Nama Lain Daging dan Bahan Baku Olahan Babi

www.nikekuko.com  

 

Nama Lain Daging dan Bahan Baku Olahan Babi
Nama Lain Daging dan Bahan Baku Olahan Babi

Pada saat ini, dunia dibanjiri oleh produk-produk kemasan. Pada setiap produk yang dijual memiliki komposisi bahan berbeda-beda. Untuk melindungi konsumen, pemerintah mewajibkan setiap produsen
untuk mencantumkan secara detail kandungan bahan yang terdapat dalam produk makanan kemasan. Sangat disayangkan, rincian kandungan bahan yang dicantumkan pada kemasan hanya berupa kode-kode dan nama-nama yang sulit dipahami oleh orang awam.

Selaku konsumen muslim tentu kita harus waspada terhadap kehalalan keharaman dari produk yang hendak kita beli.  Bahkan banyak bahan-bahan dan produk-produk yang berasal dari Eropa ternyata dibuat dari lemak babi. Untuk mereka yang bukan muslim tentu tidak mempengaruhi akan hal ini. 

 

Sejarah

Pada lemak babi sudah menjadi bahan biasa bagi mereka karena bisa didapat dengan mudah dan murah. Hal itu kita harus waspada dan teliti sebelum membeli produk. Didalam kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. 

 

Akan tetapi orang Eropa dan Amerika berusaha menghindari lemak-lemak tersebut.  Lantas yang menjadi pertanyaan ??  dikemanakan lemak-lemak babi tersebut ? jawabannya adalah: Babi-babi tersebut dipotong di rumah-rumah jagal dalam pengawasan Badan POM dan yang membuat pusing Badan tersebut adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi.
 

Kurang lebih 60 tahun yang lalu, lemak-lemak tersebut dibakar. Lalu mereka berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Berawal dari ujicobanya mereka membuat sabun dengan bahan lemak tersebut dan ternyata itu berhasil. 

 

Pada bagian lemak-lemak tersebut diproses secara kimiawi, dikemas sedemikian rupa dan dipasarkan. Sehingga negara-negara di Eropa memberlakukan aturan yang mengharuskan bahan-bahan dari setiap produk makanan, obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Disebabkan bahan yang terbuat dari lemak babi dicantukam dengan nama Pig Fat(lemak babi) pada kemasan produk.


Akan tetapi produk dengan bahan lemak babi tersebut dilarang masuk ke negara-negara Islam pada saat itu sehingga menimbulkan defisit perdagangan bagi Negara pengekspor. Sekilas ke masa lalu, jika anda hubungkan dengan Asia Tenggara, anda mungkin tahu tentang factor yang menimbulkan perang saudara. Disaat itu, peluru senapan dibuat di Eropa dan diangkut ke belahan benua melalui jalur laut. Rute perjalanannya memakan waktu berbulan-bulan hingga mencapai tempat tujuan sehingga bubuk mesiu yang ada di dalamnya mengalami kerusakan karena terkena air laut.


Lantas, mereka punya ide untuk melapisi peluru tersebut dengan lemak babi. Sehingga lapisan lemak tersebut harus digigit dengan gigi terlebih dahulu sebelum digunakan. Pada saat berita mengenai pelapisan tersebut tersebar dan sampai ketelinga tentara yang kebanyakan Muslim dan beberapa Vegetarian ( orang yang tdk makan daging), maka tentara – tentara tersebut menolak berperang sehingga mengakibatkan perang saudara (civil war).

Pada saat itu negara-negara Eropa mengakui fakta tersebut dan kemudian menggantikan penulisan lemak babi dalam kemasan dengan menuliskan lemak hewan. Rakyat  Eropa sejak tahun 1970 – an mengetahuinya. Ketika perusahaan produsen ditanya oleh pihak berwenang dari negara Islam mengenai lemak hewan tersebut, maka jawabannya bahwa lemak tersebut adalah lemak sapi & domba, walaupun demikian lemak-lemak tesebut haram bagi muslim karena penyembelihan hewan ternak tersebut tidak mengikuti syariat islam. 

