Cara Mandi Wajib yang Benar Sesuai Syariat Islam

 

Cara Mandi Wajib yang Benar Sesuai Syariat Islam

Nikekuko.com - Thaharah atau bersuci menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan seorang muslim. Ini menjadi syarat yang harus dipenuhi ketika hendak menjalankan kegiatan ibadah tertentu. Diantara bentuk thaharah yang dilakukan oleh umat muslim adalah mandi besar.

 

Masih banyak yang tidak tahu cara mandi wajib yang benar dan aturannya. Sementara itu, sesuai namanya, mandi wajib adalah mandi yang diwajibkan untuk menyucikan diri dari hadas.

Menjalankan hubungan suami istri tetap harmonis adalah salah satu kunci penting dalam urusan rumah tangga. Di Islam, hubungan intim bukan hanya dapat masalah biologis, tetapi juga sebagai bentuk ibadah kepada Allah.

Dalam menyempurnakan ibadah ini, ada hal-hal mengenai kesucian ibadah yang harus diperhatikan. Diantaranya dengan memperhatikan cara mandi wajib yang benar setelah berhubungan seksual. Masalahya, mandi wajib adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk membersihkan diri dari hadas besar.

Mandi wajib dalam masyarakat menjadi lawan dari mandi biasa. Maksudnya, mandi keseharian yang biasa dilakukan untuk membersihkan dan menyegarkan badan adalah mandi biasa.

Sementara itu mandi wajib merujuk pada mandi yang harus dilakukan untuk menghilangkan hadas besar karena bersetubuh atau keluar mani.Hal kedua inilah dalam istilah fiqih disebut al-jinabat, karena baik bersetubuh ataupun keluar air mani menghalangi seseorang untuk melaksanakan ibadah.

Pada Ibadah seperti salat, thowaf, atau baca Alquran tidak dapat dilakukan sebelum melakukan mandi wajib. Penjelasan al-Munawi, keduanya dinamakan jinabat karena jauh dari suci dan hanya bisa kembali suci setelah mandi.

Berikut mengenai cara mandi wajib setelah berhubungan di bawah ini.

Sebab yang Mengharuskan Mandi Wajib

Sebelum mengetahui cara mandi wajib yang benar, Moms dan Dads perlu memahami sebab-sebab yang mengharuskan kita untuk mandi wajib, yaitu:


1. Bersetubuh

Mandi junub ialah wajib hukumnya jika telah berhubungan badan (jimak) yang mengeluarkan air mani atau pun tidak.
 

Arti maksud dengan bersetubuh ialah apabila bertemu dua khitan (kemaluan lelaki dan perempuan) yaitu dengan memasukkan hasyafah (batasan zakar yang dikhatan) ke dalam faraj.
 

Himbauan mandi wajib usai bersetubuh ini telah diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda: “Apabila bertemu dua khitan, maka sesungguhnya wajib mandi,” (H.R Ibnu Majah)
 

2. Keluar Air Mani Secara Sengaja atau Tidak

Keluarnya mani yang dimaksud ialah cairan dari alat kelamin laki-laki atau wanita, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, ataupun gairah yang ditimbulkan penglihatan atau pikiran.
 

3. Terhentinya Darah Haid Bagi Wanita

 

Cara Mandi Wajib yang Benar Sesuai Syariat Islam


Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 222 yang artinya:

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.”

Dalam tafsir disebutkan yang dimaksud dengan suci dalam ayat tersebut adalah suci dengan cara mandi. Dalam satu kesempatan sahabat Fathimah binti Abi Jaisy RA pernah bertanya tentang darah yang keluar kemudian Rasulullah SAW menjelaskan:

“Bila keadaan haid itu datang maka tinggalkanlah salat. Bila ia telah pergi maka mandi dan salatlah,” (HR Bukhari dari Sayyidah Aisyah RA).
 

4. Keluar Darah Nifas

 

Cara Mandi Wajib yang Benar Sesuai Syariat Islam

Sama seperti haid, darah yang keluar saat bersalin (nifas) juga wajib disucikan dengan mandi.

Umumnya, nifas berlangsung selama 40 hari dan maksimal 60 hari. Jika darah nifas terhenti, maka wanita harus mandi wajib.
 

5. Wiladah

Ketika wanita melahirkan normal, diwajibkan untuk mandi junub meski yang dilahirkan masih berupa segumpal darah atau daging.
Sementara jika melahirkan melalui operasi caesar, ada perdebatan antara ulama. Ada yang mengatakan harus mandi wajib ada pula yang berpendapat sebaliknya.

6. Meninggal Dunia Selain Dari pada Mati Syahid

Umat Islam yang meninggal dunia, selain mati syahid, maka wajib untuk dimandikan.

  • Rukun Mandi Wajib


Rukun mandi wajib ada 2, yakni:

    1. Berniat untuk mandi wajib
    2. Meratakan air ke seluruh anggota badan yang zahir
 

Andai kedua hal ini terpenuhi, maka sahlah mandi wajinya.  Akan tetapi, pastikan sudah tak ada lagi najis dan hadas yang melekat di badan.


