Kegiatan Produksi: Pengertian, Tujuan, Nilai, Faktor, Jenis

 

Kegiatan Produksi: Pengertian, Tujuan, Nilai, Faktor, Jenis

A. Kegiatan Produksi

Kebutuhan hidup manusia baik berupa barang atau jasa sebagian besar memerlukan proses produksi. Perusahaan tempe dan tahu membeli kacang kedelai. Kacang kedelai itu kemudian diolah dengan teknik tertentu menjadi tempe dan tahu. Dengan demikian, terjadi perubahan bentuk; dari kacang kedelai menjadi tempe atau tahu. Kalau setiap hari kita makan roti goreng, tentu kita akan bosan. Tetapi, bila terigu (bahan dasar roti) diambah dengan telur, mentega, coklat, gula, dan diolah oleh seorang tukang kue, kita akan bisa menikmati enaknya blackforest.

1. Masalah Pokok Produksi

Mengapa harus dilakukan kegiatanproduksi?  Masalah pokok dalam kegiatan produksi adalah sebagai berikut:

  • Barang hanya  akan diproduksi? Keterbatasan sumber daya yang tersedia menyebabkan tidak mungkin untuk memproduksi semua barang yang diperlukan masyarakat. Oleh sebab itu, harus dilakukan seleksi. Dalam menentukan barang apa yang akan diproduksi, hal yang perlu diperhatikan ialah apakah bahan baku tersedia, apakah tenaga ada, apakah pemasaran lancar, dan yeng terpenting apakah mendatangkan keuntungan?.
  • Bagaimana cara memproduksi? Teknik memperoduksi akan berpengaruh kepada tenaga kerja yang diperlukan
  • Untuk siapa barang tersebut diproduksi? Sasaran produksi juga berpengaruh; apakah konsumen dari golongan menengah keatas, konsumen akan berpengaruh terhadap kelancaran produksi.

2. Pengertian Produksi

Salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup guna mencapai kemakmuran adalah dengan melakukan kegiatan produksi. Pengertian produksi apabila dilihat dari asal-usul katanya adalah menghasilakan dan pelaku kegiatan produksi disebut produsen.

Dalam kehidupan sehari-hari produksi dapat diartikan jumlah barang yang dapat dihasilkan dalam jangka waktu tertentu, sedangkan pengertian produksi dalam ekonomi adalah usaha atau kegiatan manusia untuk menciptakan atau menimbulkan kegunaan suatu benda agar lebih berguna bagi pemenuhan kebutuhan manusia.

Selain pengertian produksi tersebut, terdapat pengertian produksi yang lain yaitu:
a. Kegiatan mengolah bahan mentah
b. Kegiatan mengolah bahan
c. Kegiatan mengambil bahan-bahan yang disediakan oleh alam.

Berdasarkan hasil yang dicapai, produksi dapat dibedakan menjadi produksi teknis, produksi ekonomis, produksi non ekonomis.

  • Produksi Teknis adalah usaha atau kegiatan produksi yang bertujuan untuk menambah atau meningkatkan nilai guna suatu barang tanpa memperhitungkan laba atau rugi
  • Produksi Ekonomis adalah kegiatan produksi yang bertujuan menambah nilai guna suatu barang juga memperhitungkan untung atau ruginya.
  • Produksi Non Ekonomis adalah kegiatan produksi dengan pengeluaran biaya yang besar tetapi hasilnya kecil, sehingga terjadinya kerugian.

Tujuan dan Beaya Produksi

a. Tujuan Produksi, Tujuan kegiatan produksi adalah:

  1. Memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan.
  2. Menghasilakan keuntungan atau laba dengan cara memasarkan hasil produksi dengan harga yang lebih tinggi dari biaya produksi.

b. Beaya Produksi

Beaya Produksi adalah semua beaya yang telah dikeluarkan atau dihabiskan untuk melakukan produksi dalam rangka menghasilkan barang dan jasa.

Macam-macan beaya produksi:

  1. Beaya Tetap yaitu beaya yeng besar kecilnya atau jumlahnya tidak dipengeruhi oleh banyaknya produksi yang diperoleh.
  2. Beaya Variabel yaitu beaya yang jumlahnya tergantung banyak sedikitnya produksi yang diperoleh. Jadi, beaya variabel dipengaruhi oleh jumlah produksi. Misalnya: beaya pembelian bahan baku dan bahan mentah, beaya pembelian bahan bakar, dan lain-lain.
  3. Beaya Total yaitu jumlah biaya tetap dan jumlah beaya variabel sehingga disebut beaya seluruhnya.

4. Nilai Guna Produksi

Produksi dilakukan untuk menghasilkan dan atau menambah nilai guna barang. Setiap barang hasil produksi memiliki nilai yang berbeda-beda. Sepotong roti tawar akan berbeda nilainya dengan sepotong blackforest walaupun bahan dasarnya sama, terigu. Sebotol air mineral di halte bus akan bebeda harganya jika dibeli di hotel berbintang. Nilai guna suatu barang dan jasa dipengaruhi oleh faktor pelayanan, bentuk , tempat, waktu, dan pemilikan serta nilai guna dasar. Banyak kegiatan produksi yang dilakukan oleh seseorang bukan hanya menciptakan satu nilai guna saja, tetapi dapat mencangkup beberapa nilai guna. Misalnya, seseorang petani menanam padi, menggiling padi menjadi beras, dan menjualnya ke pedagang beras. Nilai guna yang ditimbulkan adalah nilai guna dasar (menanam bibit padi menjadi padi), nilai guna bentuk (dari padi diproses menjadi beras), nilai guna tempat (dari tempat petani ke tempat pedagang beras), dan nilai guna pelayanan (pengiriman beras dari tempat petani ke tempat pedagang beras).