Sebab itu produk dengan label baru tersebut dilarang masuk ke negara-negara islam. Berdampak, perusahan-perusaha produsen menghadapi masalah keuangan yang sangat serius karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produknya ke Negara islam, dimana laba penjualan ke negara islam bias mencapai milliaran dolar.


Pada akhirnya mereka memutuskan untuk membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti oleh Badan POM sementara orang awam tidak mengetahuinya. Tertera kode tersebut diawali dengan kode E-CODES. E-INGREDIENTS ini terdapat di banyak produk perusahaan multinasional termasuk pasta gigi, sejenis permen karet, cokelat, gula-gula, biscuit, makanan kaleng, buah-buahan kalengan dan beberapa multi vitamin dan masih banyak lagi jenis produk makanan & obat-obatan lainnya. 

 Kenapa banyak bahan makanan berasal dari Babi? Babi lebih murah dan mudah didapatkan sehingga lebih ekonomis dari pada hewan ternak lainnya.

Awal dari itulah produk – produk tersebut di atas banyak dikonsumsi oleh negara-negara muslim, kita sebagai masyarakat muslim tidak terkecuali sedang menghadapi masalah penyakit masyarakat yakni hilangnya rasa malu,kekerasan dan LGBT.


Itu sebabnya himbuan kepada semua umat islam untuk memeriksa terlebih dahulu bahan-bahan produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya dengan daftar kode E-CODES berikut ini. Apabila ditemukan kode-kode berikut ini dalam kemasan produk yang akan kita beli, maka hendaknya dapat dihindari karena produk dengan kode-kode tersebut  mengandung lemak babi.

 

Babi lebih murah dan mudah didapatkan sehingga lebih ekonomis dari pada hewan ternak lainnya.

Berikut ini dalah kode-kode bahan makanan yang ada dindikasi mengandung Lemak Babi dan alkohol.


E140 adalah Chlorophyl, pewarna hijau alami dari tanaman.  dan E141
(Syubhat, Kehalalannya sangat tergantung oleh proses ekstraksinya jika cair dan oleh bahan tambahan lainya jika bubuk.)

E153 adalah carbon Black yang bisa berasal dari tanaman atau tulang hewan
( Syubhat, Bisa dari babi atau sapi yang tidak disembelih secara Syar'i)

E325, E326, E327, E377 (Syubhat tergantung media fermentasi asam laktat yang digunakan)

E422 glycerol adalah hasil samping produksi sabun (Asam lemaknya bisa dari babi)

E430 dan E431 (Syubhat karena Sumber asamnya bisa dari hewan dan tanaman)

E432-E436, E470-E478, E481-E483, E491-E495, E570, E572

E631 (bisa dari Ekstrak daging)

E635

E100, E110, E120, E 140, E141, E153, E210, E213, E214,

E216, E234,E252,E270, E280, E325,E326, E327, E334,

E335, E336, E337, E422, E430,E431, E432, E433,E434,

E435, E436, E440,E470, E471, E472, E473, E474,

E475,E476, E477, E478, E481, E482, E483, E491, E492,

E493,E494, E495, E542,E570, E572, E631, E635, E904.

Lesitin = pengemulsi makanan, bisa berasal dari tanaman atau hewan. Dari tanaman biasanya kedelai (Soya Lisetin). Dari Hewan biasanya babi. Bila suatu produk tertulis Lesitin saja tanpa kata soya, biasanya dari hewan (babi).

