25 Contoh Soal dan Pembahasan Aritmetika Sosial
Pengertian dan Rumus Untung Rugi
Untung atau rugi sangat tergantung dengan harga jual dan harga beli.
* Harga Jual (HJ).
Harga jual adalah harga barang yang ditentukan dan ditetapkn oleh pedagang ketika hendak menjual barang dagangannya kepada pembeli.
* Harga Beli (HB).
Harga beli atau sering juga disebut sebagai modal adalah harga yang harus dibayarkan pembeli kepada pedagang, dan biaya lain yang harus ditambahkan, seperti ongkos kirim, biaya perbaikan, atau biaya lainnya.
* Untung (U).
Untung adalah selisih antara harga jual dan harga beli.
U=HJ−HB
U=PU×HB
*Rugi (R).
Rugi terjadi jika harga beli lebih tinggi dari harga jual.
R=HB−HJ
R=PR×HB
Pengertian dan Rumus Persentase Untung Rugi
* Persentase Untung (PU).
Pengertian dan Rumus Rabat atau Diskon.
Rabat disebut juga diskon (D) adalah potongan harga, yang umumnya dinyatakan dalam persen. Persentase Diskon (PD) adalah persentase potongan harga, sehingga harga sesudah diskon (HD) menjadi berkurang. Harga sesudah diskon (HD) adalah harga mula-mula dikurangi persentase diskon dikaliharga mula-mula (H).
D=PD×H
HD=H−PD×H
Bruto adalah berat kotor suatu barang. Misalkan satu kaleng susu yang terdiri dari isi dan kalengnya.
*Tara (T).
Tara adalah berat kemasan dari suatu barang. Misalnya satu kotak susu, maka berat kotaknya disebut tara.
*Netto (N).
Netto atau berat bersih adalah berat dari isi yang menjadi pokok utama. Misalkan satu keranjang buah mangga, maka berat netto adalah berat buah mangganya saja.
N=B−T
Pengertian dan Rumus Tabungan.
Jika seseorang menabung uang di bank, maka uang tabungannya akan bertambah. Semakin lama dia menabung, maka semakin bertambah uang tabungannya. Hal ini dikarenakan uang yang dia tabung berbunga. Perhitungan bisa dilakukan tiap bulan atau tiap tahun. Di sini kita melakukan perhitungan dengan bunga tunggal.
*Hitungan tiap bulan.
Jika Tabungan mula-mula adalah To, Tabungan setelah n bulan Tn, Persentase Bunga per Bulan adalah PBB, Bunga Per Bulan adalah BB, dan Bunga setelah n Bulan adalah BBn maka terdapat suatu hubungan yang dinyatakan dengan rumus:
BB=To×PBB
BBn=n×To×PBB
Tn=To+n×To×PBB
Jika diketahui Persentase Bunga per Tahun (PBT), maka kita harus mencari Persentase Bunga Perbulan dengan rumus:
Jika Tabungan mula-mula adalah To, Tabungan setelah n tahun Tn, Persentase Bunga per Tahun adalah PBT, Bunga Per Tahun adalah BT, dan Bunga setelah n Tahun adalah BTn maka terdapat suatu hubungan yang dinyatakan dengan rumus:
BT=To×PBT
BTn=n×To×PBT
Tn=To+n×To×PBT
Pengertian dan Rumus Pinjaman.
Jika seseorang meminjam uang di bank atau di koperasi, biasanya akan dikenakan bunga pinjaman. Pada dasarnya perhitungan pinjaman dengan perhitungan tabungan tidaklah berbeda. Sama seperti tabungan, pinjaman dapat dihitung tiap bulan atau tiap tahun.*Hitungan tiap bulan.
Jika Pinjaman mula-mula adalah Po, Pinjaman setelah n bulan Pn, Persentase Bunga per Bulan adalah PBB, Bunga Per Bulan adalah BB, dan Bunga setelah n Bulan adalah BBn maka terdapat suatu hubungan yang dinyatakan dengan rumus:
BB=Po×PBB
BBn=n×Po×PBB
Pn=Po+n×Po×PBB
Jika lama pinjaman adalah n bulan, maka Angsuran perbulan (A) dapat dihitung dengan rumus:
Jika Pinjaman mula-mula adalah Po, Pinjaman setelah n tahun Pn, Persentase Bunga per Tahun adalah PBT, Bunga Per Tahun adalah BT, dan Bunga setelah n Tahun adalah BTn maka terdapat suatu hubungan yang dinyatakan dengan rumus:
BT=Po×PBT
BTn=n×Po×PBT
Pn=Po+n×Po×PBT
Jika lama pinjaman adalah n tahun, maka Angsuran pertahun (A) dapat dihitung dengan rumus:
*Pajak Penghasilan.
