Hidrosfer, Pengertian, Siklus dan Fungsinya; Geografi Kelas 10

Nikekuko - Arti dari  Hidrosfer?

Menurut etimologis, hidrosfer berasal dari bahasa Yunani “hydor” dan “sphaira”, Pahamifren. “Hydor” memiliki arti air, sementara  sphaira  mempunyai makna lapisan. 

 

Jadi yang dimaksud dengan hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi. Kendatipun hidrosfer bumi sudah ada sejak sekitar 4 miliar tahun, tapi lapisan air ini terus berubah bentuk. 

 

Transformasi bentuk lapisan air di bumi ini terjadi karena penyebaran dasar laut dan pergeseran benua yang menata kembali daratan dan lautan yang ada di bumi. Adapun Hidrosfer yang ada di bumi ini meliputi sungai, danau, lautan, samudera, air tanah, salju atau gletser, waduk, dan uap air yang ada di lapisan udara.


Siklus Hidrologi

 

Hidrosfer, Pengertian, Siklus dan Fungsinya; Geografi Kelas 10

 

Masa hidrologi merupakan bagian terpenting dari hidrosfer. Melewati siklus hidrologi air yang ada di permukaan bumi mengalami proses peredaran atau daur ulang secara berurutan. 

 

Mekanisme daur ulang ini terjadi terus-menerus karena pemanasan sinar matahari yang menyebabkan air di seluruh permukaan bumi menguap.


Ketika uap air ini mencapai ketinggian tertentu, temperatur uap air akan semakin menurun dan mengalami kondensasi. Selepas proses kondensasi terjadi, uap air akan menjadi titik-titik air yang kemudian akan jatuh ke bumi sebagai hujan.


Siklus hidrologi dibagi menjadi tiga, yaitu:

 
Siklus Hidrologi Pendek

 

 
Saat siklus hidrologi pendek, air akan mengalami proses daur ulang dalam waktu yang relatif cepat atau singkat. Peredaran ini biasanya terjadi di laut saat air laut mengalami penguapan (evaporasi) karena sinar matahari.  

Siklus Uap air dari hasil evaporasi ini kemudian naik sampai ketinggian tertentu dan mengalami kondensasi sehingga berubah menjadi awan. 


Ketika awan yang terbentuk dari hasil kondensasi semakin besar dan berat, akan terjadi hujan di atas laut. Pada saat hujan air kemudian akan kembali ke laut dan akan mengalami proses daur ulang lagi.


Siklus Hidrologi Sedang

 
Terjadinya siklus hidrologi sedang merupakan kondisi saat air laut yang menguap karena kondensasi tertiup angin hingga membentuk awan di atas daratan. Pada saat  terjadinya hujan jatuh di daratan, hujan tersebut menjadi air darat yang mengalir melewati parit, selokan, sungai, rawa, dan danau yang kemudian akan mengalir kembali ke laut.  

 

Siklus Hidrologi Panjang


Terjadinya siklus hidrologi panjang merupakan proses daur ulang air yang membutuhkan waktu paling lama. Pada saat siklus ini terjadi terjadi karena uap air laut terbawa angin, kemudian membentuk awan di atas daratan sampai ke pegunungan tinggi. 

 

Pada saat awan tersebut berada di pegunungan tinggi, air akan jatuh sebagai kristal es atau salju, kemudian membentuk gletser yang bergerak atau meleleh dan mengalir ke sungai, hingga akhirnya kembali mengalir ke laut lagi. 


Unsur-Unsur Hidrologi
Komponen utama dalam proses siklus hidrologi adalah sebagai berikut:


  • Evaporasi

Permukaan bumi diselimuti sebagian air, baik yang di daratan maupun laut, berubah menjadi uap air yang tidak terlihat di atmosfer karena panas dari sinar matahari. 

 

Melainkan  itu, ada yang dinamakan transpirasi, yang merupakan proses pengeluaran uap air dari daun-daun tanaman. Pada saat sehari, tanaman dapat melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang dapat ditahan di dalam tubuh tanaman tersebut.

 

Waktu setahun, ada sekitar 95.000 mil kubik air yang menguap ke angkasa. Kurang lebih 80.000 mil kubik air yang menguap tersebut berasal dari lautan. Ketika daratan, danau, sungai, lahan yang basah, dan dari transpirasi daun tanaman hidup menghasilkan 15.000 mil kubik uap air. Semua proses ini disebut sebagai evapotranspirasi.


  • Kondensasi

Pada saat uap air naik hingga ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, uap air tersebut akan mengalami pendinginan, sehingga terjadi perubahan wujud menjadi embun, titik-titik air, salju, dan es karena proses kondensasi. Gabungan dari embun, titik-titik air, salju, dan es ini merupakan pembentuk kabut dan awan yang ada di langit.


