Pahami Apa Itu Kadar Emas Sebelum Membeli

logam mulia


Nikekuko - Investasi emas atau logam mulia belekangan ini sedang naik daun. Penyebabnya adalah menabung emas praktis dan nilai jualnya menurut pasar dunia. Namun jangan salah, ada beberapa perbedaan emas yang di jual di toko emas biasa dengan emas dari Antam alias logam mulia.

Buat para ibu-ibu yang ingin membelanjakan uang menganggur mereka, ada kalanya untuk memahami apa itu yang di namakan dengan kadar emas. Sebab, fakta di lapangan menunjukkan banyak penipuan kandungan kadar emas saat hendak membeli perhiasan. Contohnya kasusnya seperti emas-emas yang dijajakan di sebuah  toko emas dipinggir pasar.

Para penjual itu mengatakan kalau kadar emas yang mereka jual adalah sebesar 75%. Padahal begitu diukur  kadarnya kurang dari 75%. Kalau di negara tirai bambu, alias Tiongkok,  Ibu-Ibu di sana terbiasa untuk mengecek kadar emas yang dibelinya  meski ada biaya tambahan. Tentu alasannya sederhana. Mereka takut kadar emas yang di belinya tidak sesuai dengan barangnya alias tertipu.


Bahkan, pemerintah China sampai membuat dan mengeluarkan aturan yang menyatakan bahwa toko emas yang kedapatan melakukan penipuan kadar emas bisa di bawa ke pengadilan. Lantas, bagaimana pengertian kadar emas?


Apabila emas di katakan memiliki kadar 75%. Maka artinya 75% kandungan logam mulia emas terdapat di dalamnya, sisanya 25% berupa kandungan bahan lainnya, seperti nikel, tembaga, dan lain-lain. Jika Anda membeli emas di toko ternama dan resmi, pastinya sudah ada alat khusus untuk mendeteksi kandungan kadar emas. Namun, Anda harus menyiapkan dana lebih karena biasanya layanan ini tidak gratis.


Ada beragam untuk menguji kualitas kadar emas yakin dengan menguji karat. Karat merupakan satuan untuk mengukur kadar kemurnian emas. Kadar emas di bagi menjadi beberapa jenis. Ada emas 24 karat, 23 karat, 22 karat, hingga 18 karat. Lalu bagaimana cara mengenal kualitas perhiasan emas yang mudah . Berikut ini beberapa cara.


Pertama, menguji berat jenis. Setiap emas memiliki berat yang berbeda-beda. Anda dapat menimbang satu perhiasan emas terlebih dahulu. Lalu, hasil timbangan tersebut sebagai emas berat kering. Kemudian, letakkan segelas air ke dalam timbangan, untuk selanjutnya dimasukkan emas yang sudah diikat tali ke dalam air. Nah... dengan begitu emas akan terukur menjadi berat basah.

Hasil pembagian dari berat kering dengan berat basah, akan menghasilkan berat jenisnya. Biasanya emas asli memiliki berat jenis 19,3 gram/cm2. Kalau bukan itu berarti emas palsu. Anda bisa melakukan pengujian ini pada emas 23 karat dan lainnya.


Kedua, adalah menggunakan  Gold Tester. Cara ini yang biasanya digunakan di toko-toko emas. Menggunakan alatnya juga mudah, Anda cukup menempelkan bagian ujung gold tester ke bagian emas. Nantinya, hasil dari emas 24 karat akan berbeda dengan emas 22 karat.


Ketiga, dengan menggoreskan emas. Ini merupakan cara yang paling mudah. Cukup menggoreskan emas dengan kertas, batu atau keramik. Jika hasil goresannya menghasilkan goresan berwarna hitam, itu artinya  emas palsu. Untuk emas murni yang berkualitas tidak akan meninggalkan goresan sama sekali.


Keempat, gunakan larutan asam. Cara ini menjadi yang paling effort. Sebab, Anda memerlukan asam nitrat untuk mengujinya. Coba Anda teteskan satu asam nitrat ke atas emas. Lalu, lihatlah perubahanya. Jika emas berubah warna berarti emas tersebut palsu atau mengandung logam lain. Tapi, bila tidak mengalami perubahan berarti emas tersebut asli.


Dengan melakukan pengujian tersebut, Anda dapat membedakan emas palsu dan emas asli. Apalagi sekarang banyak beredar emas palsu dengan harga sama dengan emas asli. Selain memperhatikan kualitasnya, Anda juga harus memperhatikan kadar karatnya. Kadar karat ini merupakan jumlah campuran emas dan logam lainnya, yang memiliki 24 karat memiliki kandungan yang berbeda dengan emas 18 karat. Jadi pastikan Anda membeli ditoko yang terpercaya, supaya tidak tertipu.


Karat Emas


Apa sih karat emas? Saat hendak membeli emas di toko, pasti Anda sering di tanya mau yang berapa karat kan? Jadi, karat merupakan pengukuran yang di lakukan untuk menentukan tingkat kemurnian emas. Fisik emas murni terasa lembek, itulah sebabnya untuk didapatkan emas berbentuk perhiasan di perlukan pengolahan berupa penambahan unsur logam lain, seperti  perak atau tembaga sehingga emas benar-benar memiliki durabilitas untuk bisa digunakan sebagai perhiasan sehari-hari.


Karena sifat emas yang lembek itulah, kemurnian dapat dinilai. Semakin lunak emas, maka kandungan emasnya semakin murni. Namun, setiap toko memiliki kadar dan karat emas yang berbeda-beda. Hal ini lantaran belum jelasnya penentuan kadar dan kandungan emas di Indonesia. Misalnya, Anda membeli ditoko emas di Palembang. Kadar emas yang Anda beli nilainya 22 karat, namun kandungan itu belum tentu sama jika Anda mengukurnya di Bengkulu misalnya.


Kadar emas 22 karat yang diakui sekitar 80% ketika ditest di toko lain sangat mungkin hasilnya hanya 22 karat dengan kadar 75%. Lalu, pertanyaan selanjutnya adalah, apakah semakin tinggi Karat emas artinya perhiasan itu semakin bagus? Jawabannya belum tentu. Sebab, semua bergantung pada selera dan juga kandungan logam lainnya.

Kadar yang tinggi dan karat yang besar sebuah emas tidak menjadi jaminan emas tersebut semakin murni. Masalahnya, perhiasan emas yang di buat dari emas murni justru efeknya semakin buruk jika di pakai. Emas murni teksturnya cenderung lunak . Sehingga, tak mampu untuk menahan elemen logam lain seperti berlian misalnya. Selain itu, emas yang kadar emasnya terlalu tinggi akan mudah berubah bentuk bila terkena panas. Untuk itulah ada istilah emas muda dan emas tua. Emas muda, adalah  emas dengan kadar emas di bawah 70%. Sedangkan emas tua, adalah emas dengan kadar emas di atas 70%.


Artinya, emas muda menggunakan campuran emas yang lebih sedikit dibanding campuran logam lain saat di bentuk menjadi perhiasan emas. Sementara itu, emas tua memiliki kandungan emas yang lebih banyak dari pada logam campuran lainnya saat dibentuk. tks