Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Naik Turun Harga Emas

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Naik Turun Harga Emas

 

NIKEKUKO.COM - Logam mulia merupakan emas yang dicintai dan diburu oleh manusia. Lalu, harganya selalu mengalami kenaikan.
 

Kabar ceritanya, emas merupakan bebatuan yang bukan berasal dari bumi. Terhindar dari benar tidaknya berita itu, emas merupakan salah satu bentuk investasi yang disukai banyak orang daripada investasi dollar.

Ada beberapa alasan yang mendukung kenapa harus memilih emas daripada dolar seperti harganya yang selalu naik.


Emas Sebagai Investasi

 

Logam mulia atau emas kerap dilakukan oleh banyak orang sebagai bentuk barang investasi.  Dan sebagai salah satu instrumen investasi, emas memberikan beberapa keunggulan seperti imbal hasil yang cukup menjanjikan, mudah dalam mencairkan, dan harganya cenderung stabil bahkan dalam kondisi ekonomi yang kurang baik.

Dahulu diera 80-90'an kebawah, saat harga emas sedang turun, maka mereka akan berbondong-bondong datang ke toko emas untuk membeli beragam jenis perhiasan seperti gelang, kalung, anting dan cincin.

Lalu, saat harga emas melonjak naik, mereka akan menjualnya kembali. Terlihat masyarakat kita dulu juga paham tentang investasi emas yang menguntungkan.

 

Penyebab Harga Emas Naik Turun

 

Harga emas  Antam pada Senin, 17 Januari 2022 turun Rp 1000 menjadi Rp 937.000 per gram, atau turun 0,1 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sementara untuk harga jual kembali (buyback) sebesar Rp 836 ribu per gram.

Dalam sepekan, harga emas sudah naik sebesar 0,32 persen. Sedangkan selama 30 hari emas Antam naik sebesar 1,08 persen.

Ada  benarnya jika harga emas akan cenderung naik, tapi juga akan turun. Sebetulnya, apa yang menyebabkan harga emas naik dan turun?

Tahukah Anda penyebab naik turunnya harga emas? Berikut beberapa faktor yang membuat harga emas bisa naik dan turun;

 

1. Ketidakpastian Kondisi Global 

 

Bermacam kondisi yang terjadi seperti gejolak geopolitik, krisis, resesi, perang dan pandemi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya harga emas. Karena, pada kondisi serba tidak pasti dalam hal ekonomi dan politik, emas dianggap dapat melindungi nilai aset investasi para investor. 

 

 Baca juga :  Super Untung Jadi Agen Pegadaian, Ayo Jangan Sampai Ketinggalan !

 

Contonya pada saat kondisi awal pandemi Covid-19, permintaan terhadap emas meningkat seiring para investor yang memindahkan aset investasinya dari saham dan obligasi ke emas. Sehingga mendorong naik harga emas di pasar dunia. Pada waktu dalam kondisi kritis, emas kerap dianggap sebagai safe haven. 

 

Tetapi, saat kondisi sudah membaik, maka risk appetite investor akan berubah dan kembali mencari instrumen yang lebih agresif dan high risk. Tiga alasan mengapa emas menjadi primadona di kala kondisi ekonomi sedang tidak menentu. 

A. nilai emas tetap terjaga meski dalam kondisi inflasi maupun deflasi. 

B. nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi maupun perang. 

C. permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas.

2. Penawaran dan Permintaan Emas

 

Mungkin anda pernah mendengar mengenai hukum penawaran dan permintaan?  apa hukum penawaran dan permintaan adalah satu teori yang menjelaskan mengenai interaksi antara penjual dan pembeli terhadap suatu sumber daya tertentu, yang nantinya akan berpengaruh terhadap harga barang atau jasa yang akan dijual. Lalu, Hukum Permintaan berbunyi apabila harga produk atau jasa mengalami penurunan, maka jumlah permintaan mengalami kenaikan. Apabila harga produk atau jasa mengalami kenaikan, maka permintaan akan mengalami penurunan. 

