Pengujian Hipotesis untuk Menarik Kesimpulan

hipotesis

Nikekuko.Online- Setelah melakukan pengujian terhadap hipotesis, maka dapat diambil atau ditarik kesimpulan apakah hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap suatu masalah yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam hal penarikan kesimpulan ini perlu kita ketahui bahwa pada hakikatnya suatu hipotesis tersebut, sebab ada kemungkinan bahwa disebabkan oleh kemajuan teknologi dalam hal peralatan penelitian, diperoleh fakta yang menolak hipotesis tersebut, oleh karena itu, hipotesi yang hingga sekarang tidak ditolak dan mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia, dikatakan memiliki validatas ilmiah atau kesahihan ilmiah.

Suatu hal yang perlu kita perhatikan ialah bahwa urutan langkah-langkah kegiatan tersebut di atas tidak bersifat mutlak, artinya, hubungan antara langkah yang satu dengan langkah yang lain tidak terikat atau bersifat statis, tetapi bersifat dinamis dan lebih ditekankan pada logika berpikirnya.

Sebelum kita akhiri pembahasan tentang metode-metode ilmiah ini, seyogianya kita mengetahui bahwa perkembangan penelitian di bidang IPA ternyata mempunyai pengaruh terhadap penelitian dalam bidang sosial, termasuk penelitian bidang pendidikan. Penelitian bidang sosial telah dimulai sejak abad ke-19, misalnya dalam bidang antropologi dan pendidikan yang menggunakan metode kualitatif, namun dalam perkembangannya, penelitian sosial banyak dipengaruhi oleh penelitian bidang IPA. Oleh karenanya banyak terjadi perbedaan paham tentang metodologi di kalangan para peneliti ilmu-ilmu sosial sendiri.

Dalam Membahas beberapa asas metodologi ilmia, Fuad Hasan dan Kuntjaraningrat (1980) pada dasarnya berpendapat bahwa suatu metode dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi dan bukan mencocokkan objek studi dengan metode. Jika setiap upaya dinyatakan sebagai upaya ilmiah, maka pertanyaan dasar yang diajukan sebagai tantangan terhadapnya ialah ada tidaknya sistem dan metode yang menjadi pedoman. Sistematik yang dikenal dan sesuai dengan tujuan ilmu, dapat dilihat paling tidak dari dua segi. Di satu pihak sistematik itu merupakan hasil dari suatu usaha untuk menemukan asas pengaturan, dilain pihak sistematik itu dapat dijadikan titik tolak untuk melaksanakan penemuan-penemuan baru.

Dalam kaitannya dengan penarikan kesimpulan, Didi Atmadilaga berpendapat. bahwa hipotesis yang telah diterima validitas ilmiahnya menambah kekayaan khazanah ilmu yang pada gilirannya dapat menjadikan premis baru sebagai sumber untuk pengembangan hipotesis baru. Dengan demikian, hipotesis yang diterima memasuki siklus empiris metode ilmiah.

Akhirnya, perlu Anda ketahui bahwa tida semua data dapat dikuantitatifkan dan dianalisis secara statistik. Misalnya, dalam penelitian deskriptif eksploratif, studi kasus menggunakan wawancara atau angket dan tidak harus menggunakan statistik. Metode penelitian seperti ini juga merupakan metode yang ilmiah, oleh karena itu, dlaam pengembangannya, metode ilmiah juga dimiliki oleh penelitian-penelitian sosial atau no IPA lainnya meskipun langkah-langkahnya berbeda. (Lilo)