Adap Bertetangga yang Dianjurkan Rasullah SAW

Adap Bertetangga yang Dianjurkan Rasullah SAW

NIKEKUKO.com - Berikut 5 adab bertetangga yang dianjurkan Rasulullah SAW, lengkap dengan doa agar terhindar dari tetangga yang buruk. Tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kita selain saudara.

Jika kita membutuhkan sesuatu atau pertolongan, tetanggalah yang paling sigap mengulurkan tangan. Jarak tempat tinggal yang dekat membuat kita perlu untuk saling menyayangi dan bersilaturahmi.

Baik buruknya tetangga kita juga bisa berpengaruh pada kita dan keluarga. Untuk itu diperlukan tetangga yang sinergis demi membangun lingkungan yang positif.

Perintah untuk berbuat baik kepada tetangga juga sudah Allah SWT sampaikan dalam surat An Nisa ayat 36.

“Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, serta tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh." (QS an-Nisaa: 36).

Dikutip dari berbagai sumber, berikut adab bertetangga yang dianjurkan Rasulullah SAW:

1. Memuliakan / menghormati tetangga


Kehidupan bertetangga menjadi perhatian penting dalam Islam. Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya”.

Seorang muslim dapat memuliakan tetangganya dengan berbagai cara.

Contohnya menunjukkan wajah yang berseri-seri atau memberi bantuan kepada yang memerlukan.

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Bukan mukmin, orang yang kenyang perutnya sedang tetangga sebelahnya kelaparan." (HR Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra 18108, disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 149).

Dan ketika diberi sesuatu oleh tetangga, seseorang tidak boleh meremehkannya meskipun jumlah pemberiannya sedikit.

Ini merupakan bentuk penghormatan atas kerendahan hatinya.

"Wahai para wanita muslimah, janganlah ada seorang tetangga yang meremehkan hadiah tetangganya meskipun kikil (kaki) kambing." (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Menjaga hak tetangga

Salah satu hal yang harus kita utamakan adalah memelihara hak tetangga. Hak tetangga yang perlu kita jaga adalah melindungi harta mereka dari orang jahat, serta memberikan beberapa hadiah.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, manakah yang aku beri hadiah?’ Nabi menjawab,

إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكَ باَباً

"Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu’” (HR. Bukhari (no.6020); Ahmad (no.24895); dan Abu Dawud (no.5155)).

3. Tidak menghalangi bangunan tetangga

Dalam bertetangga, tentu kita akan memiliki bangunan rumah yang saling berdampingan.

Bahkan bebrerapa rumah juga berdempetan. Sebagai tetangga yang baik, hendaknya kita tidak menghalangi tetangga untuk membangun rumah atau menghalangi udara dan sinar matahari ke rumahnya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

لاَ يَمْنَعْ أَحَدُكُمْ جَارَهُ أَنْ يَغْرِزَ خَشَبَةً فِى جِدَارِهِ

“Janganlah salah seorang di antara kalian melarang tetangganya menancapkan kayu di dinding (tembok)nya” (HR.Bukhari (no.1609); Muslim (no.2463); dan lafazh hadits ini menurut riwayat beliau; Ahmad (no.7236); at-Tirmidzi (no.1353); Abu Dawud (no.3634); Ibnu Majah (no.2335); dan Malik (no.1462)

4. Tidak menggangu tetangga

Adab bertetangga selanjutnya adalah tidak mengganggu tetangga.

Misalnya tidak mengeraskan suara televisi sehingga mengganggu istirahat tetangga dan kegiatan yang mungkin membuat mereka menjadi tidak nyaman.

Begitu pula ketika akan mengadakan sebuah acara di rumah, hendaknya meminta izin tetangga terdekat terlebih dahulu agar mereka tidak merasa terganggu dengan acara yang kita selenggarakan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka janganlah dia mengganggu tetangganya’”(HR. Bukhari (no.1609); Muslim (no.2463); dan lafazh hadits ini menurut riwayat beliau, Ahmad (no.7236); at-Tirmidzi (no.1353); Abu Dawud (no.3634); Ibnu Majah (no.2335); dan Malik (no.1462)).

5. Sabar jika diganggu

Adab bertetangga lainnya adalah selalu bersabar jika diganggu oleh tetangga yang jahil. Memang terdapat beberapa tetangga yang suka membuat masalah, namun hendaknya sebagai muslim kita dapat menahan amarah dan menyikapinya dengan sabar.

Begitu pula yang dicontohkan oleh Rasulullah saw ketika dulu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda :

“Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, … Disebutkan diantaranya: “Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah boleh kematian atau keberangkatannya” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Doa dijauhkan dari tetangga yang buruk

Agar bisa sabar saat diganggu tetangga, berikut doa agar dijauhkan dari tetangga yang buruk.

Rasulullah shallallahu alaihi was sallam pernah mengajarkan kepada para sahabat dan umatnya untuk berdoa agar dilindungi dari teman maupun tetangga yang jahat, berikut doanya :

اَللَّهُـمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ جَارِ السُّوْءِ فِيْ دَارِ الْـمُقَامَةِ، فَإِنَّ جَارَ الْبَـادِيَةِ يَتَحَوَّلُ

“Allaahumma innii a’udzubika min jaari suu’I fii daaril muqaamati, fainna jaaral baadiyati yatahawwalu.”

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang jahat di tempat tinggal tetapku, karena tetangga orang Badui (desa) itu berpindah-pindah. (hasan. HR. Bukhari no. 117, al-Hakim I/532, an-Nasa’i VIII/274)

اَللَّهُـمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ سَاعَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوْءِ، وَمِنْ جَارِ السُّوْءِ فِيْ دَارِ الْـمُقَامَةِ

“Allaahumma innii a’udzubika min yaumis suu’I, wa min lailatis suu’I, wa min saa’atis suu’I, wa min shaahibatis suu’I, wa min jaaris suu’I fii daaril muqaamati.”

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, juga malam yang buruk, waktu yang buruk, teman yang jahat, serta tetangga yang jahat pada tempat tinggal tetapku. (hasan. HR. Ath-Thabrani XVII/294, no. 810).