Jenis-Jenis Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin/ Kondisi Avitaminosis dan Pencegahannya

www.nikekuko.com

Jenis-Jenis Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin/ Kondisi Avitaminosis dan Penjegahannya

 

Istilah avitaminosis merupakan makna yang merujuk pada kondisi kekurangan asupan vitamin. Semua manusia membutuhkan vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatan tubuh. Bermacam jenis nutrisi dibutuhkan tubuh untuk membentuk jaringan dan kekuatan imun, seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan banyak lagi.

Pastinya, setiap asupan nutrisi ada dosis atau kadar yang pas agar tubuh dapat mencerna dengan baik. Akan tetapi bagaimana jika tubuh mengalami avitaminosis dan kekurangan mineral?

Beraneka ragam penyakit dan efek samping dapat terjadi jika seseorang kekurangan vitamin dan mineral pada tubuhnya.

Lantas apa sajakah dampak yang membahayakan bagi tubuh? Ini penjelasan mengenai hal-hal yang perlu di ketahui dari kekurangan vitamin dan mineral, jangan dianggap sepele.
 

Pada penyakit Akibat Avitaminosis dan Tidak Cukup Mineral

Kelebihan mengonsumsi asupan tidak sesuai aturan memang tidak baik untuk tubuh, begitu juga apabila kekurangan vitamin (avitaminosis) dan mineral. Diantaranya adalah kekurangan magnesium.
 

Pada orang dengan kekurangan magnesium berisiko mengalami osteoporosis. Magnesium juga memengaruhi mood serta memicu depresi. Pada tubuh dapat memberikan sinyal apabila kita kekurangan vitamin dan mineral. Walau tak terlihat secara signifikan, kita akan tahu dari beberapa gejala yang bisa dirasakan berikut ini.


1. Rambut dan Kuku Rapuh

Adapun faktor dapat menyebabkan rambut dan kuku rapuh. Diantaranya pada saat tubuh mengalami avitaminosis, khususnya biotin.  Dapat dikenal dengan nama Biotin, juga dikenal sebagai vitamin B7, yang membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi.

Terjadinya adanya kekurangan biotin sangat jarang, tetapi ketika itu terjadi, beberapa gejala yang paling terlihat adalah rambut menjadi rapuh, menipis atau bercabang, sama kondisinya dengan kuku. Salah satunya gejala lain dari defisiensi biotin adalah kelelahan kronis, nyeri otot, kram dan kesemutan di tangan dan kaki.

Pada wanita hamil, perokok berat atau peminum, dan orang-orang dengan gangguan pencernaan seperti sindrom usus bocor dan penyakit Crohn paling berisiko terkena defisiensi biotin. Didapati juga dalam yakni penggunaan antibiotik jangka panjang dan beberapa obat anti-kejang.
 

Ternyata mengkonsumsi  putih telur mentah ternyata juga dapat menyebabkan defisiensi biotin. Disebabkan karena putih telur mentah mengandung avidin, protein yang berikatan dengan biotin dan dapat mengurangi penyerapannya.


Bila kita mengalami gejala-gejala ini, kita bisa mempertimbangkan untuk mencoba suplemen yang menyediakan sekitar 30 mikrogram biotin per hari.

Akan tetapi, manfaat dari suplemen dengan biotin hanya diamati dalam beberapa laporan kasus dan studi kecil, sehingga diet kaya biotin mungkin menjadi pilihan terbaik.

2. Sariawan

Adanya terdapat Lesi di dalam dan sekitar mulut sebagian, kemungkinan terkait dengan kurangnya asupan vitamin atau mineral tertentu Contohnya sariawan, sering kali merupakan akibat avitaminosis dan tidak cukupnya mineral dalam tubuh.

Para penelitih menemukan bahwa seseorang yang menderita sariawan tampaknya dua kali lebih mungkin memiliki kadar zat besi rendah. Penelitian lainnya, sekitar 28 persen pasien dengan sariawan memiliki kekurangan thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2) dan piridoksin (vitamin B6).
 

