Risiko yang dapat discover oleh asuransi

risiko yang dapat discover oleh asuransi
risiko yang dapat discover oleh asuransi


Kerugian karena risiko bisa ditentukan dan diukur

Jika kerugian tidak bisa diukur maka perusahaan asuransi tidak akan bisa membuat kontak asuransi. Secara teoritis sebagian besar risiko bisa ditentukan dan diukur, tetapi dalam praktik, penentuan, dan pengukuran risiko tidak semudah yang dibayangkan.

Sebagai contoh, perusahaan asuransi bersedia menanggung asuransi ketidakmampuan bekerja lagi (disability) dengan menerima premi tertentu. Kemudian, orang tersebut mengalami kecelakaan dan mengklaim tidak bisa lagi bekerja dan karena itu menuntut uang pertanggungan.


Risiko yang mempunyai kemiripan dan banyak Salah satu persyaratan penting

dari sudut pandang perusahan asuransi adalah risiko yang diasuransikan bisa diperkirakan di muka. Perusahaan asuransi bisa memperkirakan lebih baik jika risiko tersebut cukup banyak dan mirip satu sama lain. Jika hanya satu risiko terjadi dalam waktu sekian lama, maka perusahaan asuransi akan menghadapi ketidakpastian yang sama dengan pihak yang mengasuransikan (insured).

Sebagai contoh, tipe risiko semacam itu adalah risiko kematian. Risiko kematian untuk individu merupakan sesuatu yang sangat tidak pasti. Tetapi jika dikelompokkan dalam jumlah yang besar, risiko tersebut menjadi bisa diperkirakan lebih akurat. Perusahaan asuransi sudah menghitung risiko semacam itu jika dikelompokkan dalam jumlah besar, dan karenanya bisa dihitung (menjadi lebih pasti).


Kerugian harus terjadi karena ketidaksengajaan atau karena kecelakaan

Risiko muncul karena adanya ketidakpastian. Jika ketidakpastian bisa dihilangkan, maka tidak ada risiko, dan karenanya tidak aka nada asuransi, jika seseorang sudah bisa memperkirakan besarnya risiko maka dia tidak akan membutuhkan asuransi. Kesengajaan merupakan contoh lain dari kepastian. Jika seorang sengaja membakar pabriknya untuk memperoleh tanggungan asuransi, maka orang tersebut tidak menghadapi risiko karena dia sudah merencanakan tindakannya.

Sebagai contoh, saya membeli asuransi kecelakaan. Misalkan saya sudah bosan dengan mobil tersebut, dan ingin mengganti dengan yang baru. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menabrakkan mobil tersebut sampai rusak, kemudian saya bisa memperoleh ganti rugi kerusakan tersebut dari perushaan asuransi. Uang ganti tersebut bisa saya gunakan untuk membeli mobil baru.


Kerugian yang tidak diakibatkan oleh bencana Salah satu tujuan mengumpulkan

eksposur risiko adlah agar terjadinya disversifikasi yaitu kerugian yang muncul bisa ditanggung oleh premi dari nasabah lainnya yang tidak mengalami risiko tersebut. Jika sebagian risiko ternyata muncul pada saat yang bersamaan, maka prinsip diversifikasi atau pengumpulan eksposur semacam itu tidak terjadi. Perusahaan asuransi menghadapi risiko membayra tanggunganyang sangat besar, yang bisa mengakibatkan kebangkrutan perusahaan asuransi tersebut.

Sebagia contoh, perusahaan asuransi menjual risiko kerusakan rumah kepada banyak penduduk suatu kota. Kemudian, terjadi gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan pada rumah rumah di kota tersebut, sehingga perusahaan asuransi akan menanggung kerugian yang sangat besar (bisa mengakibatkan kebangkrutan) karena risiko tersebut muncul pada saat yang bersamaan. Dalam situasi tersebut risiko yang bersifat bencana (cathastrophic) semacam itu tidak ideal lagi untuk diasuransikan.Perusahaan asuransi bisa mendiversifikasikan lebih lanjut, missal dengan memperluas asuransi ke Negara lain, atau dengan mengasuransikan lagi ke perusahaan asuransi lainnya.


Kerugian yang besar

Perusahaan atau individu seharusnya mengasuransikan risiko yang mempunyai potensi kerugian yang besar. Tidak akan ekonomis jika perusahaan atau individu mengasuransikan risiko yang potensi kerugiannya kecil. Untuk risiko tersebut perushaaan atau individu bisa menanggung risiko tersebut dengan dana internal, missal menyiapkan cadangan kerugian, atau individu menggunakan sebagian penghasilannya untuk mendanai kerugian tersebut.

