Kalimat Generalisasi,Spesialisasi,Ameliorasi,Peyorasi,Asosiasi,Sinestesia.

 

Kalimat Generalisasi,Spesialisasi,Ameliorasi,Peyorasi,Asosiasi,Sinestesia.

Nikekuko - Sedangkan yang dimaksud Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Serta kalimat ditandai dengan penggunaan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.), seru (!), atau (?).


1.Kalimat Generalisasi (Meluas) 


Jadi kalimat generalisasi adalah kalimat yang ada berdasarkan hasil generalisasi dari penalaran induktif. Arti kata lain kalimat yang menjadi kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. 

contoh kalimat:


Misalkan  kalimat Generalisasi (Meluas) beserta penjelasannya lengkap penalaran induktif. Dan kata lain kalimat yang menjadi kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Coba simak contoh kalimat generalisasi beserta penjelasannya lengkap berikut ini :

1. Dalam pemakaian  menggunakan handphone komunikasi kita dapat berjalan dengan lancar. Dengan handphone membuat jarak seakan tidak berarti. Lewat kecanggihan handphone sekarang ini dapat digunakan untuk berbagai hal. Lalu handphone selain dapat digunakan untuk berkomunikasi, juga dapat digunakan sebagai pengambil gambar dan merekam suatu kejadian.  Zaman sekarang ini kehadiran handphone sangat membantu seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Dan handphone memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi seseorang.

2. Bahan bakar minyak tanah adalah salah satu bahan bakar yang mudah terbakar bila di dekatkan dengan unsur api. Serta bensin juga merupakan bahan bakar yang justru lebih cepat terbakar dan menyambar bila terkena api. Sementara solar pun juga demikian, bila terkena percikan api sedikit saja akan terbakar.  Benar saja hal itu akan merugikan kita semua. Jadi, semua bahan bakar bila terkena api akan mudah terbakar dan akan merugikan kita semua.

3. Iwan tidak pernah belajar. Ia selalu saja mendapatkan nilai yang jelek untuk ulangan hariannya maupun ujian akhir semesternya. Iwan selalu saja mencontek saat ulangan sekolah. Kerap kali dia dipanggil oleh wali kelas atas tindakannya itu. Tapi, Namun, Iwan selalu saja tidak peduli dengan teguran itu. Ia masih saja terus melakukan hal yang curang saat ujian. Walaupun sudah diberikan jam tambahan untuk belajar, tetap saja Ia tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan. Iwan memang anak yang cuek, suka mencontek dan bodoh.

4. Pena bila di lempar ke atas pasti akan jatuh karena adanya gravitasi bumi. Buku bila di lempar ke atas juga mengalami hal yang sama, yaitu akan jatuh atau kembali ke bawah dengan adanya gravitasi. Helikopter pun, akan jatuh bila dalam kondisi mesin dimatikan. Dan adanya gravitasi di bumi ini, semua benda pada dasarnya akan jatuh bila dilempar ke atas.

5. Rajin membaca membuat kita menjadi tahu apa yang belum kita ketahui. Dengan membaca membuat kita memiliki wawasan yang luas. Dan membaca dapat membatu kita mengerti teori dari suatu hal yang tidak kita ketahui.  Sebenarnya membaca menjadikan sesuatu yang rumit menjadi mudah dipahami. Lewat membaca kemampuan berpikir kita juga akan meningkat. Dan sering membaca, kemampuan membaca cepat kita juga akan meningkat. Serta  membaca menjadi banyak tahu dan bermanfaat bagi masa depan kita.

6. Tempat sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu. Bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, di sekolah kita juga dapat mendapatkan banyak teman dan belajar bersosiliasi dengan orang lain.  

Dengan datang ke sekolah, kita menjadi lebih pintar dan tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik.  Dalam sekolah kita juga dapat bermain, berolahraga, dan bercanda dengan teman-teman. Lalu, sekolah adalah tempat yang baik untuk kita dalam belajar menuntut ilmu dan bersosiliasi.

7. Melalui berolahraga, jantung kita akan sehat. Selain itu, dengan berolahraga secara teratur dapat meningkatkan metabolisme tubuh, melancarkan peredaran darah, dan membuat perasaan senang. Senam dan minum susu dapat menguatkan tulang kita. Senam juga membantu kita menurunkan kadar kolesterol. Oleh karena itu, banyak manfaat yang akan didapat dari senam.