Selanjutnya, ada juga penyakit Cheilitis sudut, suatu kondisi yang menyebabkan sudut-sudut mulut retak, terbelah atau berdarah, dapat disebabkan oleh air liur yang berlebihan atau dehidrasi. Ini bisa jadi disebabkan pertanda asupan vitamin B dan besi yang tidak mencukupi, terutama riboflavin. Apa bila mengalami gejala-gejala ini, cobalah menambahkan makan yang kaya akan zat besi termasuk unggas, daging, ikan, kacang-kacangan, sayuran berdaun gelap.

3. Gusi Berdarah

Pada umumnya teknik menyikat gigi yang kasar adalah akar dari gusi yang berdarah. Namun pola makan dengan kekurangan vitamin dan mineral juga bisa menjadi penyebabnya.

Pada Vitamin C berperan penting dalam penyembuhan luka, kekebalan, dan sebagai antioksidan serta membantu mencegah kerusakan sel.
 

Didalam tubuh manusia tidak membuat vitamin C sendiri, yang berarti satu-satunya cara untuk mempertahankan tingkat kecukupan vitamin C adalah melalui pola makan.
 

Terjadinya kasus kekurangan vitamin C sebenarnya jarang terjadi pada individu yang mengkonsumsi cukup buah dan sayuran segar.

Akan tetapi, jika kita mengonsumsi vitamin C dalam kadar yang sangat rendah untuk waktu yang lama, maka dapat menimbulkan gejala defisiensi, termasuk pendarahan gusi dan bahkan kehilangan gigi.

Pengaruh atau dampak serius lain dari kekurangan vitamin C yang cukup parah adalah penyakit kudis, yang menekan sistem kekebalan tubuh, melemahkan otot dan tulang dan membuat orang merasa lelah dan lesu.

Adapun tanda-tanda umum lain dari kekurangan vitamin C termasuk mudah memar, penyembuhan luka yang lambat, kulit bersisik kering dan sering mimisan.

4. Night Vision Memburuk

Pada pola makan yang buruk terkadang dapat menyebabkan masalah penglihatan. Contohnya, asupan vitamin A yang rendah sering dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai rabun senja, yang mengurangi kemampuan orang untuk melihat dalam cahaya rendah atau gelap.
 

Sebab vitamin A diperlukan untuk memproduksi rhodopsin, pigmen yang ditemukan di retina mata yang membantu kita melihat di malam hari. Pada saat tidak diobati, rabun senja dapat berkembang menjadi xerophthalmia, suatu kondisi yang dapat merusak kornea dan akhirnya menyebabkan kebutaan.
 

Adapun gejala awal xerophthalmia lainnya adalah munculnya bintik atau bercak bitot yang berbusa, dan pertumbuhan putih yang terjadi pada konjungtiva atau bagian putih mata. Hal ini bercak tersebut dapat dihilangkan sampai batas tertentu tetapi hanya sepenuhnya hilang begitu kekurangan vitamin dan mineral diobati.

Akan tetapi jangan sembarangan mengonsumsi suplemen vitamin A, kecuali didiagnosis dengan defisiensi vitamin A. Sebab vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, sehingga bila dikonsumsi berlebihan dapat menumpuk di dalam simpanan lemak tubuh dan menjadi racun.
 

Adapun gejala keracunan vitamin A bisa serius dan berkisar dari mual dan sakit kepala hingga iritasi kulit, nyeri sendi dan tulang dan, dalam kasus yang parah, bahkan koma atau kematian.

5. Kulit Kepala Bersisik dan Berketombe

Ketombe dan dermatitis seboroik (SB) yaitu bagian dari kelompok gangguan kulit yang sama-sama memengaruhi area penghasil minyak di tubuh. Pada keduanya melibatkan kulit yang gatal dan mengelupas. Pada ketombe sebagian besar hanya terjadi pada kulit kepala, sedangkan dermatitis seboroik juga dapat muncul pada wajah, dada bagian atas, ketiak, dan selangkangan.
 

