Sejarah Plat Nomor Kendaraan di Indonesia
 |
| sumber foto facebook.com |
Asal-usul Plat Nomor
Otoritas Polisi Paris, Perancis yang pertama kali mengenalkannya sekitar tahun 1893. Tujuannya saat itu adalah memudahkan identifikasi kendaraan yang makin banyak dan terus bertambah jumlahnya, khususnya saat mengusut kasus kecelakaan.
Diera tahun 1901, Belanda memberlakukan penerapan kode plat kendaraan secara nasional. Usai itu, berbagai negara Eropa turut menerapkannya. Pada 1903, Amerika Serikat mulai mengadopsi sistem ini. Dimulai dari negara bagian Massachusetts, kemudian New York di tahun 1909.
 |
| sumber foto facebook.com |
 |
| sumber foto facebook.com |
Negara bagian di Amerika yang pertama memberlakukan aturan plat nomor adalah Massachusetts disusul New York pada tahun 1909, baru kemudian negara-negara bagian yang lain.
Usai Belanda kembali merebut wilayah Hindia dari tangan Inggris tahun 1816, aturan plat nomor kendaraan ini tetap berlaku hingga digunakan sampai saat ini. Bahkan, aturan tersebut ketika itu berkembang dan juga diterapkan diberbagai negara di Eropa untuk penggunaan plat nomor kendaraan.
Sejarah Plat Nomor di Indonesia
Sejarah plat nomor di Indonesia diawali di Pulau Jawa, yaitu pada saat pasukan Inggris untuk pertama kalinya merebut Batavia dari tangan Belanda tahun 1811.
Pada saat itu Inggris mengirimkan 150 kapal perang dengan jumlah pasukan sekitar 15.600 tentara dan terdiri atas 26 batalion. Pada setiap batalion diberi kode huruf dari A–Z.
Sesudah menaklukkan Batavia, Inggris menerapkan aturan terkait arus berkendara. Dengan caranya dengan menempelkan plakat bertanda huruf B pada setiap kereta kuda diikuti 5 digit angka dan diakhiri dengan huruf A yang artinya Annex (tambahan) atau huruf C yang artinya Cargo untuk kereta kuda yang khusus mengangkut barang.
Baca juga :
Hukum Menikahi WanitaYang Hamil Di Luar Nikah
Contoh Soal Ulangan Relasi dan Fungsi Beserta Jawabannya
5 Poin Etika Menitipkan Anak Pada Orang Tua
Apa sebabnya huruf B? Karena pasukan Inggris yang menaklukkan Batavia adalah pasukan dari Batalion B. Sedangkan untuk wilayah lain, hal yang sama juga diberlakukan, seperti Banten yang menggunakan huruf A karena ditaklukkan batalion A, Surabaya menggunakan huruf L karena ditaklukkan batalion L dan seterusnya.
Pada saat Belanda kembali merebut wilayah Hindia Belanda dari tangan Inggris tahun 1816, aturan tersebut dilanjutkan. Sejarah asal muasal penetapan plat nomor kendaraan di dunia maupun di Indonesia memang cukup menarik untuk dipelajari.