Bersumber dari contoh-contoh di atas, dapat dilihat bahwa kalimat generalisasi dibuat berdasarkan data-data sebelumnya. 

 

Informasi  tersebut harus lebih dari satu. Serupa dengan paragraf induktif yang ide pokoknya berada di akhir paragraf. Wacana akhir atau ide pokok itulah yang merupakan kalimat generalisasi. Pada kata lain, kalimat kesimpulan dari data-data yang telah dipaparkan itulah kalimat generalisasi.

2.Spesialisasi (menyempit)


Jangkauan makna kata yang sekarang lebih sempit atau terbatasdaripada makna yang dulu atau makna asalnya. Misalnya :
a. Aku bercita-cita ingin menjadi sarjana kedokteran.

Istilah sarjana dulu dipakai untuk menyebut cendekiawan atau orang pintar atau orang berilmu.
Saat ini kata sarjana dipakai untuk menyebut orang yang telah lulus dari jenjang strata satu di perguruan tinggi.


b. Saat ini di kota-kota besar banyak terdapat biro jasa yang menyalurkan parapembantu.
Definisi asal kata pembantu adalah orang yang membantu.


Saat ini kata pembantu dipakai untuk menyebut pembantu rumah tangga atau pelayan.


C. Literatur dulu dipakai untuk pengertian tulisan dalma arti luas atau umum, sedangkansekarang hanya dimaknakan dengan tulisan yang berbau seni. Seperti itu pula kata sarjana (duluorang yang pandai, berilmu tinggi, sekarang bermakna lulusan perguruan tinggi´).

 

Di kesempatan ini akan dijelaskan tentang contoh kalimat ameliorasi, contoh kalimat sinestesia, contoh makna ameliorasi, contoh kalimat peyorasi dan contoh kata ameliorasi serta perubahan dan pergeseran makna sinestesia.

3. Ameliorasi (Membaik)


Contoh kalimat berikut!


Berlaku saatnya wanita disejajarkan haknya dengan pria dalam prestasi kerja.


(a) Walaupun ia buta tetapi memiliki kelebihan dalam bidang musik.


(b)Walaupun ia seorang tunanetra, tetapi memiliki kelebihan dalam bidang musik.

Sebutan wanita dan pria dalam kalimat tersebut sepadan artinya dengan kata perempuan dan laki-laki. 

Tetapi, dalam kalimat tersebut dipilih kata wanita dan pria. Apa alasan pemilihan kata wanita dan pria dalam kalimat tersebut?


Di dalam pemakaian kata, kita mengenal ameliorasi, yaitu katakata yang maknanya mengalami pergeseran makna menuju lebih baik, lebih halus, lebih terhormat.


Lalu  kata wanita dirasakan lebih terhormat daripada kata perempuan. Begitu juga pemakaian kata pria lebih terhormat daripada kata laki-laki.

4.Peyorasi (Memburuk)

 

Pergeseran makna pada suatu kata yang menyebabkan kata tersebut menjadi kurang baik atau tidak enak didengar dari kata sebelumnya disebut juga Peyorasi.

Sebutan istri yang mengalami peyorasi menjadi bini, yaitu pasangan suami atau ibu dari anak-anak.
Mialnya:


Dirinya terus merenung memikirkan anak bininya di rumah yang sedang menantinya dengan kelaparan.
Sebutan menurunkan mengalami peyorasi menjadi melengserkan, yang berarti mengganti posisi seseorang dengan orang baru.


Misal:


-Kepala negara Soeharto dilengserkan oleh ribuan mahasiswa yang berdemo pada waktu itu.


Pergantian Makna Sinestesia (Pertukaran Makna)
Kalimat yang mengalami sinestesia mengalami pertukaran makna dalam hal tanggapan indera akan makna tersebut, seperti kata yang biasa diterima oleh telinga bisa diterima oleh mata dan seterusnya.

Sebutan  Indah yang sejatinya hanya bisa dirasakan oleh indera penglihatan yang berarti bagus, kini bisa juga diterima oleh indera pendengaran yang berarti merdu.


Misalnya:

Vokalis itu memiliki suara yang sangat indah dibandingakan dengan vokalis lainnya.Sebutan manis yang  lazimnya bisa diterima oleh indera perasa mengalami sinestesia sehingga bisa dirasakan oleh mata yang berarti cantik atau menawan.