Adanya kemungkinan gangguan kulit ini paling tinggi dalam tiga bulan pertama kehidupan, selama masa pubertas dan pertengahan masa dewasa. Para penelitih menunjukkan bahwa kedua kondisi tersebut juga sangat umum. Mencapai 42-50% orang dewasa dapat menderita ketombe atau dermatitis seboroik.

Adapun, ketombe dan dermatitis seboroik kemungkinan disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah avitaminosis. Misalnya, kadar seng, niasin (vitamin B3), riboflavin (vitamin B2), dan piridoksin (vitamin B6) dalam darah yang rendah.

6. Rambut Rontok


Selanjutnya, rambut rontok adalah gejala gangguan kesehatan yang sangat umum. Hampir 50 persen pria dan wanita menderita kerontokan rambut pada saat mereka mencapai usia 50 tahun.

Tentunya diet yang kaya nutrisi berikut dapat membantu mencegah atau memperlambat kerontokan rambut. Kekurangan vitamin dan mineral, misalnya zat besi, dapat menyebabkan rambut berhenti tumbuh atau rontok.

Dari pada itu seng juga penting untuk sintesis protein dan pembelahan sel, dua proses yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut. Kerontokan rambut dapat terjadi akibat defisiensi seng. Muncul banyak suplemen dipasarkan untuk mencegah rambut rontok. Jelas suplemen- suplemen tersebut mengandung kombinasi nutrisi di atas, selain beberapa lainnya. Dan suplemen ini berguna untuk meningkatkan pertumbuhan rambut dan mengurangi kerontokan rambut pada orang dengan kekurangan nutrisi.

Wajib diingat bahwa mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral jika tidak ada kekurangan justru dapat memperburuk kerontokan rambut, alih-alih membantunya.
Contonya, kelebihan selenium dan vitamin A, dua nutrisi yang sering ditambahkan ke suplemen pertumbuhan rambut, keduanya dikaitkan dengan kerontokan rambut.

7. Benjolan Merah atau Putih pada Kulit

Ada sebagian orang menderita keratosis pilaris, suatu kondisi yang menyebabkan benjolan merah yang muncul di pipi, lengan, paha, atau bokong.  Terjadinya keratosis pilaris sering muncul pada masa kanak-kanak dan secara alami menghilang pada masa dewasa.


Adanya penyebab benjolan kecil ini masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi mereka dapat muncul ketika terlalu banyak keratin diproduksi di folikel rambut. Sehingga menghasilkan benjolan yang lebih besar pada kulit, yang bisa tampak merah atau putih.

Didalam keratosis pilaris mungkin memiliki komponen genetik, yang berarti bahwa seseorang lebih mungkin memilikinya jika anggota keluarga memilikinya. Dari pada itu, keratosis pilaris juga terjadi pada orang dengan avitaminosis dan minimnya asupan mineral dalam tubuh mereka.

Lantas, selain perawatan tradisional dengan krim obat, orang dengan kondisi ini dapat mempertimbangkan untuk menambahkan makanan yang kaya vitamin A dan C ke dalam makanan mereka. Terdapat pada daging, susu, telur, ikan, sayuran berdaun gelap, sayuran dan buah berwarna kuning-jingga.

8. Kelelahan
Pada saat kita merasa lelah sepanjang waktu, padahal sudah cukup tidur, maka bisa jadi kita mengalami avitaminosis, yaitu defisiensi vitamin D.
 

Mendapatkan sinar matahari yang adekuat, terutama UVB untuk mengubah provitamin D yang ada di bawah kulit menjadi bentuk aktif. Mineral penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Apabila terjadi kekurangan atau kelebihan yang memengaruhi keseimbangan elektrolit, maka dapat timbul masalah kesehatan seperti kram otot dan gangguan pencernaan, mulai dari mual hingga diare.

9. Rasa Terbakar Pada Kulit


Pada vitamin B12 memainkan peran penting dalam tubuh dengan memproduksi hemoglobin, bagian dari sel darah untuk membantu sel-sel dalam tubuh menerima oksigen.

Kekuragan vitami atau avitaminosis, khususnya kekurangan vitamin B12 dapat membuat ketidakseimbangan kulit seperti kulit kering dan rasa terbakar.