Cara Mandi Wajib Setelah Berhubungan Intim: Niat dan Hukum

Berhubungan suami istri termasuk salah satu hadas besar. Oleh sebab itu, penting bagi suami istri paham cara mandi wajib.

Terdapat perbedan dengan hadas kecil yang dapat disucikan dengan berwudu, untuk hadas besar maka wajib untuk melakukan mandi wajib.  Kalau tidak, tubuh akan dianggap najis dan belum bisa melakukan kewajiban beribadah.

Allah telah menuliskan perintah untuk mandi wajib dalam Alquran. Allah berfirman: “Wa ing kuntum junuban faththohharuu,”. Yang artinya: "Dan jika kamu junub, maka mandilah," (QS Al Maidah:6).

Mandi wajib dalam Islam ditujukan untuk membersihkan diri, sekaligus menyucikan diri dari segala najis dan kotoran yang menempel pada tubuh. Sebelum mandi wajib, ada bacaan niat yang bisa dibaca.

Niat mandi wajib setelah berhubungan suami istri ialah sebagai berikut:

 

Cara Mandi Wajib yang Benar Sesuai Syariat Islam

 

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Berhubungan Intim

Setelah membacakan niat, diwajibkan untuk membasuhkan air ke seluruh tubuh mulai dari rambut hingga ujung kaki. Tidak hanya itu, saat mandi juga perlu membersihkan setiap kotoran yang menempel di tubuh menggunakan air yang suci dan bersih.

Agar tidak salah langkah, inilah tata cara mandi wajib setelah berhubungan intim yang harus dilakukan.
 

1. Membaca niat mandi wajib. Doa niat inilah yang membedakan mandi wajib dengan mandi biasa. Doa niat mandi wajib setelah berhubungan ini bisa dibaca dalam hati.

 

2. Membersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali. Setelah itu dilanjutkan dengan membersihkan kemaluan serta kotoran yang ada di sekitarnya hingga bersih dengan tangan kiri.

3. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan. Tangan perlu dicuci ulang untuk menghilangkan najis dengan menggosok-gosoknya menggunakan sabun hingga bersih, baru dibilas.

4. Berwudhu secara sempurna mirip seperti wudhu yang dilakukan saat akan shalat.

 

5. Menyiram kepala dengan air sebanyak 3 kali.

6. Sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan yang basah sampai menyentuh kulit kepala agar seluruh bagian rambut terkena air.

 

7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air dari sisi kanan, lalu dilanjutkan dengan sisi tubuh bagian kiri.

 

8. Membersihkan area badan yang susah dijangkau. Saat mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.

Manfaat Mandi Wajib

Tidak hanya cara mandi wajib yang perlu Moms dan Dads pahami. Mengetahui manfaat dari mandi wajib juga tidak kalah penting.

Islam amat memperhatikan kebersihan, terutama kebersihan umatnya. Bukan hanya kebersihan badan, pakaian dan tempat yang sifatnya zahir dan jelas, akan tetapi juga bersihnya hati dari perilaku buruk dan penyakit hati.
Diantaranya  adalah adanya manfaat yang dimiliki saat seseorang melakukan mandi wajib setelah berhubungan intim.

Menurut Syekh Muhyiddin dalam kitabnya yang berjudul Ibadatul Islam: Fiqhuha, Asroruha, wa Ta’allumu Kaifiyyatiha dalam bab faidah-faidah mandi (fawaidul ghusli), manfaat atau faidah mandi itu adalah:

    Mandi sebagai ibadah sebagaimana wudhu’

 
Pada saat  seorang muslim melakukan mandi wajib, itu berarti dia telah melaksanakan perintah Allah. Syekh Muhyiddin mengatakan bahwa dengan melaksanakan perintah Allah, terdapat pahala yang besar, kebahagiaan, ketenangan dan kegembiraan.

    Mandi wajib menjaga kebersihan


Karena akan menghalangi seseorang saat sedang beribadah, mandi wajib juga dimaksudkan untuk menjaga kebersihan diri. Seorang ulama juga pernah mengatakan bahwa kebersihan sebagai dari iman.

    Menjadikan tubuh menjadi semangat beraktivitas, aktif dan mengusir rasa malas

Untuk faidah ini, Syekh Muhyiddin menjelaskan: tidak di ragukan lagi, bahwasanya Allah SWT menciptakan dan membuat aturan (syariat) akan sesuatu yang dapat memperbaiki dan menegakkan urusan kita.

Jika kita mengikuti aturan syariat-Nya, maka kita bernaung pada naungan cinta dan ridho-Nya. Dan kitapun bahagia di dunia dan akhirat. Diantara syariat-Nya ialah mandi wajib.

Selain mendapatkan kepuasan biologis, berhubungan seksual juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Sebab itu untuk menyempurnakan ibadah ini, pasangan suami istri dituntut melaksanakan mandi wajib dengan cara mandi wajib yang benar.