Misalnya:


-Gadis yang memakai baju biru itu manis sekali.
Pengertian, Ciri, Kalimat Asosiasi beserta Contoh – Contohnya - Hey Sobat, Jumpa lagi dalam artikel kali ini yang akan membahas tentang kalimat asosiasi secara jelas dan mendetail. Pembahasan ini akan dimulai dari pengertian kalimat asosiasi, contoh, dan pembahasanya. Baiklah langsung saja kita mulai pembahasan kali ini.

5.Asosiasi
Kalimat asosiasi adalah kalimat yang menggunakan gaya bahasa asosiasi. Apakah itu gaya bahasa atau majas asosiasi ? Majas asosiasi adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu hal dengan mengumpamakannya dengan hal lainnya yang memiliki kesamaan tertentu.

Jadi, kalimat asosiasi adalah kalimat yang gagasannya disampaikan dengan cara mengumpamakannya dengan hal lain yang memiliki kesamaan tertentu.
Biasanya hal – hal yang diumpamakan adalah kata – kata benda karena kata inilah yang bisa mengalami pergeseran makna atau bisa diumpamakan.
Tujuan digunakannya majas asosiasi di dalam sebuah kalimat adalah untuk membuat kalimat tersebut menjadi sedikit terdengar lebih indah dengan menggunakan perumpamaan – perumpamaan.

Ciri – ciri Kalimat Asosiasi
Kalimat asosiasi memiliki ciri – ciri sebagai berikut!
1. Maksud yang disampaikan tersirat
2. Menggunakan perumpamaan – perumpamaan.
3. Menggunakan gaya bahasa yang menarik dan mudah diingat.

Perhatikan Kalimat Berikut !

 
1. Lebih dari seribu calon pejabat memperebutkan kursi di senayan.
Pembahasan: Maksud dari kalimat di atas bukanlah benar – benar
memperebutkan kursi. Kata kursi di atas adalah perumpamaan dari sebuah jabatan sehingga maksud sebenarnya adalah para calon pejabat memperebutkan jabatan sebagai anggota DPR.
2. Pak Ibnu gulung tikar akibat kenaikan harga bahan bakar minyak.
Pembahasan: Maksud dari kalimat di atas adalah Pak Ibnu menjadi bangkrut karena kenaikan harga BBM. Kata bangkrut sendiri diumpamakan sebagai gulung tikar.
3. Mengajari orang dewasa ibarat mengukir di atas air.
Pembahasan: Maksud dari kalimat di atas adalah mengajari orang yang sudah beranjak dewasa sangat sulit sehingga diibaratkan seperti mengukit di atas air karena musatahil untuk dilakukan.
Contoh Kalimat Asosiasi
Setelah membaca pengertian dan pembahasan mengenai kalimat asosiasi di atas, tentunya Sobat telah memahami apa itu kalimat asosiasi. Nah, agar Sobat bisa seratus persen dalam memahami kalimat ini, berikut ini adalah contoh kalimat asosiasi.
•    Andi tidak tahu diri. Dia adalah kacang yang lupa akan kulitnya.
•    Para tunawisma itu hanya tidur berlasakan bumi dan beratapkan langit.
•    Mulutmu adalah harimaumu. Jadi jangan sembarangan berbicara.
•    Aku melihat seseorang memberikan amplop kepada panita itu.
•    Semua pria di desa itu tergila – gila dengan seorang kembang desa yang telah beranjak dewasa.
•    Betapa malang nasib Deni karena dikambing hitamkan oleh teman – temannya.
•    Si tong kosong nyaring bunyinya itu mulai menyebarkan berita – berita bohong.
•    Si kepala batu itu sangat susah diberi tahu.
•    Mereka tertangkap tangan ketika sedang membagi – bagikan apel Washington.
•    Antrian mobil itu mengular di depan pintu jalan Tol.
•    Bisnis jual beli online telah menggurita.
•    Percuma menasehati Toni karena akan masuk kuping kanan keluar kuping kiri.
•     Pak Reno menyeret Rusdi ke meja hijau.
•     Ketika semua orang berpendapat, dia hanya membatu di pojok ruang itu.
•    Handphone canggih itu kini telah menjamur.
•    Harga kebutuhan pokok meroket karena kenaikan harga bahan bakar minyak.
•    Saat ini mencari pekerjaan seperti mencari sebuah jarum di dalam tumpukan jerami.
•    Tubuh Andi gemetar seperti gempa bumi ketika melihat anjing itu.   
6.Sinestesia
Sinestesia adalah perubahan makna kata yang dikarenakan adanya pertukaran tanggapan antara dua indra yang berbeda. Misalnya indra penglihat dengan indra pengecap atau indra pendengar dengan indra peraba.
Di sekolah mungkin kalian akan mempelajari tentang Sinestesia ini di pelajaran bahasa indonesia.  
Oleh karena itu, kali ini saya akan memberikan  contoh kalimat sinestesia beserta penjelasanya,:
- Muka ibu itu mendadak kecut setelah mendengar kabar anaknya hamil diluar nikah.
Penjelasanya : ” Muka Kecut ” disini pada dasarnya adalah muka yang kita lihat, bukan muka yang kita kecap dengan lidah. Jadi telah terjadi pertukaran tanggapan antara indra penglihat ( mata ) dengan indra pengecap ( lidah ).