  • Presipitasi

Pada saat kumpulan embun, titik-titik air, salju, dan es di awan semakin banyak dan membuat awan tersebut semakin besar dan berat, maka semua kumpulan tersebut akan berubah menjadi hujan atau salju. 

 

Pengendapan dalam pembentukan hujan, salju, dan hujan batu (hail) berasal dari kumpulan awan.
Selanjutnya awan-awan ini mengelilingi dunia, diatur oleh arus udara yang ada di langit. 

 

Lalu air yang jatuh dari awan-awan ini akan dipengaruhi oleh suhu udara yang ada di sekitarnya. Contonya, saat awan bergerak ke pegunungan tinggi, maka awan tersebut akan dingin dan jatuh sebagai hujan, salju, atau hujan batu (hail), bergantung pada suhu udara yang ada di sekitarnya.


  • Infiltrasi (Perkolasi)

 

Pada saat terjdinya air hujan jatuh ke permukaan bumi, khususnya daratan, akan meresap ke tanah dengan cara mengalir secara infiltrasi atau perlokasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan bebatuan. Jadi air yang meresap ini kemudian akan mencapai muka air tanah (water table) dan menjadi air bawah tanah.


  • Surface Runoff

 

Pada saat air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah karena aksi kapiler. Melalui  adanya pergerakan ini, air akan kembali masuk ke sistem air permukaan, baik yang mengalir seperti sungai ataupun tergenang seperti rawa, waduk, dan danau. 

Sementara sebagian air bawah permukaan terkumpul dan mengalir, air ini akan membentuk sungai dan mengalir ke laut.


  • Jenis-Jenis Hidrosfer

Menurut  jenisnya, hidrosfer dibagi menjadi lima, yaitu:


1. Perairan Darat

Jenis air tawar yang bersumber dari tanah dangkal di permukaan bumi serta berbagai air yang ada di danau atau sungai disebut perairan darat.


2. Perairan Laut

Jenis air asin yang bersumber dari permukaan bumi dan berada di perairan yang asin disebut perairan laut. Semua perairan laut ini mencakup semua air yang ada di laut..


3.Perairan Sungai


Jenis air tawar yang selalu mengalir dari sumbernya menuju muara di laut disebut perairan sungai. Biasanya  perairan sungai  menyatu dengan air sungai yang lebih besar, yang bersumber dari limpasan mata air tanah.


4. Air Tanah


Jenis air yang ada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah, yang meresap melalui celah-celah atau pori-pori tanah dan bebatuan disebut air tanah. Biasanya air tanah  ada di bawah gurun atau di bawah tanah yang tertutup lapisan salju.


5. Rawa

Adapun rawa merupakan jenis tanah basah yang digenangi air karena letaknya yang relatif rendah dan ditumbuhi berbagai macam tanaman dan rerumputan.


Fungsi Hidrosfer

 
Selesai Anda  memahami siklus hidrologi beserta unsur-unsurnya dan jenis-jenis hidrosfer, Anda juga perlu tahu, nih, apa saja fungsi dari hidrosfer. Selaku sumber kehidupan, hidrosfer memiliki beberapa fungsi, yaitu:


Bagian Terpenting dari Makhluk Hidup

 
Kurang lebih 75% sel makhluk hidup tersusun dari air. Maka dari itu, hidrosfer memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Tak adanya hidrosfer, seluruh makhluk hidup yang ada di bumi tidak akan dapat hidup. Maka dari itu bumi akan gersang dan tidak dapat ditinggali.


Mengatur Iklim

 
Sebagai mana yang sudah dibahas sebelumnya, air membutuhkan waktu untuk menguap dan kembali menjadi air saat turun hujan. Terjadinya Siklus hidrologi ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengatur iklim yang ada di bumi. Pada saat waktu air mengalami evaporasi dan kondensasi dalam siklus hidrologi, hidrosfer turut mengatur suhu yang ada di bumi. 


Menyediakan Habitat di Bumi

 
Adapun hidrosfer juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam menyediakan habitat bagi makhluk hidup yang ada di bumi, Pahamifren. Kalau tak  adanya hidrosfer, ikan-ikan tidak memiliki habitat di bumi dan tumbuhan yang ada di hutan hujan tropis juga tidak dapat tumbuh dengan baik.

 
Memenuhi Kebutuhan Manusia

 

 Pada kehidupan sehari-hari, manusia sangat membutuhkan air. Juga untuk kebutuhan tubuh manusia seperti minum dan mandi, maupun untuk keperluan rumah tangga seperti mencuci pakaian, mencuci peralatan makan dan masak, membersihkan rumah, dan lain sebagainya. 

 

Fungsi air juga dapat menghasilkan listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).