Pemikiran Kritis

pemikiran kritis


Nikekuko.online- Dahulu berpikir kritis di perguruan tinggi hanya diperlukan dalam kegiatan mentransmisikan informasi sejalan dengan adanya perkembangan ilmu dan teknologi, berpikir kritis menjadi perhatian para pendidik sehingga terus-menerus diteliti untuk menemukan bagaimana cara yang sebaik-baiknya di dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.


Beberapa tokoh berpandangan bahwa berpikir kritis erat hubungannya dengan logika atau diperlukan dalam mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah.


Metode dalam berpikir kritis berbeda dalam disiplin yang satu dengan yang lain. Misalnya, berpikir kritis dalam kedokteran berbeda dengan disiplin ilmu ekonomi. Berpikir kritis harus dilatihkan oleh guru melalui disiplin tertentu, sebelum seseorang dapat melaksanakan berpikir kritis dalam disiplin tertentu, ia harus lebih dahulu menguasai terminologi, konsep-konsep, dan metodelogi disiplin tersebut. Kemudian, dengan tehnik bertanya dan analisis masalah yang dapat dikembangkan berpikir kritis peserta didik, oleh karenanya dialog dan penyelesaian masalah merupakan wahana yang baik untuk melatih peserta didik berpikir kritis.


Suatu contoh bahwa seorang anak sekolah dasar berpikir kritis dapat dikemukakan di bawah ini:

Ricko seorang anak kelas satu SLTP datang ke rumah pamannya yang mempunyai anak bernama Reysha dan duduk dikelas yang sama, Ricko meminjam pinsil kepada Reysha untuk menggambar sesuatu, tetapi Reysha menjawab bahwa dia tidak mempunyai pensil. Ricko kemudian membongkar kertas yang berserakkan di meja belajar Reysha dan menemukan beberapa lembar kertas yang penuh dengan coretan pinsil, kemudian kertas-kertas tersebut ditunjukkan kepada pamannya dengan menanyakan siapa penggambarnya, tanpa diketahui maksud dari pertanyaan tersebut, pamannya menjawab dengan jujur bahwa gambar dan coretan tersebut yang membuatnya adalah Reysha, pertanyaan selanjutnya adalah "dimana menggambarnya?" . Kemudian dijawab "dirumah".  dengan rasa senang dan penuh harap Ricko berteriak, "Nah, jadi Reysha mempunyai pensil di rumah", buktinya dapat menggambar ini", sambil menunjukkan kertas berisi gambar dan coretan itu. Tanpa berbicara panjang dan sambil tersenyum, Reysha memberikan pensil yang disimpannya dalam tasnya. Kesimpulannya dengan menggunakan logika untuk mendapatkan tercapai tujuannya meminjam pensil Ricko telah menggunakan pemikiran secara kritis.