 -Fitriani telah dikecewakan oleh sang pacar, oleh karena itu sekarang dia bersikap dingin kepada setiap lelaki yang mencoba untuk mendekatinya.
Penjelasan : ” Bersikap Dingin ” disini pada dasarnya adalah sebuah sikap yang kita lihat, bukan sikap yang kita rasakan dengan kulit. Jadi telah terjadi pertukaran tanggapan antara indra penglihat ( mata ) dengan indra peraba ( kulit ).

 -Omomganmu itu sungguh nggak ngenakin.
 Penjelasanya : ” Omongan Nggak Enak ” disini pada dasarnya adalah sebuah omongan yang kita dengarkan, bukan omongan yang kita kecap dengan lidah. Jadi telah terjadi pertukaran antara indra pendengar ( telinga ) dengan indra pengecap ( lidah ).

 - Saat ini banyak remaja putri yang mengalami pelechan seksual setelah mereka terbuai oleh rayuan manis dari orang asing yang baru dikenalnya.
 Penjelasan : ” Rayuan Manis ” disini pada dasarnya adalah sebuah rayuan yang kita dengarkan, bukan rayuan yang kita lihat kecap dengan lidah. Jadi telah terjadi pertukaran tanggapan antara indra pendengar ( telinga ) dengan indra pengecap ( lidah ).

-Setelah mengetahui fakta bahwa suaiminya telah berselingkuh dengan wanita lain, Bu Diana lalu menghina selingkuhan suaminya itu dengan kata – kata yang sangat pedas.
Penjelasanya : ” Kata Pedas ” disini pada dasarnya adalah sebuah perkataan yang kita dengar, bukan perkataan yang kita kecap dengan lidah. Jadi telah terjadi pertukaran tanggapan antara indra pendengar        ( telinga ) dengan indra pngecap ( lidah )

-Cinta membawakan sebuah puisi yang indah buat Rangga kekasih hatinya sebelum Rangga pergi ke NewYork, Amerika.
Penjelasan : ” Puisi Indah ” disini pada dasarnya adalah sebuah puisi yang kita dengarkan, bukan puisi yang kita lihat dengan mata. Jadi disini telah terjadi pertukaran tanggapan antara indra pendengar ( telinga ) dengan indra penglihat ( mata ).

 -Orang tua sebaiknya tidak berbicara kasar di depan anaknya bila tidak ingin nanti anaknya akan berbicara kasar pula karena mencontoh kedua orang tuanya.
 Penjelasanya: ” Berbicara Kasar ” disini pada dasarnya adalah sebuah pembicaraan yang kita dengarkan, bukan pembicaraan yang kita raba dengan kulit. Jadi telah terjadi pertukaran tanggapan antara indra pendengaran ( telinga ) dengan indra peraba ( kulit ).

 -Masakan istriku baunya enak sekali sehingga membuatku tak sabar untuk segera mencicipinya.
 Penjelasanya : ” Baunya Enak ” disini pada dasarnya adalah sebuah bau yang kita cium oleh hidung, bukan bau yang kita kecap dengan lidah. Jadi telah terjadi pertukaran tanggapan antara indra penciuman ( hidung ) dengan indra pengecap ( lidah ).

 -Seorang murid melontarkan kritik tajam pada guru mereka yang sering datang terlambat, setelah itu dia dipanggil guru BP dan dihukum
 Penjelasanya : ” Kritik Tajam “disini pada dasarnya adalah sebuah kritik yang kita dengar, bukan kritik yang kita raba dengan kulit. Jadi telah terjadi pertukaran tanggapan antara indra pendengar ( telinga ) dengan indra peraba ( kulit ).