Amankah, Gonta-ganti Bahan Bakar Kendaraan?

 

Amankah, Gonta-ganti Bahan Bakar Kendaraan?

Nikekuko.com - Bahan bakar kendaraan bermotor yang umum digunakan di Indonesia adalah solar, premium, pertalite, dan pertamax. Terkhusus solar hanya digunakan untuk kendaraan bermesin diesel. Nah, ketika jenis bahan bakar yang biasa kita gunakan habis di SPBU, sementara kondisi tangki kendaraan sudah kritis, tak ada pilihan selain mengisikan jenis lainnya.

Misal biasanya menggunakan premium, lalu hari ini mengisi dengan pertalite. Sedangkan di dalam tangki masih ada sisa premium, yang otomatis akan bercampur dengan pertalite.

Bahaya nggak, sih mencampurkan dua atau lebih jenis bahan bakar? Yuk, simak penjelasannya.

1. Mengenal lebih jauh tentang bensin alias premium
 

 Bahan bakar yang satu ini paling banyak digunakan karena harganya paling murah dibanding yang lain (kecuali solar). Bensin adalah produk turunan minyak bumi yang merupakan hasil penyulingan minyak mentah.

Sedikit kilas balik ke pelajaran di bangku SMA, minyak adalah senyawa hidrokarbon yang tersusun dari unsur hidrogen (H) dan karbon (C).

Baik itu minyak goreng, mentega, bensin, sampai aftur si bahan bakar pesawat, semuanya mengandung unsur C dan H. Bedanya, panjang rantai hidrokarbon dalam setiap bahan bakar tidak sama. Untuk bahan bakar kendaraan bermotor berada di panjang rantai C7 sampai C10.


2. Pertalite dan pertamax termasuk jenis bahan bakar yang mana?

Setelah berkenalan dengan premium, lalu masuk ke jenis apakah pertalite dan pertamax? Nah, ini yang harus kamu pahami. Kecuali solar, bahan bakar lain seperti pertalite dan pertamax adalah produk turunan bensin. Lalu apa yang membedakan? Pembedanya adalah nilai oktan.

Nilai oktan adalah tetapan yang digunakan untuk mengukur kualitas bahan bakar. Semakin tinggi nilai oktan, maka semakin baik pula kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan pada mesin. Nah, ketukan (knocking) ini yang bikin mesin cepat rusak.

3. Bagaimana urutan kualitas bahan bakar di pasaran?

Besarnya nilai oktan untuk bahan bakar umum adalah sebagai berikut:

  Premium (bensin) = 88
a. Pertalite = 90
b. Pertamax = 92
c. Pertamax Plus = 95

Dari data di atas, kelihatan kan apa yang membedakan jenis-jenis bahan bakar?

Wajar kalau pertamax dan pertamax plus memiliki harga tinggi per liternya karena kualitasnya semakin baik dalam mengatasi ketukan mesin. Jadi, kalau ingin memiliki mesin kendaraan yang selalu prima dan terrawat, jangan ragu membeli bahan bakar mahal tapi berkualitas sebanding.

4. Jadi, bahaya nggak sih kalau gonta-ganti jenis bahan bakar?


Bicara bahaya atau tidak jika sering gonta-ganti bahan bakar, maka jawabannya adalah relatif. Kenapa relatif? Ada beberapa faktor yang bisa menyatakan bahaya atau tidaknya gonta-ganti bahan bakar.

1. Seberapa sering? Jika kamu terlalu sering gonta-ganti, maka kerja mesin menjadi ‘bingung’ karena setiap jenis bahan bakar memiliki tingkat kompresinya masing-masing. Peralihan yang terlalu cepat dan sering tentu berdampak buruk.
 

2. Perhatikan kondisi tangki. Sebaiknya biarkan bahan bakar sebelumnya habis atau tersisa sedikit, baru menggantinya dengan jenis lain.

3. Bahwa kesemua jenis bahan bakar itu memiliki unsur penyusun yang sama. Tersusun atas rantai hidrokarbon, yang tidak menimbulkan reaksi kimia berbahaya meski tercampur. Bahaya justru timbul jika dalam bahan bakar tersebut ada pengotor seperti logam berat, yang didapat dari lingkungan atau tempat penyimpanan.

Nah.. sudah pahamkan tentang bahaya atau tidaknya gonta-ganti bahan bakar? Semoga bermanfaat.