Hal-Hal Perbuatan yang Tanpa Sengaja Ternyata Bisa Melukai Perasaan Anak

Hal-Hal Perbuatan yang Tanpa Sengaja Ternyata Bisa Melukai Perasaan Anak

Nikekuko -  Semua orang tua tak  ingin menyakiti perasaan atau melukai hati anaknya. Akan tetapi, terkadang tanpa disadari, kita sebagai orang tua melakukan hal tersebut.

Contohnya saja saat orang tua/ ayah ibu marah, tanpa sengaja memberikan label negatif ke anak. Padahal bisa berdampak buruk bagi mental anak.
 

Dikutip dari Psychology Today"Anak-anak mempercayai label negatif ini dan mulai melihat diri mereka sebagai 'tidak cukup baik,'" kata psikolog klinis Melanie Greenberg.
 

Sudah sepantasnya didapatkan oleh anak-anak kasih sayang dari orang tua mereka. Karena itu, sampaikan kalau Ayah ibu menyayangi anak-anak.Tidak hanya di lisan, tapi juga dengan tindakan maupun kepedulian. Hal ini akan membuat anak-anak mencintai orang tua selamanya.
 

Tindakan yang tanpa sengaja ini ternyata bisa menyakiti perasaan anak-anak diambil beberapa sumber. Sebaiknya kedua orang tua  hindari !!!!.
 

Tidak menampakan rasa sayang

Belaian dan sentuhan orang tua ke anak, baik itu pelukan dan usapan lembut menampakan rasa sayang ke anak-anak. Sering-seringlah menyentuh anak-anak Bunda, bahkan jika ingin mendisiplinkan mereka.

Saat Bunda ingin anak tidak memukul, peganglah tangannya sambil mengatakan kepadanya agar tidak memukul, atau meminta anak berhenti merengek. Jika anak tidak suka pelukan, temukan cara lain untuk bisa lebih dekat dengan anak, seperti mengacak rambutnya atau menari bersama.
 

 Ingkar janji
Menurut para ahli mengatakan, ketika orang tua menepati janjinya, anak kemungkinan besar akan meniru perilaku ini juga. Pada saat Ayah, ibu  menepati janji pada anak-anak, itu bisa membantu anak lebih memahami tentang kepercayaan dan rasa hormat terhadap orang lain.

Dari pada itu, anak akan melihat orang tuanya sebagai pribadi yang jujur dan dapat dipercaya, yang membantu menciptakan rasa aman bagi anak-anak.Akan tetapi kenyataannya, kadang-kadang orang tua melanggar janjinya.

Para ahli mengatakan, "Jika orang tua secara konsisten melanggar janji mereka, maka anak bisa tahu bahwa kata-kata orang tidak dapat dipercaya, dan tidak apa-apa untuk menjanjikan sesuatu dan kemudian tidak menepatinya."
 

Sebutan yang mengejek


Mencaci serta menghina anak dengan menyebutnya malas, tidak baik, tidak ada harganya, dapat menyakiti hatinya. Cobalah introspeksi diri apakah pernah menghina anak-anak ketika menegurnya. Jika  pernah melakukannya, hentikan. Hal ini bisa sangat menyakitinya dan tidak akan menginspirasi anak-anak untuk jadi lebih baik. Apabila ada, efeknya malah sebaliknya.
 

Selalu memaksa anak


Ayah, Ibu tentu merasakan bagaimana sulitnya saat kita menginginkan yang terbaik untuk anak, tetapi ia menolak.Jika  yang ditolak itu masalah keselamatan atau kesehatannya, pasti harus dilakukan. Namun kalau anak menolak mengenakan pakaian yang orang tua ambilkan atau hal lainnya yang tidak terlalu penting, mungkin lebih baik membiarkannya. Selaku orang tua, kita tentu tahu bahwa anak tidak selalu setuju dengan semua yang orang tua katakan.
 

Memukul anak

Ayah, Ibu terkadang suka lupa ketika dikendalikan emosi, tiba-tiba tangan memukul atau mencubit anak. Hal semacam, cara ini mengajarkan anak bahwa memukul atau mencubit perilaku yang bisa diterima.

Dari sumber hasil penelitian yang tertuang di buku The Danish Way of Parenting disebutkan, hukuman keras bisa berbalik arah karena bisa menumbuhkan kebohongan pada anak lantaran mereka menghindari pukulan. Jangka panjangnya, anak yang menerima pukulan juga terganggu mentalnya termasuk jadi pengguna narkoba dan alkohol.

"Orang tua memukul karena mengira itu efektif. Bisa jadi ini benar dalam jangka pendek, tapi tidak efektif dalam jangka panjang. Anak-anak akhirnya belajar untuk mendengarkan karena mereka takut," ujar Jessica Joel Alexander, penulis buku tersebut.
 

Ayah, Ibu  bisa tegas dan disiplin tanpa menyakiti anak-anak. Cobalah menetapkan batasan dengan anak-anak dengan bersikap baik, lembut, penuh hormat dan tegas. Hasilnya akan jauh lebih positif dan anak-anak tidak akan menangis sampai tertidur.

 

Tidak bisa mengendalikan amarah

Jangan pernah melepaskan kemarahan kepada anak tak berdaya.  Terkadang bisa saja anak menyalahkan diri mereka sendiri karena kemarahan orang tuanya, yang pada akhirnya menyebabkan rendahnya harga diri dan masalah perilaku lainnya.
 

Melanggar privasi anak


Terkadang orang tua penasaran dengan isi buku harian milik anak. Namun, jangan pernah oarang tua  membacanya. Andaikan anak mengetahuinya, maka akan hilang kepercayaan ke orang tuanya dan itu bisa hilang selamanya.

Anak akan merasa terluka dan mungkin saja mereka tidak pernah ingin memberi tahu  orang tua lagi rahasia atau curahan hatinya. Ayah, Ibu memang masih harus memantau anak-anak untuk tujuan keamanan, tetapi ketahuilah batas buat orang tua dan di mana Ayah, Ibu harus menentukan batas.
 

Terlalu menuntut

Selalu menuntut anak di luar kapasitas mereka dan menghukum saat anak tidak dapat meraihnya, ini akan meninggalkan dampak emosional yang merugikan. Dapat dijumpai ini soal akademik.

Anak akan merasa frustrasi dan berpikir tidak bisa apa-apa, sehingga menimbulkan masalah harga diri. Yang paling penting adalah anak-anak sudah melakukan yang terbaik.
 

Tak mencontohkan yang baik

Anak-anak itu peniru ulung, mereka akan melihat orang tuanya. Apabila Bunda ingin anak berbuat baik, ingatlah bahwa mereka mengawasi setiap gerakan orang tua. Jangan mengharapkan anak-anak jadi malaikat yang sempurna. Orang tua adalah panutan anak.
 

Terlalu dekat

 

Sangat wajar jika orang tua ingin dekat dengan anak-anaknya, tetapi ketika garis antara jadi orang tua dan sebagai teman anak menjadi kabur, masalah bisa muncul. Hal itu, penting untuk menetapkan batas sejak awal demi menghindari hal-hal yang mengecewakan anak di kemudian hari.