Kriteria Keluarga Bahagia Menurut Islam

www.N i k e k u k o.com

Kriteria Keluarga Bahagia Menurut Islam

 

Dalam membangun rumah tangga bersama dengan pasangan tentunya dilandasi dengan niat baik. Adalah menjalani ibadah, mencari keberkahan dari Allah SWT, mendapat keturunan hingga kebahagiaan serta ketenangan.
 

Situasi dan keadaan keluarga dan rumah tangga tentunya bakal menemui pasang surut. Soalnya bakal selalu ada, baik karena faktor internal maupun eksternal. Kerukunan dengan pasangan beserta anak-anak adalah kunci utama bisa melalui masalah tersebut.

Sesungguhnya kebahagiaan sebuah keluarga bakal didapatkan jika seluruh anggota keluarga selalu mengharap ridho Allah SWT dan berjalan sesuai akidah serta syariat agama. Dengan tujuannya adalah sakinah, mawaddah, warahmah.

Berikut beberapa ciri keluarga dalam kebahagiaan menurut syariat Islam.

Istri saleha
 

Wanita yang saleha adalah idaman setiap lelaki muslim. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Dunia adalah harta dan sebaik-baiknya harta adalah wanita yang saleha”. Dari hadist tersebut, telah jelas bahwa kedudukan perempuan salehan lebih mulia dibandingkan harta di dunia.

Istri saleha mampu menciptakan surga dalam kehidupan keluarganya. Dia patuh kepada suaminya, penyabar, taat kepada perintah Allah SWT, mendidik anak-anaknya dengan ajaran agama, senantiasa menjaga melindungi diri dari perbuatan maksiat, dan tidak mengumbar aib suaminya. Bagi para suami, bila hendak mencari istri, carilah yang baik akhlaknya sebelum melihat rupa, harta, dan kedudukan.

Anak-anak berakhlakul karimah

Selanjutnya, Anak adalah salah satu elemen penting dari keluarga. Diceritakan oleh Dailami, dari Ibn Asaskir, Rasulullah SAW bersabda: “Ada empat kunci kebahagiaan bagi seseorang muslim, yaitu mempunyai isteri yang saleha, anak-anak yang baik, lingkungan yang baik dan pekerjaan yang tetap di negerinya sendiri.”
 

Adapun kriteria kebahagiaan keluarga juga diukur dari sifat sang anak.  Adanya sikap anak yang tak berakhlak tentunya akan membuat ketenangan keluarga terusik. Dan sebaliknya, seorang anak yang dididik akhlaknya akan menjadi penenang hati orangtuanya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Rezeki barokah

Lalu ciri ketiga keluarga bahagia menurut islam adalah keluarga yang barokah.Mesti tidak selamanya kebahagian bukan diukur dari harta yang melimpah ruah. Namun bagaimana kita memanfaatkan rezeki yang ada menjadi lebih berkah.
 

Di antara suami dan istri haruslah saling bahu-membahu. Tidak lupa bersyukur dengan apa yang didapatkan, berusaha untuk selalu bersedekah agar harta yang didapatkan selalu berkah. Tetap mencari rezeki dari sumber yang halal dan tak mendekati sumber yang haram.

Membuat Tenang (Sakinah)

Sedangkan sakinah memiliki arti ketenangan, kedamaian, ketentraman, dan keamanan. Dalam mencapai keluarga sakinah yaitu keluarga yang penuh kedamaian, pasangan suami istri harus bisa menjalani hidupnya sesuai dengan prinsip keimanan, saling menyayangi satu sama lain, menerima kekurangan masing-masing, dan saling melengkapi.

 Saling Mencintai (Mawaddah)

 

Mawaddah diartikan sebagai rasa cinta. Dalam keluarga yang mawaddah berarti keluarga yang kehidupannya diliputi dengan cinta dan penuh harapan. Jika suami-istri bisa saling mencintai, maka insyaAllah rumah tangganya akan terasa lebih indah, harmonis, dan langgeng.