Efek Buruk saat Anak Mengalami Anemia Defisiensi Besi

 

Efek Buruk saat Anak Mengalami Anemia Defisiensi Besi

Nikekuko - Pada anak-anak cenderung lebih rentan mengalami anemia akibat defisiensi zat besi dibanding orang dewasa. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya asupan zat besi dalam makanan sehari-hari mereka.
 

Dengan demikian, ibu yang hamilnya kurang mengonsumsi zat besi juga cenderung melahirkan anak yang berpotensi mengalami defisiensi zat besi.
 

Sementara itu, zat besi memiliki peran penting untuk menghasilkan komponen sel darah merah. Ketika tubuh memiliki zat besi yang tidak memadai, maka otomatis hemoglobin berkurang.
 

Selanjutnya, apa saja dampak buruk mengalami anemia defisiensi besi pada anak, dan apa tanda jika anak mengalami hal tersebut? Ini penjelasannya.
 

1. Anak kurang zat besi akan mengalami masalah kognitif


Berdasarkan  dari American Family Physician, anak yang mengalami anemia defisiensi zat besi berisiko mengalami masalah dengan otaknya.
 

Hal ini mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tubuh dan otaknya. Pertumbuhan  kecerdasannya juga bisa terganggu. Dari itu, fungsi tubuh juga bisa jadi tidak normal.
 

Tingkatan awal kekurangan zat besi, anak akan terganggu fungsi otak dan ototnya. Apabila sudah begini, segera berikan suplemen untuk memenuhi kebutuhan zat besinya.

2. Menurunkan sistem kekebalan tubuh

Bukan  hanya berpengaruh pada perkembangan tubuh dan otaknya, anemia defisiensi besi juga berdampak pada kesehatan.

Juga anak yang mengalami penyakit ini cenderung memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Mengakibatkan, ia akan lebih mudah sakit dan rentan mengalami infeksi seperti batuk dan pilek.

3. Menurunkan konsentrasi anak

Serta segala efek buruk di atas, anak jadi sulit berkonsentrasi terutama saat belajar di sekolah. Akibatnya lanjutannya adalah prestasi anak yang tadinya gemilang malah bisa menurun drastis.

4. Anak mengalami gangguan makan

Penyakit yang sangat jarang terjadi, anak yang mengalami anemia defisiensi besi memiliki gangguan makan.

Padaa gangguan ini tidak seperti malas makan atau jadi pemilih terhadap menu yang disajikan. Namun, lebih kepada keinginan mengonsumsi hal yang tidak wajar.
 

Misalnya anak yang memiliki keinginan mengonsumsi barang seperti serpihan cat, kapur, atau debu bisa jadi mengalami penyakit itu.

5. Tanda anak mengalami anemia defisiensi besi

Biasanya, anak yang mengalami anemia defisiensi besi akan mengalami penurunan nafsu makan. Selanjutnya, mereka jadi lebih mudah lelah dan letih. Serta, lebih mudah sakit dibanding anak lain.
 

Ciri lainnya adalah, anak mengeluhkan pusing, denyut jantungnya terasa lebih cepat, dan kulitnya terlihat pucat terutama di sekitar tangan, kuku, dan kelopak mata.
 

Pada anak yang mengalami anemia defisiensi besi juga cenderung lebih rewel dari hari biasanya.
Apa bila menemui tanda-tanda ini pada si Kecil, ibu bisa memberikan ASI dengan lebih intens pada bayi yang masih menyusu. Hal lainnya adalah memberikan susu formula yang kaya zat besi.
 

Pada anak yang lebih besar, ibu bisa memberikan sajian menu yang tinggi kandungan zat besi. Untuk masalah porsi dan jenis makanan yang tepat, ibu bisa mengonsultasikannya pada dokter.