  1. Rhum = Cairan beralkohol yang sering dalam pembuatan roti (bakery), mengandung ethanol lebih dari 30%.
  2. Lard = istilah khusus dalam bidang peternakan untuk menyebut lemak babi.
  3. Bacon = daging babi
  4. Bristhle = Bulu rambut babi.
  5. Cholesterol = Jenis lemak yang berasal dari hewan. Kebanyakan di dapat dari babi.
  6. Diglyceride= Pengemulsi, jika berasal dari hewan bisa jadi berasal dari Babi.
  7. Gelatin =  Biasanya berasal dari bianang, kebanyakan dari Babi.
  8. Magnesium Stearate (Stearic Acid) = Haram jika sumbernya dari binatang.
  9. Mono Glycerides: Haram jika berasal dari Binatang.
  10. Pepsin = Enzim yang kebanyakan berasal dari Babi.
  11. Shortening: Lemak dan minyak berasal dari binatang (biasanya Babi).
  12. Vitamins : Haram jika bersumber dari binatang.
  13. Whey: Digunakan untuk es krim dan yogurt. Haram jika bersumber dari binatang.
  14. Bak : Daging babi dalam bahasa Tiongkok. Misal: Bak Kut Teh, bakkwa
  15. Char siu, cha siu, char siew: Mengacu hidangan kanton berupa daging barbeku
  16. Cu Nyuk : Daging babi dalam bahasa Khek/Hakka Istilah ini digunakan dalam makanan siomay dan bubur
  17. Rou : Babi dalam bahasa Mandarin, misalnya, hingshao rou, rou jia mo,tuotuorou, yuxiangrousi
  18. Dwaeji : Daging babi dalam bahasa Korea, biasanya digunakan sebagai varian dalam bulgogi dan galb
  19. Tonkatsu: Hidangan Jepang berupa irisan daging babi yang digoreng dengan tepung panir
  20. Tonkotsu: Hidangan Jepang berupa ramen berkuah putih keruh, terbuat dari tulang, lemak, dan kolagen babi.
  21. Butaniku: Sebutan daging babi dalam bahasa Jepang
  22. Yakibuta: Hidangan Jepang mirip char siu, biasanya digunakan untuk toping ramen
  23. Nibuta : Hidangan Jepang berupa pundak babi yang dimasak dengan sedikit kuah
  24. B2 : Sebutan untuk makanan yang berbahan daging babi di daerah Batak dan Yogyakarta
  25. Khinzir : Nama untuk babi dalam bahasa Arab dan Melayu

 

Kode-kode bahan makanan tersebut kehalalannya diragukan, sehingga menjadi perkara syubhat.
Indikasi keharamannya kuat karena berbagai olahan babi dan alkohol menjadi bahan yang banyak digunakan di Eropa.Bila mendapati produk yang memiliki kandungan bahan dengan kode-kode tersebut, sebaiknya kita tinggalkan.


Bila kita membaca label pada botol atau kotak berbunyi: ‘This product contain substance from PORCINE’ maka yang dimaksudkan adalah: ‘Produk ini mengandungi bahan yang berasal dari babi’. Atau ada label yang kerap digunakan berbunyi: ‘The source of the gelatin capsule is porcine’ yang bermaksud ‘Kapsul ini dibuat dari gelatin (jelly) babi’.

Berikut adalah istilahi - istilah dalam bahasa Inggeris yang digunakan berkisar tentang Babi dan produk yang mengandungi unsur babi:

  • Pork: Istilah yang digunakan untuk daging babi di dalam masakan.
  • Swine: Istilah yang digunakan untuk keseluruhan kumpulan spesies babi.
  • Hog: Istilah untuk babi dewasa, berat melebihi 50 kg.
  • Boar: Babi liar.
  •  Lard: Lemak babi yang digunakan bagi membuat minyak masak dan sabun.
  • Bacon: daging hewan yang disalai/ diasap, termasuk babi.
  • Ham: daging pada bahagian paha babi.
  • Sow: Istilah untuk babi betina dewasa (jarang digunakan).
  • Sow Milk: susu babi.
  • Pig: Istilah umum untuk seekor babi atau sebenarnya bermaksud babi muda, berat kurang daripada 50 kg.
  • Porcine: Istilah yang digunakan untuk sesuatu yang berkaitan atau berasal dari babi. Porcine sering digunakan di dalam bidang perobatan untuk menyatakan sumber yang berasal dari babi.

Semoga bermanfaat.