Negara Terbanyak Kena Serangan Siber Selular, Indonesia Jadi Negara Ke-4

www.nikekuko.com

Negara Terbanyak Kena Serangan Siber Selular, Indonesia Jadi Negara Ke-4

Para pakar Kaspersky memperingatkan serangan bisa saja menjadi semakin canggih baik serangan malware maupun fungsionalitas perangkat.


Dimana masa periode pelaporan, setelah lonjakan pada semester kedua 2020, aktivitas kejahatan dunia maya secara bertahap membaik, tidak ada berita global atau kampanye besar, dan topik Covid-19 mulai memudar.

Negara Terbanyak Kena Serangan Siber Selular, Indonesia Jadi Negara Ke-4


Di saat yang sama, pemain baru terus muncul di arena siber karena malware menjadi lebih canggih.

Dengan menandai penurunan jumlah keseluruhan serangan "dikompensasikan" oleh dampak
yang lebih besar dari serangan yang berhasil.

Dimana, produk Kaspersky mendeteksi dan memblokir sebanyak 375.547 deteksi ancaman malware seluler di Indonesia tahun lalu, dengan deteksi terbanyak terjadi pada kuartal dua (April-Juni) dengan 123.602 deteksi.Dengan sejumlah lebih setengah juta (556.482) deteksi ancaman terhadap pengguna Indonesia yang terdeteksi oleh Kaspersky di 2019, ini turun sebesar 32,51 persen pada 2021.Dari pada, bila dibandingkan dengan 2020, statistik juga menunjukkan sedikit penurunan sebesar
0,90 persen dengan 378.967 seluler ancaman malware terdeteksi pada periode tersebut.
 

Pada statistik di atas, meski menurun, masih menempatkan Indonesia sebagai negara ke-4 dengan deteksi malware seluler terbanyak pada 2021 secara global. Kemudian menyusul Rusia, Ukraina, dan Turki.

Di tahun 2021 produk Kaspersky juga mendeteksi sebanyak 301 malware mobile banking terhadap Indonesia.Ini adalah penurunan secara umum (75,49 persen) dari 1228 deteksi pada 2019, tetapi juga
meningkat 20,88persen dibandingkan dengan 249 deteksi pada 2020. Walau, mengalami penurunan yang cukup pesat, masyarakat dihimbau untuk tidak lengah karena dengan berkembangnya teknologi maka serangan dan perangkat yang digunakan akan lebih canggih.

Produk Kaspersky telah mendeteksi dan memblokir sebanyak 375.547 deteksi ancaman malware pada perangkat seluler di Indonesia pada tahun 2021 dengan deteksi terbanyak terjadi pada kuartal dua yaitu sekitar bulan April hingga Juni.  Meskipun menurun, Indonesia masih berada di negara ke-4 dengan deteksi malware seluler terbanyak pada 2021 secara global. 

 

Lalu disusul oleh Rusia, Ukraina, dan Turki.  Asia Tenggara masih terdapat gap antara kesadaran akan ancaman dan aksi untuk mencegahnya sehingga  mendorong para penyedia pembayaran digital dan pembuat regulasi untuk terus membantu mengingatkan pengguna untuk juga selalu melindungi perangkat mobilenya.