Cinta Megat Panji Alam

Megat panji alam
Fotografer: Nazli Hamzah (2007)Kisah Megat Panji Alam

Pembunuhan Megat Panji Alam adalah salah satu aspek kelam dari kisah Hang Tuah. Panji Megat Alam ini bukanlah Laksamana pengintai musuh  tunggal. Dia juga dikatakan sangat berpengetahuan, sebanding dengan Hang Tuah. Dalam pertarungan satu lawan satu, sang pahlawan Melayu Hang Tuah mungkin tidak akan bisa mengalahkan Megat Panji Alam.

Dikisahkan, Megat Panji Alam patah hati mengetahui bahwa tunangannya yang tersayang akan meninggalkannya dan mengikuti rombongan dari Melaka untuk dijodohkan dengan Sultan Melaka. Konon sesampainya di Inderapura (Pahang), betapa sedih dan patah hatinya, ketika Tun Teja seolah- olah melupakan tunangannya yaitu Megat Panji Alam.

Megat Panji Alam sadar bahwa tunangannya telah diberikan ilmu 'guna-guna' yang sangat sulit dipecahkan kecuali jika pemilik ilmu itu hadir. Dengan hati yang hancur dan iba, dia menantang Hang Tuah untuk menghadapinya. Gejolak emosi yang dialami Megat Panji Alam saat itu.  Membuat dia mengabaikan rencana strategis yang dirancang oleh Hang Tuah dan saudara-saudaranya. Hang Tuah juga menyadari bahwa Megat Panji Alam tidak seperti jagoan lain yang pernah ia kalahkan.

Hang Tuah yang juga dikenal sebagai jawara tak terkalahkan juga memiliki kejelian untuk menggunakan siasat untuk menaklukkan Megat Panji Alam, yang dalam kondisi paling rentan.

Alhasil, ketika Megat Panji Alam tiba di halaman istana Raja Inderapura untuk menunggu perhitungan dari Hang Tuah, ia dihianati oleh Hang Jebat dan Hang Kasturi. Akhirnya demi cinta dan kesetiaan kepada tunangannya, seorang Pahlawan, Prajurit tempur yang tangguh negeri Terengganu tewas dengan luka parah.

Kisah Megat Panji Alam juga telah dilestarikan di Museum Negeri Terengganu. Fotografer: Nazli Hamzah (2007) Pembunuhan Megat Panji Alam