Si Manis Aren Air Meles, Salah Satu Buah Tangan Daerah Rejang Lebong
NIKEKUKO.COM - Gula dalam istilah kuliner merupakan tipe makanan yang diasosiasikan dengan salah satu rasa dasar, yaitu manis. Komponen utama dari gula adalah karbohidrat. Jenis gula yang paling sering digunakan sehari-hari adalah kristal sukrosa padat. Gula berfungsi untuk merubah rasa dan struktur makanan atau minuman.
Saat ini setidaknya dikenal tiga jenis gula yaitu gula tebu yang berasal dari tanaman tebu, gula Bit yang berasal dari umbi tanaman bit, dan gula aren yang berasal dari nira tanaman aren. Tanaman aren (Arenga pinnata) merupakan salah satu jenis palma yang penyebarannya sangat luas di Indonesia.
Tanaman aren menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi paling tinggi adalah nira aren yang berasal dari lengan bunga jantan sebagai bahan pembuatan gula aren.Penyebaran tanaman aren hampir terdapat di seluruh wilayah Indonesia. Kabupaten yang memproduksi gula aren terbesar yaitu provinsi Bengkulu adalah Kabupaten Rejang Lebong, dimana luas areal lahan aren 2 192 Ha, produksi mencapai 1 487 ton. Sebanyak 5.488 KK petani aren yang terdapat di Kabupaten Rejang Lebong, yang tersebar di beberapa kecamatan.
Salah satu sentra penghasil Gula Merah Aren terbesar di Kabupaten Rejang Lebong adalah Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Desa ini berbatasan dengan Cagar Alam Talang Ulu II.I.
Integritas tanam aren di ladang mereka tumpang sari. Dengan melakukan tumpang sari karena bagi mereka penghasilan dari penjualan Gula Merah Aren belum begitu diandalkan. Lalu, petani setempat bisa mengandalkan hasil pertanian dari tumpang sari tersebut.
Baca juga : Cara Gampang Mengatasi Buah Susah Matang,Berulat,Kulit Lengket
Adapun daerah-daerah konsumsinya provinsi Bengkulu sendiri, Palembang Sumatera Selatan dan Kota Lubuklinggau yang menggunakan Gula Merah Aren asal Rejang Lebong untuk pembuatan kuah makanan khas Palembang yaitu cuka Pempek. Sangat cocok untuk, Buah tangan makanan hasil home industri dari masyarakat Air Meles yang mempunyai cita rasa manis yang khas tanpa bahan pengawat, terbungkus rapi cocok untuk oleh-oleh.
Perputran daya beli Gula Merah Aren, sesuai dengan pesanan atau pemintaan meningkat biasanya terjadi bulan Ramadhan. Ada juga bulan-bulan tertentu yang pemintaannya meningkat seperti waktu libur panjang.
Namun, ada segelintir oknum pembuat Gula Merah Aren oplosan yang masuk ke daerah pemasaran, yang masuk ketika datang bulan puasa (Ramadhan) dan hari libur panjang.
Dengan ciri-cirinya, pada warna tidak ada hampir sama tetapi gula ini lebih tahan lama dan sangat keras. Pada hal normalnya Gula Merah Aren kalau diendapkan dalam semalam saja dengan kondisi tidak tertutup, gula akan lembek (berair).
Tapi kalau gula oplosan tidak lembek dan tetap keras. Walaupun demikian, para Pengerajin pembuat gula merah aren asli tetap meyakini Gula Merah Aren oplosan tersebut tidak akan mempengaruhi peredaran Gula Merah Arennya.
Dengan mempertimbangkan soal rasa Gula Merah Aren asal Desa Air Meles Atas sudah dijamin rasa dan kualitasnya oleh konsumen manapun, Sangat cocok untuk buah tangan atau ole-oleh sanak saudara saat mengunjungi kota Curup, Rejang Lebong.
Soal rasa konsumen kami mengakui kualitas gula kami dan mereka sudah tahu Gula Merah Aren asli dengan oplosan. Hal ini bisa dilihat dari ciri-ciri fisik gula dan diketahui juga dari ketahanan kuah cuka yang mereka buat.
Adapun ada rumor Aren yang dicampur dengan deterjen, bahwa Gula Merah Aren sendiri jika tidak dicampur dengan cairan deterjen, hasilnya akan lebih bagus. Karena cairan deterjen itu dianggapnya tidak ada pengaruh dengan hasil Gula Merah Aren itu sendiri.
“Memang beberapa petani gula aren meyakini, bahwa Air Nira lebih bersih. Tapi pada proses memasak malah akan menyebabkan buih pada Air Nira lebih banyak. Sehingga Air Nira terbuang sia-sia, kalau tidak pakai deterjen hasilnya akan lebih bagus. Tapi kalau saya sendiri beranggapan, kalau rajin membersihkan wadah penampung Air Nira maka tidak perlu lagi menggunakan deterjen”, ungkap salah seorang pengrajin Air Nira yaitu bapak Firdaus yang turun temurun menggeluti usaha gula merah. Namun, sayang harga dipentani aren sangatlah murah pada saat ini hanya Rp.17.000/kg tidak seimbang dengan harga sembako serta biaya kehidupan sehari-hari pada saat ini.
Baca juga : Buah Rekayasa Genetika Ini Unik
Untuk itu, Pohon Aren sendiri mampu hidup lebih dari 20 – 25 tahun. Sesudah itu Pohon Aren tidak bisa lagi menghasilkan Air Nira dan mati dengan sendirinya. Adapun pohon Aren sendiri bisa disadap Air Niranya pada umur pohon 5 – 9 tahun, tergantung kualitas kuncup bunga yang disadap. Disaat kondisi normal, per harinya dalam kondisi normal pada musim hujan bisa menghasilkan 2 liter bahkan lebih. Namun, kelemahannya musim hujan akan menyebabkan rasa Air Nira cenderung lebih asam.
Akan tetapi berbeda pada musim kemarau volume Air Nira bisa diambil pada pohon yang produktif bisa mencapai 2 liter dengan tingkat keasaman lebih rendah. Dengan proses perebusan Air Nira pada wadah kuali besar bisa mencapai 80 liter dengan bisa menghasilkan Gula Merah yang dicetak menggunakan tempurung kelapa dengan rata-rata dari 80 liter tersebut mencapi 10 – 13 kilogram Gula Merah tergantung dengan kualitas Air Nira yang dihasilkan. Untuk mau memesan hubungi kita WA. 0823-7574-3088.