Sejarah Kelam "The Rape Of Nanking"

www.nikekuko.com 

Sejarah Kelam "The Rape Of Nanking"
Sejarah Kelam "The Rape Of Nanking"

Negara Jepang memiliki sejarah yang cukup kelam di tahun 1937.  Pembataian Nanking atau pemerkosaan Nanking terjadi di tahun tersebut.

Tragedi pemerkosaan Nanking atau pembantaian Nanking yakni sebuah tragedi pemerkosaan dan pembantaian masal yang dilakukan oleh tentara Jepang.
 

Para tentara Jepang melakukan kekejaman tersebut terhadap penduduk Nanking (sekarang Nanjing). Kurang lebih 300 ribu warga sipil China, menjadi korban tentara Jepang pada masa itu. Peristiwa pembataian Nanking terjadi selama enam minggu, tragedi kelam itu dilakukan di sepanjang jalan atau kemah pengungsian.

Warga sipil China yang berada di kamp pengungsian, akan dikeluarkan dan dijadikan ‘pertarungan’. Tragedi ini sering dianggap sebagai awal dari Perang Dunia II di Asia.Dilansir dari beberapa sumber The Second-Seno of Japanese war (konflik militer antara Republik China dan Kerajaan Jepang) terjadi pada tahun 1937–1945.

 

Sejarah Kelam "The Rape Of Nanking"
Sejarah Kelam "The Rape Of Nanking"

 

Peristiwa ini terjadi selama enam minggu, dimulai pada 13 Desember 1937. Dimana Jepang mulai menguasai Nanking, yang kemudian menjadi ibukota China. Masa itu, antara 40 ribu sampai lebih dari 300 ribu warga sipil China diperkosa atau dibantai. Dimana aroma kematian menyebar sepanjang jalan yang dilalui tentara Kwantung dari Manchuria ke Shanghai.

Teror yang dilakukan tentara Jepang terus meningkat dan semakin mendekati jembatan Kota Nanking, dimana terletak pusat pemerintahan China pada pertengahan Noveber 1937. Terjadinya konflik antara Jepang dan China pada awal memasuki pertengahan awal 1930-an.

Sehingga terjadilah, tentara Jepang di Manchuria merekayasa sebuah ledakan di dekat lintasan kereta api yang diketahui sebagai Insiden Mukden.

Peristiwa ini menyudutkan pemerintahan China, yang kemudian menyebabkan krisis di Manchuria.

Bungkamnya tentara Jepang di Manchuria ditandai dengan adanya kerusakan yang sistematik dan terbunuhnya beberapa panglima perang. Pada waktu agresi militer terhadap Manchuria membuat Jepang lebih agresif dan mengobarkan api permusuhan.Hal ini juga memicu terjadinya pembantaian di Nanking yang terjadi pada 13 Desember 1937.

Rakyat yang terjebak di kota diarahkan untuk kabur melalui zona aman yang dibuat oleh sebuah komite internasional. Di zona aman dibangun oleh orang asing yang terdiri dari diplomat, pebisnis, dan kelompok misionaris. Akan tetapi, zona aman tersebut hanya bisa mengakomodasi sekitar 200 ribu orang.

Sungguh, pembantaian belum berakhir. pada selama enam minggu, tentara Jepang mendatangi kemah-kemah pengungsian dan mengeluarkan orang-orang untuk dibunuh.

Kenyataannya, pada beberapa kesempatan, pembantaian dan pemerkosaan ini terjadi di penampungan. John Magee, yakni seorang misionaris Kristen seperti yang dikutip BBC, menggambarkan tentara Jepang yang membantai para tahanan dan warga sipil bagaikan sedang memburu kelinci.Pada waktu ‘berburu’ ini, para korban dibantai dengan cara dipenggal atau dibakar.

Jasad-jasad korban kemudian dipotret dengan diapit para tentara Jepang sambil menyeringai.


Sejarah Kelam "The Rape Of Nanking"
Sejarah Kelam "The Rape Of Nanking"

Pada tahun 1937, Osaka Mainachi Shimbun, dan saudari dari koran Tokyo, Nichi Nichi Shimbun, menyorot ‘kompetisi’ antara dua petugas Jepang, Toshiaki Mukai dan Tsuyoshi Noda. Tentara Jepang berkompetisi untuk menentukan siapa yang bisa lebih dulu membunuh 100 orang dengan pedang.

Pada kompetisi ini berlangsung di sepanjang jalan menuju Nanking, beberapa saat sebelum Pembantaian Nanking terjadi.

Tragedi ini disorot empat artikel sejak 30 November sampai 13 Desember 1937. Peristiwa Pembataian Nanking sudah diadaptasi media, termasuk dibuat buku dan diaplikasikan dalam layar lebar.The Rape of Nanking: The Forgotten Holocaust of World War II (Pemerkosaan Nanking: Bencana Terlupakan dari Perang Dunia II) adalah buku yang ditulis oleh Irish Chang.

Ia adalah Irish Chang seorang sejarawan Amerika-China dan juga seorang jurnalis. Irish Chang banyak dikenal melalui buku kontroversialnya mengenai Pembantaian Nanking.Chang mengkampanyekan untuk membujuk pemerintah Jepang supaya meminta maaf dan membayar kompensasi.

Akan tetapi, Irish Chang memutuskan bunuh diri pada tahun 2004 dikarenakan depresi yang disebabkan bipolar disorder.
 

Sejarah Kelam "The Rape Of Nanking"
Sejarah Kelam "The Rape Of Nanking"

Namun sampai saat ini, Pemerintahan Jepang masih mengelak bahwa Kekaisaran Jepang telah memaksa terjadinya pembantaian di Nanking. Pengelakan ini dipertimbangkan sebagai sudut pandang revisionis, dan tidak diterima di akademi pembelajaran Jepang pada umumnya. Merupakan salah satu misi utama dari lobi Nippon Kaigi, sebuah organisasi revisionis yang meng klaim telah memiliki 35 ribu anggota.

Juga termasuk di dalamnya ada 15 dari 18 anggota pemerintahan setelah re-shuffle tahun 2014, juga termasuk perdana menteri Shinzo Abe sendiri.