Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Orville Wilbur Wright atau Abbas Ibn Firnas Ilmuwan Muslim Andalusia, Penemu Pesawat terbang Pertama

 

Orville Wilbur Wright atau Abbas Ibn Firnas Ilmuwan Muslim Andalusia, Penemu Pesawat terbang Pertama

Nikekuko.com -   Sangat  banyak Ilmuan Islam abad pertengahan yang memberi inspirasi bagi ilmuan di dunia Barat . Diantaranya adalah Ibnu Firnas , yang membuat prototipe pesawat terbang , yang di kemudian hari menjadi titik tolak revolusi dalam dunia transportasi .
 

Dia, Abbas Qasim Ibnu Firnas atau dikenal juga denagan nama Armen Firman ( 810-888 M ) adalah orang pertama dalam sejarah penerbangan yang melakukan pendekatan sains dalam mempelajari proses terbang . 

Pada masa itu , Ibnu Firnas telah berhasil membuat prototipe pesawat terbang dengan meletakkan bulu pada sebuah bingkai kayu .

 

Sehingga , melalui menara Masjid Mezquita di Cordoba , ia mencoba meluncur denagn menggunakan sayap dari jubah yang di sanggah kayu. 

Beliau pun berhasil melayang di udara dan berhasil mendarat , meski harus cidera ringan . Alat inilah yang kemudian dikenal sebagai parasut terbang pertama di dunia. 

 

Kesuksesannya itu tidak lantas membuatnya puas diri . Dia kembali melakukan serangkaian penelitian dan pengembangan utuk menyempurnakan konsepnya . 

Pada tahun 875 M , ia telah menuntaskan rancangan mesin terbang . Sehingga ia mengundang penduduk sekitar untuk menyaksikan penerbangan bersejarahnya di Jabal Al-'Arus ( Mount of the Bridge ) di kawasan Rusafa , dekat Cordoba .

 

Dia pun mampu terbang beberapa meter dari permukaan bumi . Sayangnya, ia terhempas ke tanah bersama pesawat layang buatannya , dikarenakan tak menggunakan aekor belakang , sebaimana burung yang menggunakan ekornya untuk mendarat . 

Ibnu Firnas  mengalami cidera punggung yang cukup parah , sehingga ia tak berdaya untuk melakukan ujin coba berikutnya . Ketika itu , ia berusia 65 tahun .

Pada abad ke-11 , Eilmer Malmesbury , seorang ilmuan Inggris , melakukan uji coba penerbangan dan bisa terbang sejauh 200 meter . Dia menggunakan semacam pesawat terbang layang yang digunakan oleh Ibnu Firnas .

 

Selepas 500 tahun dari masa Ibnu Firnas , Roger Bacon ( 1214-1294 M ) baru meletakkan teori-teori dasar pesawat terbangnya . Kemudian , pada tahun 1483 M , Leonardo da Vinci ( 1452-1519 M ) mengembangkan konsep terbang vertikal , yang sebelumnya merupakan mainan anak-anak dari daratan Cina , yang tidak jelas siapa inisiatornya dan penemunya .
 

Lalu , Sir. George Cayley ( 1773-1857 M ) mengembangkan pesawat sayap tetap dan pesawat layang Glider . Ia juga mengembangkan sayap putar untuk helicopter . 

Helicopter yang diperkenalkanya merupakan kompilasi dari bahan kayu , bulu , gabus , dan kawat .

 

Abbas Qasim Ibnu Firnas  meninggal dunia tahun 888 M , dan nmeninggalkan banyak penemuan penting lainnya . Diantaranya , penemuan gelas dari pasir dan merancang jam air yang disebut Al-Maqota . 

Dia juga mengembangkan peraga rantai cincin yang digunakan untuk memperlihatkan pergerakan planet-planet dan bintang-bintang , bahkan 600 tahun sebelum sebelum Leonardo da Vinci berimajinasi denagan Planetariumnya .Tidak kalah menariknya , Ibnu Firnas juga berhasil mengembangkan proses pemotongan batu kristal , yang pada saat bitu di kuasai oleh orang-orang Mesir . 

Sehubungan dengan penemuanya , Spanyol tidak perlu lagi mengekspor Quartz ke Mesir , tapi bisa diselesaikan sendiri di dalam negeri .

 

Saat ini , sosok Ibnu Firnas hanya bisa ditemui diatas sebuah prangko buatan Libya , menjelma menjadi sosok patung , dan nama lapangan terbang di Baghdad . Beliau tidak banyak di kenal sebaimana para perintis pesawat terbang lainnya , seperti Santos-Dumont , Otto Lilienthal , Sir. George Caylay , dan Wright Bersaudara .