Sajian Kuliner khas Bengkulu
Ternyata Bengkulu juga memiliki banyak sajian kuliner khas yang membuat lidah kita bergoyang saat disantap. Langsung saja kita bongkar makanan khas Bengkulu yang membuat kita jatuh cinta pada masakan Bengkulu.
Tempoyak Ikan Patin
Jika anda belum pernah pernah mencoba dan ingin merasakan, anda harus mencicipi sajian kuliner yang bernama Tempoyak Ikan Patin.
Tempoyak berasal dari Buah Durian yang sudah di permentasikan selama Tiga hari tiga malam, Duriannya dikupas dipisahkan antara kulit dan bijinya lalu dibungkus atau dimasukan dalam wadah tertutup untuk menghidari lalat agar cepat dan sempurna permentasiannya selama itu maka baunya menjadi berbeda bukan lagi baunya seperti buah Duren lagi, namun baunya khas dan tajam itu yang dinamakan Tempoyak.
Tempoyak dijadikan bumbu mengolah Ikan Patin, lalu Tempoyak dicampur dengan Ikan Patin segar agar menciptakan sebuah sajian kuliner yang mempunyai cita rasa yang sempurna.
Gulai Kemba'ang
 |
| Gulai Kemba'ang |
Sajian kuliner ini terbuat dari bahan utama yang menggunakan iga sapi atau daging sapi yang terdapat kua kental. gulai Kemba'ang memang menjadi salah satu masakan lezat yang ada di Indonesia. Karena kuliner khas ini memiliki cita rasa yang lezat. Masakan gulai Kemba'ang ini sebagai makanan utama saat ada acara besar (hajatan, pernikahan, kenduri) dan acara keagamaan (hari puasa, hari lebaran), disamping itu adanya daun pakis yang dicampurkan sehinggah memberikan citarasa yang berbeda.
Lemea
Lemea masakan khas Rejang
Lemea berasal dari suku Rejang, mempunyai cita rasa khas, yang hampir mirip dengan prosesnya dengan Tempoyak melalui Fermentasi. Namun Lemea berasal dari Tunas Bambu muda yang dinamakan Rebung kalau bahasanya dari Bengkulu. Mungkin beda lagi namanya di daerah lain. Dan dikombinasikan dengan ikan Putih yang banyak di daerah Rejang .
Proses pembuatannya, semua bahan di bersihkan terdahulu, lalu dicampur menjadi satu. Dibungkus menggunakan daun pisang selanjutnya ditutup rapat sekitar empat hari empat malam, Aroma yang keluar dari Lema memang agak menyengat. Namun, jangan salah dengan rasanya goyang dua jempol.
Pendap
Pendap masakan kuliner yang ini bahan utamanya yaitu ikan dan daun keladi atau talas, yang tak lupa bumbu-bumbu yang berasal dari Indonesia tercinta seperti Kencur, bawang putih dan si merah, cabai, juga ini yang membedakannya memakai parutan kelapa muda.
Proses pembuatannya sangatlah mudah, semua bahan dihaluskan tentunya bumbunya dan dicampurkan dengan ikan tak lupa kelapa muda yang diparut lalu selanjutnya, dibungkus denga daun keladi (daun keladinya yang muda ya,,,) yang terakir dibungkus daun pisang, untuk pembuatan pendap dibutuhkan waktu proses pemasakan yang cukup lama, perebusannya maksimal delapan jam. Tetapi hasilnya terbayar dengan rasanya yang lezat...
Lemang Tapai
Bahan utamanya sajian kuliner ini terbuat dari beras Ketan Putih dan Ketan Hitam.beras Ketan Putih dimasak dengan menggunakan Santan dan sedikit garam agar gurih. Dan dimasukan ke dalam bambu yang bambunya ada jenisnya untuk membuatnya bukan bambu yang untuk membuat pagar ya... tak lupa dilapis dengan daun pisang agar supaya nantinya kalau sudah masak mudah mengeluarkannya. Tentunya dibakar diatas arang proses pemasakannya. Selanjutnya Ketan Hitam untuk pembuatan Tapenya yang prosesnya Fermentasi juga tetapi dengan menggunakan ragi. Lemang sangatlah unik dan tentunya lezat.
Kue Tat
Satu lagi kuliner dari Bengkulu yang membuat anda ketagihan mencicipinya yaitu Kue Tat. Bahan utamanya adalah tepung Gandum, Telur Ayam, Gula Pasir, dan santan Kelapa yang kental. sehingga citarasanya beda dengan kue-kue atau cake yang lainnya.
Manisan Terong
Jenis manisan yang ada umumnya berasal dari buah-buahan seperti pisang, cermai, kedondong dan lain-lain, masyarakat Bengkulu membuat manisan yang berasal dari Terong, tapi terong yang digunakan Terong Panjang yang berwarna ungu kehitam-hitaman, yang menggunakan gula pasir yang banyak.
Manisan Terong asal Bengkulu memberikan citarasa yang manis dan legit tanpa bahan pengawet. Prosesnya pengukusan, perebusan, dan pengeringan.