 

Sementara itu, Hukum Penawaran berbunyi apabila harga produk atau jasa naik, maka jumlah penawaran akan meningkat.  Sehingga apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah penawaran akan turun. Terjadinya perubahan harga emas juga dipengaruhi oleh hukum penawaran dan permintaan. Dapat dilihat pada saat permintaan akan emas meningkat, maka disertai juga dengan melonjaknya harga emas, dan sebaliknya. Pada waktu penawaran meningkat maka harganya pun akan turun. Perlu diingat adalah emas merupakan sumber daya alam sehingga ketersediaannya terbatas. 

 

3. Kebijakan Moneter 

 

Peristiwa naik dan turunnya harga emas juga dipengaruhi oleh kebijakan moneter terkait perubahan suku bunga yang diambil oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Pada saat The Fed menurunkan suku bunga, harga emas berpotensi naik. Karena, saat itu dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas, dan sebaliknya. 

 

4. Inflasi Inflasi 

 

Yakini salah satu faktor yang menyebabkan harga barang-barang semakin naik, demikian juga untuk harga emas. Bertambah tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas di pasaran. Oleh karena, masyarakat memilih untuk tidak menyimpan asetnya dalam bentuk uang yang mudah berkurang nilainya dan lebih memilih emas karena harganya yang cenderung stabil dan lebih aman ketika terjadi inflasi. 

 

5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat 

 

Penentuan harga emas di Indonesia mengacu kepada nilai emas internasional yang telah dikonversikan dari dolar Amerika Serikat ke mata mata uang rupiah. Maka dari itu harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Apa bila ingin berinvestasi emas, perlu memperhatikan hubungan dolar AS dan harga emas. Memahami hubungan antara keduanya, bisa membantu Anda dalam membuat keputusan saat melakukan transaksi dalam investasi.
 

Memilih logam mulia emas sebagai salah satu aset investasi bisa menjadi penyelamat di saat kondisi pasar dan ekonomi dalam ketidakpastian Investasi Emas menguntungkan . Akan tetapi, bukan berarti aset safe haven yang minim risiko ini tidak memiliki risiko sama sekali. 

 

Baca juga :  Dinar dan Dirham, Mata Uang Islam di Masa Kekhalifahan Fatimiyah

 

Untuk anda yang memilih emas terutama dalam bentuk fisik perlu memperhatikan faktor keamanan dalam menyimpannya.  Ada baiknya simpan emas dalam tempat khusus agar tidak terselip. Harus perlu juga mewaspadai agar emas yang disimpan jangan sampai hilang dicuri orang. Safe deposit box pribadi atau brankas di rumah atau menyewa sebagai fasilitas pada beberapa BUMN /bank  seperti Pegadaian bisa menjadi pilihan dalam menyimpan emas. Jangan sampai Anda malah tidak bisa tidur karena memikirkan keamanan penyimpanan aset logam mulia emas yang Anda punya.

Faktor lain

 

Dari faktor-faktor yang sudah disebut diatas, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi naik dan turunnya harga emas seperti kondisi politik, kondisi ekonomi dunia serta harga minyak mentah dunia. Ketiga hal tersebut bisa membuat harga emas semakin naik atau turun secara signifikan.

Kesimpulan

 

Baca juga :  Sejarah PT. Pegadaian (Persero) di IndonesiaSilaturahmi Keluarga Besar Pegadaian dan IIKP Cabang Curup

 

Namun, biarpun demikian yakni emas bisa naik atau turun, pada umumnya, kenaikan emas sudah bersifat kepastian walau sedikit demi sedikit sedangkan turunnya harga emas juga tidak seberapa.

Di karenakan , harga emas akan selalu stabil. Sebenarnya, emas untuk investasi ini lebih baik adalah emas batangan bukan perhiasan yang memiliki nilai lebih stabil. Kategori inflasilah yang akan membuat harga barang-barang semakin mahal termasuk emas.

Lantas, sebenarnya bukan emas itu sendiri karena harga emas dari puluhan bahkan ratusan yang lalu hampir selalu stabil.

Sehingga, wajar saja jika emas merupakan investasi jangka panjang karena tingkat inflasi mata uang akan selalu naik sehingga secara otomatis harga emas akan selalu naik.