Sebagai contoh, kerugian karena ban mobil pecah barangkali tidak ekonomis untuk diasuransikan, karena biaya untuk memperbaiki ban pecah tidak terlalu tinggi. Premi untuk risiko tersebut justru akan lebih tinggi dibandingkan dndegan cadangan dari tabungan seseorang. Tetapi risiko kecelakaan mobil dimana kerugiannya bisa mencapai puluhan juta rupiah akan lebih lanyak untuk diasuransikan.


Probabilitas terjadinya kerugian tidak terlalu tinggi

Jika probabilitas terjadinya kerugian terlalu tinggi maka premi yang dibebankan oleh perusahaan asuransi menjadi sangat tinggi. Premi total tersebut menjadi sama dengan kerugian yang akan ditanggung oleh perushaan asuransi karena risiko tersebut, ditambah dengan biaya overhead perusahaan asuransi dan target keuntungan perusahaan asuransi tersebut. Dalam situasi smecam itu, pihak yang mengasuransikan akan lebih baik jika tidak usah membeli asuransi, dan menanggung sendiri kerugian tersebut. Kerugian yang akan ditanggung tersebut akan lebih kecil dibandingkan dengan total premi yang dibayarkan ke perusahaan asuransi. Dengan demikian, kontak asuransi tidak akan terjadi

 

2.Risiko yang tidak dapat discover oleh asuransi, dan contohnya:

Risiko kerugian bisnis selama periode depresi

Bersifat cathastropluc. Jika, terjadi depresi, semua bisnis akan merugi. Perusahaan asuransi akan membayar pertanggungan yang terlalu tinggi. Selain itu, pada kondisi depresi semua membeli asuransi. Pada kondisi baik, tidak ada yang membeli asuransi. Perusahaan asuransi tidak bisa menyeimbangkan rugi pada depresi dan laba pada kondisi ekonomi yang baik. Perusahaan asuransi selalu akan rugi.


Kerugian karena informasi rahasia bocor ke pesaing

Sulit untuk menentukan dan mengukur besarnya kerugian karena peristiwa tersebut. Karena sulit, problem moral hazard bisa muncul. Perusahaan bisa mengaku-aku bahwa informasi penting bocor, padahal tidak ada kejadian seperti itu.

Kerugian perdagangan di bursa saham.

Sulit ditentukan dan diukur karena kondisi bursa saham bisa berubah dengan sangat cepat. Bersifat cathastophic, jika kondisi ekonomi jelek maka bursa saham semuanya mengalami kerugian. Jika kondisi ekonomi baik, bursa baik, tidak ada yang beli asuransi.


3.a. Jelaskan perbedaan pada saat menentukan tarif:

Harga asuransi didasarkan atas suatu perkiraan

Proses itu dimulai dengan perkiraan biaya, perkiraan kerugian, dan menggolongkan biaya itu di antara berbagai kelas polis.

Adanya peraturan pemerintah atau undang-undang.

Undang-undang menghendaki agar tariff asuransi wajar, tidak terlalu tinggi dan tidak bersifat diskriminatif. Untuk itu terdapat beberapa karakteristik tertentu yang harus dipertimbangkan.


Persaingan (Competition)

Penentu tariff bagi perusahaan asuransi harus berhati-hati. Apabila dalam penentuan tariff terlalu rendah maka perusahaan tidak bisa menutupi biaya operasi (cost of operations), sedangkan bila tariff terlalu tinggi mungkin pembeli akan berkurang. Para pembeli akan melihat perusahaan asuransi sejenis yang menawarkan jenis asuransi yang sama dengan tariff yang lebih rendah karena banyaknya persaingan antara perusahaan-perusahaan asuransi.


Perubahan struktur perekonomian.

b. Jelaskan unsur-unsur apa saja agar dapat menetapkan tarif yang ideal:

Adequate, berarti harus cukup uang untuk membayar kerugian-kerugian dari uang yang diperoleh dari pengumpulan uang tersebut

Notexcessive, yang berarti tariff jangan berlebih-lebihan harus memperhatikan pembeli, kompetitor dan sebagainya.

Equity, yang berarti tidak membeda-bedakan risiko yang sama kualitasnya (adil).

Flexible, artinya tariff harus disesuaikan dengan keadaan bilamana keadaan berubah tarif menghendaki perubahan pula