Apa Dasar Sekolah PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK Mengadakan Acara Wisuda?

www.nikekuko.com  

Apa Dasar Sekolah PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK  Mengadakan Acara Wisuda?

Maraknya kegiatan wisuda ala mahasiswa yang dilakukan lembaga pendidikan tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK), tak selalu membuat wali murid senang. Sebagian mereka mengeluh karena harus menyewa baju kebaya khusus anak-anak demi mengikuti acara wisuda.

Seolah tak ingin kalah dari perayaaan kelulusan mahasiswa, wisuda anak TK, SD, SMP, hingga SMA, semakin mudah ditemui.Bahkan ketika Pandemi COVID-19 hadir, sekolah-sekolah itu pun tak surut menggelar wisuda. Mereka tetap saja menggelar wisuda secara virtual.

Menyoroti fenomena itu, Yasir Husain, seorang guru yang bekerja di Pondok Pesantren Nurul Falah Borongganjeng Bulukumba, menyampaikan kritik pedas.

Berangkat dari keresahannya yang mendapati anak ketiganya meminta toga lengkap dengan jubahnya saat hendak wisuda, ia pun menuliskan kritiknya lewat Facebook.

Kritiknya itu kini telah disukai lebih dari 2,5 ribu orang dan dikomentari lebih dari seribu kali.

 "Mungkin bagi sebagian orang, fenomen ini adalah hal yang biasa, wajar, dan bahkan berdalih kebebasan, senang-senang, atau kepentingan foto-foto semata. Tapi bagi saya ini aneh," tulis Yasir.

Yasir merasa aneh melihat anak-anak sudah harus memakai toga hingga dirias sedemikian rupa dan terpaksa memakai sepatu high heels.

 "Aneh dan memprihatinkan melihat anak-anak kecil bermake up tebal dan berhigh heel. Aneh karna tanpa tau siapa yang memulai dan atas alasan apa, banyak lembaga pendidikan yang mengekor turut latah mengadakannya," tulis Yasir.

 

Sesungguhnya istilah "wisuda" dulunya khusus diberikan kepada sesorang yang sudah selesai atau lulus di Perguruan Tinggi. Pada acara wisuda merupakan acara yang sakral dan mengandung banyak filosofi.

Pada saat seorang anak PAUD yang tidak mengerti apa-apa tentang kata “wisuda”, mengenakan baju toga hitam, yang dilengkapi dengan benang yang menggantung di Toga serta didandani.
Seperti seorang yang sudah dewasa, lengkap sanggul dan make up serta aksesoris lainnya. Dan mereka juga mengikuti prosesi memindahkan benang di toga berwarna hitam.

Filosopi mengapa Toga berwarna hitam (gelap)?  Sesungguhnya toga berwarna hitam mengandung makna simbolis bahwasanya misteri serta kegelapan telah berhasil dikalahkan sarjana waktu mereka menempuh pendidikan di bangku kuliahan.
Bukan itu saja sarjana pula diharapkan mampu menyibak kegelapan dengan ilmu pengetahuan yang selama ini didapatkan oleh mereka.

Untuk itu warna hitam pula melambangkan keagungan, sebab itu tak hanya sarjana, ada hakim serta separuh pemuka agama pula memakai warna hitam pada jubahnya. Dan topi toga juga berwarna hitam dan persegi, dimana sudut-sudut persegi pada topi toga menyimbolkan yakni seorang sarjana dituntut untuk berpikir rasional serta memandang segala sesuatu hal dari beraneka sudut pandang.

Dari segi makna arti seremoni kuncir tali di topi toga dipindah dari kiri ke kanan? dan seremoni memindahkan kuncir tali toga yang semula berada di kiri menjadi ke kanan ternyata  ada artinya.

Yakni pada waktu masa kuliah lebih banyak otak kiri yg digunakan semasa kuliah, diharapkan sesudah lulus, sarjana tak sebatas memakai otak kiri (hardskills) semata, tetapi pula dapat menggunakan otak kanan yang berhubungan dgn aspek kreativitas, imajinasi, serta inovasi, dan aspek softskills lainnya.
 

Lantas apa dasar sekolah PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK mengadakan acara wisuda? Anak TK menggunakan Toga warna hitam dan topi persegi. Cobalah kita bepfikir secara rasional, Anak TK/PAUD adalah anak yang berusia 4-6 tahun.
Terdapat dimana usia tersebut, dunia mereka adalah dunia bebas hambatan, dunia mereka adalah dunia bermain tanpa hambatan.

Sesungguhnya, prosesi wisuda bagi anak-anak PAUD tidaklah pantas. Dari sisi manapun acara ini tidaklah mendidik. Cobalah tolong  jangan bebani mereka dengan hal-hal yang sebenarnya belum pantas untuk mereka jalani.

Jika saja PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK mereka sudah diwisuda, maka esensi wisuda itu sendiri akan hilang.  Adanya rasa bangga saat mereka diwisuda saat menempuh jenjang S1 akan menurun Karena itu, dunia pendidikan khususnya jenjang PAUD, lebih hati-hati lagi dalam menggelar acara untuk anak-anak usia dini.

Segudang kegiatan positif yang bisa dilakukan sesuai dengan dunia mereka dan dapat mengasah kreatifitas mereka,

Sesungguhnya kalau acara wisuda buat anak PAUD, adalah bagian dari ekploitasi terhadap anak.

Dan ini termasuk katagori ekploitasi, bukan saja berarti mempekerjakan anak-anak yang masih dalam usia belajar, akan tetapi ekploitasi terhadap anak adalah memperlakukan anak tidak sesuai dengan umur dan perkembangannya. Semoga tersadar akan hal ini. Tetap semangat anak-anak bangsa.