Elpiji 3 kg, Harus Kemana Ku Cari ?

NIKEKUKO ( Niscaya Keimanan Ku Coba )

PR NIKEKUKO.ONLINE- Situasi yang terjadi saat ini dibalik langkanya gas elpiji 3 kg mengharuskan masyarakat lebih hati hati menggunakannya.


Selain untuk kebutuhan sehari-hari gas ini terpaksa  digunakan untuk keperluan memasak yang seperlunya saja, untuk selebihnya ditiadakan dulu. Adi yang merupakan salah satu masyarakat tidak mampu menceritakan kepada kami dari media online, mengenai yang terjadi terhadap dirinya. Dalam kesehariannya ia menggunakan gas elpiji 3 kg ini, namun dalam pelaksanaanya ia begitu kesulitan untuk mendapatkan "Simelon" yang peruntukannya untuk masyarakat miskin alias tidak mampu ini. 

Terkadang dirinya haruslah antri terlebih dahulu untuk mendapatkan simelon ini di pangkalan sebelum  turun dari distributor. Di ceritakannya, pula suatu ketika, pernah dirinya betul-betul kehabisan gas, saat itu ia sedang membantu orang tuanya memasak untuk keperluan acara dirumahnya dimana saat itu keluarga besarnya sedang  kedatangan tamu dari kampung.

Ia sangat membutuhkan gas 3 kg yang menjadi kebutuhannya itu. Ketika dirinya berinjak ke pangkalan yang ada ditempatnya itu, sesaat ia menyodorkan gas kosong untuk diganti dengan yang baru ukuran 3 kg. Namun apa yang terjadi, jawab si pemilik pangkalan 

"Gas sudah habis dek, kamu terlambat datangnya,lain kalu aja ya dek, jangan lupa membawa KTP dan KK nya".

Dengan rasa kecewa dirinya pulang tanpa membawa gas yang memang sangat dibutuhkan sekali.

Di tempat terpisah kami menemui Amri yang aktif sebagai aktifis pemerhati lingkungan, kami pun membuka percakapan mengenai apa yang dialami oleh Adi yang merupakan masyarkat yang kecewa terhadap kelangkaan gas 3kg ini. Ia pun (AmriNet) angkat bicara mengenai kelangkaan yang terjadi, dirinya mengatakan kelangkaan ini sudah terjadi dalam beberapa bulan belakangan ini, dia tidak begitu persis mengetahui apa yang terjadi.

Namun kuat dugaan, dengan sulitnya mendapatkan gas bersubsidi ini, ada oknum oknum yang memanfaatkannya dengan cara menimbun secara diam-diam, sehingga harga gas pun meroket tak terbendung lagi. Jadi jelas yang dirugikan dalam hal ini tentu masyarakat ekonomi menengah kebawah alias miskin, ujar bapak selalu aktf di organisasi kemasyarakatan ini.

"Dalam waktu dekat ini kita beserta rekan-rekan akan mendatangi dinas Perindag untuk meminta agar dilakukan operasi pasar. Apabila nanti ditemukan ada oknum-oknum pengelola pangkalan yang nakal kita minta agar segera di tindak, demi kepentingan dan untuk kesejahteraan masyarakat". ujarnya mengakhiri. (ar)