Perbedaan Antara Azab, Ujian, dan Musibah

 

Perbedaan Antara Azab, Ujian, dan Musibah

 Nikekuko.com -  Sampai saat ini masih banyak kaum muslimin di luar sana yang masih belum paham dan masih salah menafsirkan soal ujian, adzab dan istidraj melalui sudut pandang musibah. Pada hal, ketiga hal tersebut memiliki arti yang jauh berbeda. Dapat juga hal yang menimpa orang lain pun dapat berbeda meskipun sama-sama terkena musibah.  Jadi apa sih perbedaan dari ujian, adzab dan istidraj? Berikut penjelasannya.


Dapat diketahui adalah tidak semua musibah adalah ujian.  Akan tetapi tidak semua ujian juga sebagai adzab. Dan bahkan istidraj adalah awal kebahagiaan dari kesengsaraan yang nyata. Lalu, bagaimana perbedaan ketiganya yang sesungguhnya? diantara Adzab, Ujian dan Istidraj, apakah ada yang kini tengah kita rasakan dalam menjalani kehidupan? Simak di sini!

Perbedaan Ujian, Adzab dan Istidraj

 
1. Ujian

Ujian merupakan suatu bentuk musibah yang diterima oleh mereka yang beriman dan juga rajin beribadah. Ujian adalah bentuk musibah yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya yang beriman. Bertujuan untuk menguji sejauh mana keistiqomahan serta sekuat apa keyakinanmu akan keesaan Allah SWT.

Dalam Al Qur’an Allah berfirman dalam surat Al Ankabut ayat 2 yang berbunyi, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” ujian ini biasanya diberikan seperti kebangkrutan, kurangnya harta, takut kelaparan, fitnah, cacian serta permasalahan dengan manusia melalui perkara dunia.
 

Agar supaya, agar lulus dari ujia Walau mungkin sangat berat untuk dilalui, asalkan tidak meninggalkan ibadah dan malah semakin giat dalam beribadah, maka kemudahan akan datang setelahnya.

Jangan terlintas sekalipun untuk berpikir bahwa Allah tidak mencintai kita. Tidak sama sekali.  Akan tetapi Allah ingin membuat kita lebih kuat lagi dalam beriman, menjalani kehidupan dan bertawakkal akan segala keputusan Allah SWT.

2. Adzab

Dapat kita ketahui, adzab adalah sebuah musibah yang Allah SWT turunkan bagi para hamba-Nya yang selalu melalaikan kewajiban dalam ketaatan atapun beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan  tujuan dari Allah SWT menurunkan adzab adalah sebagai sebuah bentuk peringatan untuk kembali pada-Nya dan juga peringatan kepada orang-orang disekitarnya agar senantiasa beribadah dan taat kepada perintah Allah SWT.

Untuk itulah, apabila kamu sedang sering bermaksiat, malas beribadah, lalu datang sebuah musibah, janganlah sebut hal tersebut sebagai ujian. Musibah yang Allah SWT turunkan kepadamu saat itu adalah adzan yang juga menjadi sebuah peringatan.

Mereka yang beruntung adalah disaat Allah SWT menurunkan adzab, mereka kembali dan tidak melakukan tindakan tercela lagi. Tetapi, bagaimana kalau adzab tersebut menjadikanmu meninggal dalam keadaan suul khotimah (kematian yang buruk)? Merugilah kita di akhirat.

Untuk itulah, terkadang Allah memberikan musibah sebagai sebuah ‘sentilan’ agar kita kembali kepada-Nya. Hal tersebut merupakan bukti sayangnya Allah terhadap kita agar senantiasa ingat dan beribadah kepada Nya. Musibah yang turun bukanlah tanda Allah SWT membenci kita, melainkan tanda kasih sayang-Nya.

3. Istidraj

Selanjutnya, Istidraj adalah salah satu bentuk kesenangan yang Allah berikan kepada hamba yang lalai terhadap-Nya. Nampak sebagai sebuah bentuk kebahagiaan namun sejatinya istidraj adalah bentuk jebakan.

Untuk mereka yang tak pernah sholat, zakat atau menunaikan kewajiban lainnya namun segala urusannya lancar serta rejekinya terus bertambah, beban hidup tak terlihat, yang ada hanya berfoya-foya dan hidup dalam kesenangan duniawi, tanda itulah yang dimaksudkan sebagai istidraj.

Istidraj bahkan lebih mengerikan karena adzab yang pedih kelak menanti di hari pembalasan. Istidraj adalah suatu bentuk yang Allah berikan kepada mereka yang gila dalam mencintai dunia. Ia mengunci hatinya akan akhirat dan Allah membiarkan mereka dalam kesesatan yang nyata agar celaka karena lalai dalam beribadah akibat terlalu sibuk dalam urusan dunia.

Lalu, mengapa Allah membiarkan hal itu terjadi? Hal ini lantaran Allah sudah memberikan peringatan namun mereka tetap gelap mata akan kebenaran.  Dampak dari dosanya yang besar, maka Allah pun mengunci hati mereka dari hidayah. Mereka dibiarkan menikmati kesenangan dunia hingga akhir hayatnya sehingga seluruh dosanya ditangguhkan di hari akhirat. Naudzubillahimindzalik. Semoga kita tak termasuk ke dalam istidraj.

Itulah perbedaan Ujian, Adzab dan Istidraj. Semoga bisa menjadi pembelajaran kita bersama. Aamiin.