Pada vitamin B12 ini dibutuhkan untuk memulihkan imunitas agar tubuh dapat bekerja dengan baik. Dari pada itu, kekurangan B12 dapat menyebabkan gangguan kognitif ringan, seperti perubahan dalam ingatan, pemikiran, atau perilaku.

Kekurangan B12 juga dapat merusak sistem saraf secara permanen, berjalan ke tulang belakang dan ke otak. Kekurangan vitamin B12 dapat terjadi karena kurangnya asupan dari makanan dan kebanyakan terjadi karena adanya gangguan absorpsi, misalnya pada para manula atau pada mereka yang punya masalah dengan asam lambung.


10. Anemia

Jika tubuh kekurangan zat besi, maka dapat menyebabkan mengalami anemia. Gangguan anemia dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Sehingga anemia akan menyebabkan hantaran oksigen ke jaringan terganggu sehingga fungsi tubuh lain seperti kemampuan untuk konsentrasi akan berkurang.
Pada ibu hamil, anemia berisiko menyebabkan anak lahir dengan berat badan lahir rendah dan risiko lainnya pada saat persalinan. Anemia juga banyak dikaitkan dengan kematian ibu saat bersalin.

Cara Mengatasi Avitaminosis dan Mencukupi Kebutuhan Mineral


Orang dengan avitaminosis dan kekurangan asupan mineral dapat menyebabkan gangguan jantung, denyut nadi, kelemahan pada otot, dan lain-lain. Defisiensi seringkali terjadi akibat gangguan pencernaan, seperti muntah-muntah atau diare.

Ada beberapa cara untuk mengatasi apabila tubuh mengalami avitaminosis dan tidak cukup mineral, berikut caranya yang dapat Moms terapkan.

  1. Konsumsi buah. Hampir semua buah-buahan mengandung kalium, jadi apabila mengonsumsi buah-buahan, maka asupan kalium pun akan terjaga. Air kelapa adalah sumber kalium yang baik, begitu pula kurma, pisang, jeruk, dan alpukat.
  2. Mengonsumsi makanan tinggi zat besi yang berasal dari produk hewani berdaging, seperti daging ayam, daging sapi, atau ikan.
  3. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi vitamin C agar absorpsi zat besi dalam tubuh terjadi dengan baik. Sayuran hijau dan kacang-kacangan pun termasuk salah satu sumber zat besi, namun absorpsi (penyerapan)nya tidak sebaik produk hewani.
  4. Konsumsi vitamin D lebih banyak setiap harinya. Moms bisa mendapatkannya dengan cara minum susu dan olahannya (yogurt, susu), non-susu (almond atau susu kedelai), ikan tertentu (sarden), dan bahkan berjemur di bawah sinar matahari untuk mendapatkan vitamin D secara alami.
  5. Bagi orang yang menderita ketombe atau dermatitis seboroik sebaiknya mengkonsumsi lebih banyak makanan yang kaya niacin, riboflavin, dan piridoksin termasuk biji-bijian utuh, unggas, daging, ikan, telur, susu, daging organ, kacang-kacangan, dan sayuran hijau, Selain itu, bisa juga makanan laut yang juga kayak akan seng, seperti kerang, tiram, kepiting, lobster, dan udang.
  6. Meningkatkan asupan biotin dengan mengonsumsi kuning telur, daging, ikan, daging, susu, kacang-kacangan, biji-bijian, bayam, brokoli, kembang kol, kentang manis, ragi, biji-bijian, dan pisang.
  7. Diet yang seimbang dan bergizi memiliki banyak manfaat. Di sisi lain, diet yang kurang nutrisi dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan.


Gejala-gejala ini adalah cara tubuh mengkomunikasikan bahwa kita mengalami kekurangan vitamin dan mineral. Mengenali hal ini dapat membantu kita menyesuaikan pola makan.

Itulah beberapa penyakit akibat kekurangan vitamin dan mineral serta cara mengatasinya. Perlu diwaspadai jangan dianggap sepele.