Ternyata Emas Tugu Monas dari Rejang Lebong

tugu monumen nasional
Monumen Nasional


Sedikit kilas  balik emas dipuncak Monas awalnya 32 Kilogram, namun bertambah menjadi 50 Kilogram. Penambahan itu berawal dari perayaan ulang tahun emas Republik Indonesia pada 1995, pemerintah saat itu menambah jumlah emas agar genap 50 kilogram.

Lidah api atau obor di Monas mempunyai ukuran yang cukup besar, mencapai 14 meter dengan diameter 6 meter serta 77 bagian yang di satukan. Puncak yang berupa api yang tak kunjung padam, itu menyimbolkan semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Emas tersebut melapisi perunggu seberat 14,5 ton yang berada di bagian dalam lidah api.

Soal dari mana emas didapatkan,  untuk pembangunan Monas memang ada dari beberapa daerah di Indonesia yang menyumbang termasuk provinsi Bengkulu yang juga terkenal salah satu penghasil emas terbesar di Indonesia. Karena itu  Bengkulu yang terkenal dengan bunga Raplesia menghasilkan emas yang begitu berlimpah sehingga menjadi rebutan  anatara penjajah kolonial Inggris  dengan belanda, menjadi rebutan kaum kapitalis.

Daerah tersebut terletak dibagian Utara Provinsi Bengkulu khususnya di Napal Putih. Dari  kota Bengkulu perjalanan 4 jam, tambang emas Napal putih tinggal kenangan habis dikeruk oleh penjajah Belanda yang dipegang kuasanya. sedangkan Inggris sesuai perjanjiannya menukar Bengkulu dengan Singapura.

Emas Monas juga berasal dari dua tempat masih di Bengkulu tepatnya di Desa Lebong Tandai, yang diolah oleh pengusaha  asal Aceh, yaitu Tengku Markam. Adapun emas tersebut  juga diambil dari desa tambang Lebong yang disebut Lubang Kaca Mata karena pintu masuk tambang berupa dua lubang di tebing yang berdempetan. Lebong Tandai, pada masa penjajahan Belanda , merupakan daerah yang banyak emasnya.

Kegiatan pertambangan di darah Lebong Tandai dimulai sejak tahun 1890 oleh prusahaan  Mijnbouw Maatschappij Redjang Lebong dan Mijnbouw Maatschppij Simau. Kedua perusaan ini merupakan penyumbang besar ekspor emas perak Hindia Belanda dengan produksi ratusan ton emas dan perak selam 1896-1941.


Terima kasih semoga bermanfaat (dikutip dari berbagai sumber).