Pajak penghasilan adalah potongan yang dikenakan terhadap penghasilan seseorang. Misalnya seorang karyawan yang memiliki Gaji Pokok GP akan dikenakan pajak sebesar p% terhadap Gaji Pokok Kena Pajak GPKP, yaitu sebagian gaji yang dikenakan pajak. Maka karyawan tersebut akan menerima gaji (G) setelah dipotong pajak sebesar:
G=GP−GPKP×p%
* Pajak Pertambahan Nilai.
Pajak pertambahan nilai adalah pajak yang dikenakan terhadap barang-barang yang dibeli konsumen. Dengan adanya pajak pertambahan nilai, maka harga barang yang dibeli oleh konsumen menjadi lebih mahal. Jika harga barang mula-mula adalah HM dan pajak pertambahan nilai adalah p%, maka harga barang setelah pajak pertambahan nilai (H) adalah:
H=HM+HM×p%
Contoh Soal dan Pembahasan Aritmetika Sosial
1. Seorang pedagang buah membeli satu karung mangga dengan harga Rp325.000, kemudian mengga tersebut ditimbang dan ternyata timbangannya 45 kg. Kemudian mangga tersebut dijual seharga Rp15.000 per kg. Maka pedagang tersebut mengalami . . . .A. Untung Rp325.000
B. Rugi Rp325.000
C. Untung Rp350.000
D. Rugi Rp350.000
A. Rp3.800.000,00
B. Rp4.000.000,00
C. Rp4.250.000,00
D. Rp4.500.000,00
A. Rp440.000,00
B. Rp450.000,00
C. Rp550.000,00
D. Rp560.000,00
A. Rp5.000.000
B. Rp5.250.000
C. Rp5.500.000
D. Rp5.750.000
A. Rp25.000.000
B. Rp26.000.000
C. Rp27.000.000
D. Rp27.500.000
A. Rp885.000,00
B. Rp880.000,00
C. Rp795.000,00
D. Rp761.250,00
A. Untung Rp25.000
B. Rugi Rp25.000
C. Untung Rp20.000
D. Rugi Rp20.000
A. Untung Rp 50.000
B. Rugi Rp 50.000
C. Untung Rp 30.000
D. Rugi Rp 30.000
A. Rp15.250.000
B. Rp15.500.000
C. Rp15.750.000
D. Rp15.850.000
A. Rp35.000
B. Rp40.000
C. Rp45.000
D. Rp50.000
A. Rp125.000
B. Rp135.000
C. Rp150.000
D. Rp165.000
A. 20%
B. 25%
C. 30%
D. 40%
A. 2,5%
B. 5%
C. 7,5%
D. 10%
A. Rp6.000
B. Rp8.000
C. Rp10.000
D. Rp12.000
A. Rp360.000.000
B. Rp375.000.000
C. Rp380.000.000
D. Rp385.000.000
A. Rp350.000
B. Rp375.000
C. Rp400.000
D. Rp425.000
A. Rp1.000.000
B. Rp1.050.000
C. Rp1.100.000
D. Rp1.150.000
B. Rp6.000.000
C. Rp6.500.000
C. Rp7.000.000
mendapat rabat 30%, maka jumlah uang yang harus dibayar oleh koperasi adalah . . . .
A. Rp5.390.000
B. Rp5.400.000
C. Rp5.490.000
D. Rp5.500.000
A. Rp7.500.000
B. Rp8.000.000
C. Rp8.500.000
D. Rp9.000.000
A. Rp882.000
B. Rp885.000
C. Rp887.000
D. Rp900.000
A. Rp80.000
B. Rp85.000
C. Rp90.000
D. Rp95.000
A. 10%
B. 12%
C. 15%
D. 18%
B. Rp3.550.000,00
C. Rp3.600.000,00
D. Rp3.650.000,00
A. 6 bulan
B. 7 bulan
C. 8 bulan
D. 9 bulan