ASI Bisa Mencegah Penyakit Bayi dan Ibu
Nikekuko.com - Bukan hal yang asing lagi kalau air susu ibu atau ASI sebagai cairan ajaib. Dikarenakan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi pada ASI bukan hanya penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saja, namun juga menjadi pencegahan penyakit pada anak, tapi juga ibu. ASI atau Air Susu Ibu sangat penting diberikan untuk bayi terutama umur 0-6 bulan. Kandungan nutrisi ASI memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang bayi pada umur tersebut. Pada bayi, ASI menjadi makanan pertama dan utama mereka. Air susu ibu (ASI) merupakan kebutuhan nutrisi terlengkap yang didapat oleh bayi.
Berikut ini beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan ASI bagi ibu dan bayi.
Stunting
Adapun yang dimaksud, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Hal ini menyebabkan kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
ASI memiliki komposisi gizi yang sesuai dengan kebutuhan gizi bayi dan diyakini mampu memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan bayi, termasuk menurunkan risiko stunting.
Berkat kandungan ASI yang begitu lengkap, yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim. Kandungan-kandungan ini juga mudah diserap oleh sistem pencernaan bayi, sehingga tidak mengganggu fungsi ginjal si kecil.
Keadaan stunting,menurut ahli dokter kesehatan stunting, menyebabkan perkembangan otak dan fisik anak terhambat, rentan terhadap penyakit, sulit berprestasi, dan saat dewasa mudah menderita obesitas sehingga berisiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan penyakit tidak menular lainnya.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Selanjutnya, ASI dapat mencegah terjadinya ISPA pada bayi karena memiliki komponen anti infeksi yang unik. Didalam ASI memiliki kandungan Immunoglobulin A dalam kolostrum ASI berperan penting menghindarkan si kecil dari risiko infeksi saluran pernapasan akut.
Bukan itu saja, kandungan immunoglobulin E pada ASI juga penting untuk menurunkan risiko diare pada bayi. Memiliki berbagai enzim dan kandungan anti inflamasi pada air susu ibu juga berperan dalam meningkatkan daya kerja dan kualitas respons kekebalan tubuh sehingga, anak yang mengonsumsi ASI eksklusif memiliki perlindungan tubuh yang lebih kuat.
Obesitas
Khasiat ASI untuk mencegah obesitas, Air Susu Ibu dan perannya dalam pencegahan obesitas. Oleh karena ASI mempunyai efek yang lebih baik terhadap metabolisme tubuh bayi dan metabolisme hormon, seperti insulin dan leptin, dalam kaitan pengaturan dan deposit lemak tubuh. Menyebabkan bayi yang mendapat ASI cenderung tidak obesitas dibandingkan yang mendapat susu formula.
Diabetes Tipe 2
Begitu banyak manfaat ASI tidak hanya dirasakan oleh bayi, begitu juga ibu. Pemberian ASI pada si kecil dapat mencegah ibu dari risiko penyakit diabetes tipe 2. Pada umumnya penyakit ini terjadi karena sel dalam tubuh kehilangan sensitivitas terhadap insulin.
Dengan menyusui lebih dari tiga bulan, ada perbedaan metabolit atau hasil metabolisme yang signifikan pada tubuh ibu, dibandingkan waktu menyusuinya yang lebih sedikit. Hal ini disebabkan adanya perubahan metabolit ini berkaitan dengan resistensi insulin pada diabetes tipe 2.
Pada saat ibu menyusui, metabolisme tubuh ikut diperbaiki, sehingga bisa terhindar dari risiko diabetes tipe 2.
Kanker Payudara
Pada umumnya ibu yang menyusui memiliki siklus menstruasi yang lebih sedikit. Keadaan ini membuat kadar estrogen yang berkaitan dengan risiko kanker payudara menurun. Dari pada itu, saat payudara memproduksi ASI, perkembangan sel-sel DNA yang rusak penyebab kanker menjadi terbatas. Sehingga, risiko pertumbuhan sel kanker payudara akan menurun.
ASI kontrasepsi alami
Pada saat memberikan ASI eksklusif hormon tubuh akan sedikit berubah. Karena dapat mempengaruhi ovulasi dan menstruasi. Bila ingin menunda kehamilan secara alami, memberikan ASI bisa menjadi kontrasepsi alami. Tentu cara ini hanya bekerja selama menyusui saja, itu juga tergantung pada hormon Anda.