5. Faktor Produksi

Untuk dapat memproduksi barang atau jasa, diperlukan alat atau sarana produksi. Alat atau sarana produksi ini dikenal sebagai faktor produksi. Karena terdapat begitu banyak kegiatan produksi, dengan demikian terdapat juga berbagai faktor produksi.

Faktor-faktor produksi tersebut dapat dikelompokan menjadi seperti berikut:

  • Faktor produksi alam (tanah, air, udara, mineral, dan tenaga alam)
  • Faktor produksi tenaga kerja (Terdidik; dokter, guru, pengacara, Terlatih; sopir, penjahit, tukang kayu, Tenaga Kasar; tukang angkut di pelabuhan/kuli, pesuruh)
  • Faktor produksi modal (traktor, jala, pabrik, dll)
  • Faktor produksi kewirauasahaan (misalnya manager yang mempunyai kemampuan mengorganisai ketiga faktor produksi lainnya dengan berhasil)

Dari uraian faktor-aktor produksi tersebut, maka produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

  1.  Produksi Langsung, yaitu keadaan produksi yang menggunakan faktor-faktor produksi asli secara langsung yaitu alam dan tenaga kerja.
  2. Produksi Tidak Langsung, yaitu kegiatan produksi yang mengunakan alat-alat yan dibuat oleh manusia sebagai alat bantu dalam melakukan kegiatan produksi.

6. Jenis Kegiatan Produksi

Di masyarakat. ada begitu banyak kegiatan produksi. Untuk memudahkan, kegiatan produksi itu dikelompokan atas :

  1. Produksi Sektor Primer (mengolah sumber alam seperti kewgiatan pertanian, perternakan, perikanan), sekunder (mengolah hasil sektor primer seperti pabrik tempe, perusahaan mebel) dan tersier (menyediakan seperti sekolah, bank)
  2. Produksi Sektor Publik (milik pemerintah seperti PLN, KIA) dan swasta (perorangan maupun kelompok)
  3. Produksi Sektor Konsumsi (hasilnya langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia seperti praktek dokter, tukang pisang goreng) dan investasi (hasilnya dibutuhkan oleh sektor konsumsi seperti mesin-mesin)

7. Perluasan Produksi dan Peningkatan Mutu Produksi

Seorang produsen akan selalu berusaha meningkatkan jumlah dan mutu produksinya.
a. Perluasan Produksi

  • Ekstensifikasi : memperluas faktor-faktor produksi faktor alam, faktor tenaga kerja, faktor modal, dan faktor kewirausahaan
  • Intensifikasi : meningkatkan kemampuan produksi, seperti memilih bibit unggul, menggunakan mesin-mesin berteknologi canggih.

b. Peningkatan Mutu

  • Meningkatkan kualitas bahan baku lewat pemilihan dan pengawasan bahan baku serta penelitian-penelitian
  • Meningkatkan kondisi mesin atau peralatan (selalu mengikuti perkembangan teknologi)
  • Meningkatkan kualitas SDM

8. Hasil Produksi

a. Berdasarkan Jenis Produknya, hasil produksi dapat dibagi menjadi 5 (lima), yaitu:

  1. Hasil Produksi Ekstratif, yaitu hasil produksi dari pemungutan benda-benda yang disediakan oleh alam, Misalnya: pasir, batu, ikan laut, dan lain-lain
  2. Hasil Produksi Agraris, yaitu hasil produksi dari pengolahan tanah atau sejenisnya. Misalnya hasil perkebunan, pertanian, kehutanan.
  3. Hasil Produksi Industri atau pengolahan, yaitu hasil produksi dari pengolahan bahan menta menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi. Misalnya; kain, benang, roti, sepeda, dan lain-lain.
  4. Hasil Produksi Perdagangan, yaitu hasil produksi dari usaha menyalurkan atau memasarkan hasil produksi. Misalnya : laba
  5. Hasil produksi Jasa, yaitu hasil produksi dari usaha memenuhi kebutuhan manusia dengan menjual jasa. Misalnya : jasa transportasi, jasa pariwisata, dan jasa asuransi.

b. Berdasarkan Kegunaannya, Hasil produksi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

  1. Hasil produksi yang Berwujud Barang Jadi, misalnya pakaian, makanan, oabt-obatan dan lain-lain.
  2. Hasil Produksi yang Berwujud Barang Setengah Jadi, Misalnya; benang, lempengan besi, besi batangan, kayu gergajian, dan lain-lain.
  3. Hasil Produksi yang Berwujud Barang Modal, Misalnya : pesawat terbang, kereta api, mesin-mesin, kapal-kapal laut dan lain-lain.