamu? Menurut bahasa, kata Erau berasal dari kata “eroh” yang berarti bahasa Kutai yang artinya ramai, riuh, suasana sukacita.

Para Siswa kelas 5 SD sudah belajar mengenai Tradisi Budaya Unik di Indonesia, kemudian siswa dapat mengerjakan soal-soal yang ada di buku tematik kelas 5 tema 8 agar siswa lebih mahir dalam mengenal berbagai Tradisi Kebudayaan di Indonesia.***