Hanya 3 Soal Tapi Menjebak, Tes IQ Tersingkat di Dunia

Hanya 3 Soal Tapi Menjebak, Tes IQ Tersingkat di Dunia

Nikekuko - Test IQ ini paling singkat di dunia dan hanya terdiri dari tiga soal menjebak. Mahasiswa dari universitas bergengsi pun banyak yang salah menjawab. Wah, memangnya soalnya seperti apa sih dan seberapa sulit?

Pertanyaan ini dilakukan dalam sebuah studi tahun 2005. Responden adalah mahasiswa dari kampus bergengsi Harvard dan Yale. Kebanyakan gagal menjawab ketiga pertanyaan ini dengan benar. Hanya 17% yang mendapat nilai sempurna.

Apa pertanyaannya? 


1. Sebuah pemukul dan sebuah bola harganya USD 1,10 secara total. Harga pemukulnya USD 1 lebih mahal daripada bola. Berapa harga bolanya?

 

2. Jika dibutuhkan 5 mesin dan 5 menit untuk membuat 5 widget, berapa lama waktu yang dibutuhkan 100 mesin untuk membuat 100 widget?

3. Di sebuah danau, ada sepetak bunga lili. Setiap hari, jumlahnya menjadi dua kali lipat. Jika diperlukan 48 hari agar petaknya menutupi seluruh danau, berapa lama hari yang dibutuhkan sampai petak bunga lili menutupi setengah danau?

Oke. Sudah ada ada jawabannya? Yuk kita simak jawabannya di bawah ini, dan semoga benar semua!!
Jawaban:

1. USD 0,05. Jika kamu menjawab 10 sen, pemukul dan bola itu akan berharga USD 1,20. bukan USD 1,10.

2. 5 menit. Diungkap dalam soal bahwa dibutuhkan 5 menit per 1 mesin widget untuk membuat 1 widget.

3. 47 hari. Ada yang terkecoh dengan menjawab 24 hari? Ingat kuncinya, petaknya berlipat ganda setiap harinya. Otomatis yang menutupi setengah danau akan menutupinya sepenuhnya hanya dalam satu hari. Kurangi satu hari dari 48 hari, dan kamu akan mendapatkan jawaban 47 hari.

Jadi, ada yang bisa menjawab semua soal dengan jawaban yang tepat? Kayaknya bisa nih  menyamai IQnya Orang dengan IQ tertinggi yang pernah tercatat adalah Ainan Celeste Cawley, dengan skor IQ 263. William James Sidis (IQ 250-300), Terence Tao (IQ antara 225 dan 230), Marilyn Vos Savant (IQ 228), sampai Christopher Hirata (IQ 225).Atau bisa bisa nih jadi kandidat mahasiswa di Harvard.