7 Mukjizat Nabi Isa Almasih

www.nikekuko.com  

7 Mukjizat Nabi Isa Almasih
 

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir Surat Maryam dan Ali Imran. 

Salah satu  mukjizat Nabi Isa as di antaranya bisa menghidupkan orang mati dengan izin Allah, bisa menyembuhkan orang buta, mampu berbicara saat masih bayi, dan paling utama yakni kitab Injil sebagai pedoman bagi umatnya saat itu.


Dia merupakan satu dari lima nabi dan rasul yang berpredikat 'ulul 'azmi atau nabi yang diberikan keistimewaan dengan keteguhan hati yang luar biasa dalam mengemban risalah Allah karena kebebalan umatnya. Akan tetapi, bukti-bukti kenabian dan hujjan kuat berupa Kitab Injil yang diberikan Allah kepada Nabi Isa 'alaihissalam belum menyadarkan kaum Bani Israil.
 

Namun mereka tetap mendustakannya dan terus mengganggu dakwah Nabi Isa hingga mengusirnya dari tempat kelahiran. Puncaknya, orang-orang Yahudi melakukan makar dengan merencanakan untuk membunuh Nabi Isa as. Peristiwa itu terekam dalam Alquran. Allah SWt berfirman: 

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا (157) بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا (158) وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا (159) 

“Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An-Nisa’: 157-159). 

 

Penjelasan 7 mukjizat Nabi Isa as yang disebutkan dalam Al Qur'an: 

1. Dapat berbicara saat masih bayi

 قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا 

Berkata Isa, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,". (QS. Maryam ayat 30). Mula-mula kalimat yang diucapkan Isa ialah menyucikan Zat Tuhannya dan membersihkan-Nya dari sifat beranak, kemudian mengukuhkan eksistensi dirinya sebagai hamba Allah. Kalimat ini dimaksudkan membersihkan nama ibunya dari tuduhan berzina yang dilontarkan oleh kaumnya.

2. Nabi Isa as diberikan kitab Injil sebagai hujjah atas kenabiannya.
 

Allah SWT berfirman: {آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا} 

Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. (Maryam: 30) Disebutkan bahwa Nabi Isa as hafal kitab Taurat dan kitab Injil yang diturunkan kepadanya. 

 

3. Dapat menciptakan Burung dari Tanah 

Mukjizat Nabi Isa as lainnya yakni diberikan kemampuan oleh Allah dengan menciptakan burung dari tanah liat. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman:

أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْراً بِإِذْنِ اللَّهِ 

"Sesungguhnya aku telah datang kepada kalian dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhan kalian, yaitu aku membuat untuk kalian dari tanah sebagai bentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah." (Ali Imran: 49) Nabi Isa as membuat sebuah patung berupa seekor burung, kemudian ia meniup patung burung itu, maka dengan serta-merta patung itu menjadi burung sungguhan dan dapat terbang dengan seizin Allah Swt. Hal ini dijadikan untuknya sebagai mukjizat yang menunjukkan bahwa dia diutus oleh Allah SWT kepada mereka. 

 

4. Dapat menyembuhkan Orang Buta 

Mukjizat Nabi Isa as lainnya yakni mampu menyembuhkan orang buta yang sejak lahir tidak bisa melihat. وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ "dan aku (Isa) menyembuhkan orang yang buta. (Ali Imran: 49).

5. Dapat menghidupkan Orang Mati 

Nabi Isa as juga diberikan mukjizat mampu menghidupkan orang mati. وَأُحْيِ الْمَوْتى بِإِذْنِ اللَّهِ "dan aku (Isa) menghidupkan orang mati dengan seizin Allah. (Ali Imran: 49. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menerangkan bahwa Nabi Isa as di masanya terkenal ilmu ketabiban dan ilmu biologi. Maka Nabi Isa as datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat yang tidak ada jalan bagi seorang manusia pun untuk dapat menirunya, kecuali jika diperkuat oleh Tuhan yang membuat syariat. Karena bagaimana mungkin seorang tabib dapat mampu menghidupkan orang yang telah mati, atau menyembuhkan orang yang buta dan yang berpenyakit sopak, serta membangkitkan orang yang telah dikubur, yang seharusnya baru dapat bangkit dari kuburnya di hari kiamat nanti, yaitu hari pembalasan. 

6. Bisa mengetahui Rahasia  

Nabi Isa as mengetahui rahasia yang tersimpan di setiap rumah orang pada masanya. 

Firman Allah Swt.: وَأُنَبِّئُكُمْ بِما تَأْكُلُونَ وَما تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ dan aku kabarkan kepada kalian apa yang kalian makan dan apa yang kalian simpan di dalam rumah kalian. (Ali Imran: 49) Artinya, aku akan menceritakan kepada kalian semua yang dimakan oleh seseorang di antara kalian sekarang dan apa yang disimpan oleh-nya di dalam rumahnya untuk keesokan harinya.

7. Dapat menurunkan Makanan dari langit 

Mukjizat Nabi Isa berikutnya yakni menurunkan makanan dari langit. Hal ini terjadi ketika para pengikutnya yakni kaum Hawariyyin kehabisan bekal makanan lalu mereka meminta kepada Nabi Isa as agar berdoa kepada Tuhannya untuk mendatangkan makanan. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

 إِذْ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ هَلْ يَسْتَطِيعُ رَبُّكَ أَنْ يُنَزِّلَ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ قَالَ اتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (112) قَالُوا نُرِيدُ أَنْ نَأْكُلَ مِنْهَا وَتَطْمَئِنَّ قُلُوبُنَا وَنَعْلَمَ أَنْ قَدْ صَدَقْتَنَا وَنَكُونَ عَلَيْهَا مِنَ الشَّاهِدِينَ (113) قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ (114) قَالَ اللَّهُ إِنِّي مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ فَمَنْ يَكْفُرْ بَعْدُ مِنْكُمْ فَإِنِّي أُعَذِّبُهُ عَذَابًا لَا أُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ (115) 

Ingatlah ketika pengikut-pengikut Isa berkata, "Hai Isa putra Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?” Isa menjawab, "Bertakwalah kepada Allah jika betul-betul kalian orang yang beriman." Mereka menjawab, "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu." Isa putra Maryam berdoa, "Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama.” Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepada kalian, barang siapa yang kafir di antara kalian sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia.” Inilah kisah maidah atau hidangan yang nama surat ini dikaitkan dengannya, karena itu disebut "surat Al-Maidah". Hidangan ini merupakan salah satu dari anugerah Allah yang diberikan kepada hamba dan rasul-Nya, yaitu Isa a.s. ketika Dia memperkenankan doanya yang memohon agar diturunkan hidangan dari langit. Maka Allah Swt. menurunkannya sebagai mukjizat yang cemerlang dan hujjah yang nyata. Wallahu A'lam Bishshawab.